Berita Papua Hari Ini
Ada Pisang Raksasa di Papua Barat, Tinggi Mencapai 25 Meter, Dipercaya Warga jadi Obati Malaria
Pisang raksasa disebut tumbuhan endemik Papua yang dipercaya bisa obati malaria. Namun warga setempat menyebut bahwa pisang raksasa tersebut terancam
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNSUMSEL.COM, MANOKWARI - Ada pohon pisang raksasa di Kampung Kwau, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Hans Mandacan (36), warga Kampung Kwau mengungkapkan pisang raksasa merupakan tumbuhan endemik Papua.
Pasalnya, tumbuhan ini hanya ada di Kwau, perbatasan antara Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Selain itu, Mandacan juga mengaku, tinggi pohon pisang raksasa bisa mencapai 25 meter, dan dua kali pelukan orang dewasa untuk besaran batang pohon pisang tersebut.
"Saya sebagai anak Adat Arfak, juga sadar bahwa tumbuhan ini memang langkah dan hampir punah," ujarnya.
Sebagai generasi penerus, dirinya berkewajiban untuk tetap melestarikan tumbuhan tersebut.
Ia menyebutkan, pelepah pisang raksasa tersebut dipercaya dapat menyembuhkan penyakit Malaria.
Tradisi pengobatan Malaria sudah ada sejak nenek moyang.
Baca juga: Kisah Mantan Anggota KKB Papua Dulu Sering Kelaparan, Sekarang Senang setelah Kembali ke NKRI

"Awalnya ada orang yang punya pengetahuan tentang obat-obatan, namun tidak menempuh pendidikan khusus," kata Mandacan, kepada TribunPapuaBarat.com, Rabu (23/6/2021).
Ia menjelaskan, mereka menemukan ada indikasi Malaria, maka langsung diobati dengan ramuan tradisional.
"Biasanya mereka gunakan kandungan air pada pelepah pisang raksasa, dan diberikan ke masyarakat yang sedang sakit Malaria," tuturnya.
"Sudah sejak lama orang tua kami menjadikan air pelepah pisang raksasa sebagai obat tradisional (traditional medical)," jelas Mandacan.
Pria asal Pegunungan Arfak ini, menurunkan, penggunaan obat tradisional dari pisang raksasa ada dua cara.
"Ketika sakit, maka kita harus meminum dan mandi dari air yang terkandung dalam pelepah pisang raksasa," jelas Mandacan.
Untuk satu pohon, kata Mandacan, masyarakat biasanya mengambil pelepah pisang raksasa bisa lebih dari 10 kali.