KMP Yunicee Tenggelam

Kisah Bocah 11 Tahun Selamat Dari KMP Yunicee yang Tenggelam, Ayahnya Hilang Bupati Siap Angkat Anak

Kisah Bocah 11 Tahun Selamat Dari KMP Yunicee yang Tenggelam, Ayahnya Hilang Bupati Siap Angkat Anak

Editor: Slamet Teguh
Istimewa via Wartakota
Video detik-detik kapal tenggelam saat melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Selasa (29/6/2021) malam. Kapal penyeberangan bernama KMP Yunice tenggelam di perairan Selat Bali diduga terseret arus pada pukul 19.06 WITA. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kabar duka datang dari dunia transportasi di Indonesia.

Hal itu terjadi usai KMP Yunicee tenggelam di perairan Selat Bali.

Sejumlah orang dikabarkan meninggal, dan puluhan lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat.

Tangis Aurel (11) pecah dalam dekapan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba pasca tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee.

Diketahui, KMP Yunicee tenggelam di Perairan Gilimanuk pada Selasa (29/6/2021).

Aurel merupakan satu di antara penumpang yang selamat dari tragedi itu.

Ia selamat setelah diselamatkan seorang nelayan, di tengah perairan selat Bali.

Dalam musibah ini, Aurel kehilangan neneknya Hj Sri Rahayu.

Adapun ayah, kakek, kakak dan adiknya yang juga berada dalam kapal tersebut hingga kini belum ditemukan.

Warga Loloan Barat itu pun pun meluapkan kesedihannya ketika Bupati Jembrana, Nengah Tamba datang mengunjunginya di Puskesmas.

Tamba sendiri mengaku siap menjadi bapak angkat dari Aurel.

Aurel merupakan anak piatu alias tidak memiliki ibu.

"Saya siap menjadi bapak angkatnya," kata Bupati Tamba, Rabu (30/6/2021).

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah proses pendampingan guna meminimalisir dampak psikologis bagi korban selamat tersebut.

Ia pun berharap pendampingan itu dapat mengendalikan dampak emosional atas tragedi tenggelamnya kapal yang menelan korban jiwa tersebut.

"Secara pribadi dan juga pemerintah Jembrana sangat prihatin sekali dengan musibah ini,

Tercatat, ada warga kita yang meninggal dunia.

Nah untuk mengurangi dampak psikis, kita akan berikan konseling, mengunjungi korban yang selamat sekaligus memastikan hak-hak mereka terpenuhi," bebernya.

Diketahui pemerintah juga akan memberikan santunan bagi korban meninggal asal Jembrana.

Pemerintah Jembrana berharap dari investigasi yang dilaksanakan petugas nanti bisa menjawab faktor penyebab tersebut.

"Kami bersama jajaran forkopimda masih fokus memantau proses evakuasi berjalan baik di Gilimanuk. Memastikan korban sudah ditangani, termasuk kepada keluarga korban bisa mendapat informasi yang jelas. Mudah-mudahan penumpang yang kini hilang bisa ditemukan selamat," harapnya.

Sementara itu hingga kini korban meninggal tercatat sudah tujuh orang penumpang.

Baca juga: Aurel Bocah 11 Tahun Selamat dari KMP Yunicee Tenggelam, Nenek Tewas, Kakek hingga Ayah Masih Dicari

Baca juga: Video Detik-detik Kapal Penumpang KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali

Baca juga: Penyebab Tenggelamnya KMP Yunicee Akhirnya Terungkap, 7 Orang Meninggal Dunia, 11 Dalam Pencarian

Kesaksian korban selamat

Seperti diwartakan Kompas.com, kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee mengangkut 41 penumpang dan 12 kru kapal sehingga terdapat 53 orang dalam kapal tersebut.

Sumari (52), warga Sempu, Banyuwangi, merupakan salah satu penumpang yang selamat dari tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di Perairan Gilimanuk, Selasa (29/6/2021).

Saat insiden itu terjadi, Sumari duduk di bangku penumpang bagian belakang.

Ia merasakan kapal yang ditumpanginya itu oleng ke kiri. Seketika, ia berlari ke bagian depan kapal untuk mengambil pelampung.

Penumpang lain juga lebih dulu mengambil pelampung, mereka berebutan.

"Semua penumpang ke depan cari pelampung semua, berebutan," kata Sumari di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu dini hari.

Saat berjalan menuju bagian depan, Sumari mengaku tiga kali terjatuh.

Ia akhirnya memutuskan tak mengambil pelampung dan bergerak ke belakang kapal.

"Terus saya ke belakang, sampai belakang kapal itu sudah parah. Saya di dalam kapal sekitar beberapa menit, ada air," kata dia.

Sumari kemudian naik ke atas kapal dan melompat ke laut tanpa memakai pelampung.

Saat mengapung di laut, Sumari menemukan pelampung yang berserakan. Ia lalu memakainya.

"Saya seperti keajaiban. Saya terus berusaha ngambil pelampung dan ikut penumpang lain yang mengapung berkumpul," katanya.

Sumari bersama sejumlah penumpang dievakuasi kapal tongkang yang sedang lewat di perairan itu.

Hingga saat ini, Tim SAR gabungan diketahui masih mencari korban yang hilang.

(TribunBali.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Selamat dari Kapal Tenggelam, Tangis Bocah 11 Tahun Pecah di Pelukan Bupati, Ayahnya Masih Hilang.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved