Kisah Sunenti TKW yang Sakit dan Sempat Koma di China, Sempat Tertahan di RS, Kini Tiba di Indonesia

Hal inilah yang membuatnya harus tertahan, padahal sebelum sakit, Sunenti hendak akan mengurus kepulangannya ke Indonesia.

Editor: Weni Wahyuny
handhika rahman/tribun jabar
Sunenti (42), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Blok Tengah Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu akhirnya tiba di kampung halaman 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRAMAYU - Kisah Sunenti, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu, Jawa Barat, yang sakit di China.

Kini ia sudah kembali ke Indonesia.

Janda 42 tahun itu kini sudah berkumpul dengan keluarganya Blok Tengah Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Ia sampai ke rumah pada Senin (7/6/2021) malam setelah dijemput keluarga di Wisma Atlet Jakarta.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, setibanya di rumah, Sunenti langsung disambut para tetangga yang sudah menanti kedatangannya.

"Yang ngejemput itu ibu, bapak, sama adiknya. Pas sampai rumah banyak tetangga yang menyambut," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (8/6/2021).

Sunenti sendiri diketahui merupakan TKW yang bekerja di Sanghai China

Dia diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) karena diberangkatkan secara ilegal atau unprosedural.

Di China, Sunenti diketahui mengalami sakit komplikasi asam akut dan infeksi lambung.

Sunenti tiba-tiba merasa sakit kepala dan langsung tidak sadarkan diri atau koma.

Baca juga: Tubuh Istri Bersimbah Darah setelah Diserang Suami Secara Membabi Buta, dari Jari hingga Leher

Sunenti (42), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Blok Tengah Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu akhirnya tiba di kampung halaman
Sunenti (42), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Blok Tengah Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu akhirnya tiba di kampung halaman (handhika rahman/tribun jabar)

Ia pun dirawat di rumah sakit dan sempat tertahan karena keluarga tidak sanggup melunasi besarnya biaya perawatan.

Sunenti yang hanya merupakan seorang janda dari kalangan keluarga petani diketahui harus melunasi sisa biaya rumah sakit, sebesar Rp 57 juta lagi.

Padahal, keluarga sebelumnya sudah mengirim uang ke rekening teman Sunenti, Dewi untuk membayar biaya pengobatan.

Total secara keseluruhan keluarga sudah mengeluarkan biaya Rp 70.400.000.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved