Bocah 13 Tahun Disiksa Sampai Tak Sadarkan Diri Sehari Sebelum Dikubur Hidup-hidup Om dan Tantenya
Setiap harinya sejak 2019, kakak beradik ini tak pernah lepas dari penyiksaan yang dilakukan om dan tantenya.
TRIBUNJAKARTA.COM - BDi depan rumah yang ia tinggali bersama adik, tante, dan omnya, bocah asal Kuansing Riau ini sampai tak sadarkan diri.
Setiap harinya sejak 2019, kakak beradik ini tak pernah lepas dari penyiksaan yang dilakukan om dan tantenya.
Baca juga: Begini Kabar Terbaru Teddy Setelah Kalah ‘Perang’ dari Sule, Bakal Dibui Jika Tak Kembalikan Ini
Bahkan penyiksaan tersebut mengakibatkan, ML meninggal dunia setelah dikubur hidup-hidup tante dan omnya.
Pukulan sudah sering kakak beradik ini terima.
Mulai dengan kayu sampai fyber, ML dan AL sudah pernah merasakannya.
Tak hanya itu, mulut dan kaki kakak beradik ini tak luput dari sasaran kekerasan tante dan omnya.
Sewaktu-waktu, DL pernah menusukan sebuah kayu ke kemaluan keponakannya tersebut.
Bahkan lebih parahnya lagi, omnya kerap memberikan makanan berupa kotoran manusia yang diambil dari WC.
Hingga akhirnya, AL tak kuat lagi menahan sakit dan melaporkan peristiwa yang dialaminya ke pihak berwajib, 31 Mei 2021.
Sedangkan sang kakak tewas lantaran dikubur hidup-hidup om dan tantenya sekira Desember 2019.
Sehari sebelum ML dikubur hidup-hidup, DL memotong jari tangan korban dan menyuruhnya tidur di luar pondok atau kediamannya.
Saat dicek keesokan harinya, ML rupanya sudah tidak sadarkan diri. Tapi, masih bernafas.
Meski ML masih bernafas, DL dan BNZ memasukkan korban ke karung dan menguburnya di belakang pondok.
DL dan BNZ mengubur ML sambil menginjak-injak tubuhnya dengan paksa lantaran lubang galiannya kecil.
"Saat dikubur kondisi kakaknya dalam keadaan masih hidup," kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Pierwanto SIK, MM.