Suami Diduga Bunuh Istri dan Anak Lalu Gorok Leher Sendiri, Sempat Ngamuk di Masjid, Lukai Imam
Sudah 14 jam pasca kejadian namun pihak kepolisian masih belum bisa mendapatkan informasi dari terduga pelaku.
TRIBUNSUMSEL.COM, SANGATTA - Warga Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur digegerkan dengan pembunuhan ibu dan anaknya yang masih bayi.
Diduga keduanya dibunuh oleh suami dan juga ayah korban.
Namun kepastian kejadian masih misteri karena suaminya berinisial AH itu sulit berbicara.
Ia diduga menggorok lehernya sendiri setelah diduga membunuh istri dan anaknya.
AH yang berusia kurang lebih 30 Tahun yang tinggal bersama istri dan anaknya di Dusun Perdau RT 002 RW 002 Desa Sepaso Barat Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutim.
Kapolsek Bengalon AKP Slamet Riyadi saat dihubungi melalui selular mengungkap bahwa pihaknya masih menunggu kondisi sang suami stabil.
Sudah 14 jam pasca kejadian namun pihak kepolisian masih belum bisa mendapatkan informasi dari terduga pelaku.
Hal tersebut dikarenakan terdapat luka sayatan di leher yang bersangkutan sehingga tidak dapat berbicara.
"Belum bisa kita gali keterangan, karena yang bersangkutan dalam kondisi terluka di bagian leher sehingga tidak bisa bicara," ujarnya, Senin (14/6/2021) pagi pukul 7.45 Wita.
Slamet menjelaskan bahwa usai AH diamankan oleh jamaah masjid di dekat kediamannya, pihak Polsek Bengalon langsung membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Dapat Rp 1 Miliar, Warga Klaten Ini Sedih Harus Tinggalkan Rumah : Saya Lahir dan Besar di Sini
Baca juga: Kisah Kakek Penjual Arum Manis Dirampok Pria Mengaku Polisi Viral, Diancam Ditembak, Rp200 Ribu Raib
Baca juga: Kasak-kusuk Waria Buat Petugas Curiga, Ternyata Ada Sepasang Sejenis di Lantai Dua
AH diketahui mendapat luka di bagian leher dan kelamin yang diperkirakan karena benda tajam berupa sebilah parang yang ia bawa saat kejadian.
"Diperkirakan terkena parang yang dibawa terduga pelaku. Tapi belum pasti, ada dugaan juga dia mau melakukan bunuh diri karena luka di leher itu," ucap AKP Slamet Riyadi.
Ia menjelaskan bahwa dari keterangan saksi, pelaku mendatangi masjid yang dekat dengan kediamannya pada Hari Minggu tanggal 13 Juni 2021, sekitar Pukul 19:00 Wita.
Pelaku kemudian menyerang jamaah yang berada di dalam masjid, sehingga jamaah berusaha menenangkan pelaku sambil melapor ke Polsek Bengalon.
Sebagian jamaah lainnya mampir ke rumah pelaku untuk memberitahu keluarga pelaku bahwa pelaku mengamuk di dalam masjid.