Kecelakaan di Jalintim Muba

Sering Terjadi Kecelakaan, Ini Sejarah Tikungan Harmoko di Bayung Lencir Muba, Nama Tokoh Nasional

Empat orang tewas pada lakalantas tunggal ketika Bus PO Sambodo nomor polisi B 7314 NGA rute Padang menuju Jakarta terbalik di Tikungan Harmoko.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPOKU.COM
Tikungan Harmoko dari Google Maps. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) persisnya di Tikungan Harmoko Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Provinsi Sumatera Selatan.

Empat orang tewas pada lakalantas tunggal ketika Bus PO Sambodo nomor polisi B 7314 NGA rute Padang menuju Jakarta terbalik di Tikungan Harmoko, Kamis (27/5/2021) pagi sekira pukul 05.00 WIB.

Empat korban tewas terdiri dari tiga orang anak-anak dan satu orang dewasa. Keempatnya diketahui wanita.

Sementara penumpang lainnya ada yang mengalami luka berat 3 orang.

Salah satu penumpang yang selamat yakni Madi, mengungkapkan sebelum kecelakaan terjadi bus PO Sambodo sempat istirahat di rumah makan Simpang Raya.

Sementara itu, salah satu sopir bus PO Sambodo Gunarto (38) mengungkapkan bahwa tidak tahu secara pasti kejadian tersebut.

Saat itu sedang bergantian karena dirinya mengantuk.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bus PO SambodoTerbalik, Kecelakaan di Jalintim Bayung Lencir Muba, 4 Penumpang Tewas

Bus penumpang PO Sambodo rute Padang tujuan Jakarta terbalik, kecelakaan di Jalintim Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Kamis (27/5/2021). Akibatnya 4 korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Bus penumpang PO Sambodo rute Padang tujuan Jakarta terbalik, kecelakaan di Tikungan Harmoko, Jalintim Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Kamis (27/5/2021). Akibatnya 4 korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. (SRIPO/FAJERI)

Sering makan korban, ternyata begini sejarah dari Tikungan Harmoko.

Dilansir dari berbagai sumber, sejak dulu di kecamatan Bayung Lencir tepatnya di Desa Senawar Jaya ada sebuah tikungan.

Pada tahun 1989, di tikungan ini terjadi kecelakaan yang menimpa rombongan Pejabat Tinggi Negara Indonesia yakni rombongan Menteri Penerangan di era Orde Baru H Harmoko.

Rombongan Harmoko yang menggunakan Bus Pemda mengalami kecelakaan saat melintasi tikungan diketahui sedang melakukan perjalanan Safari Ramadhan.

Gara-gara kejadian tersebutlah muncul julukan Tikungan Harmoko oleh masyarakat Bayung Lencir.

Entah apa yang sebenarnya terjadi, namun hingga saat ini di daerah tersebut sering terjadi kecelakaan.

Hal ini juga bisa dikarenakan tikungan tersebut berada di tebing curam dengan tikungan ganda.

Siapa Harmoko?

H. Harmoko lahir di Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939 adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru, dan Ketua MPR pada masa pemerintahan BJ Habibie.

Dia pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, dan kemudian menjadi Menteri Penerangan di bawah pemerintahan Soeharto.

Pada permulaan tahun 1960-an, setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, ia bekerja sebagai wartawan dan juga kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka.

Pada tahun 1964 ia bekerja juga sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata, dan kemudian Harian API pada 1965.

Pada saat yang sama, ia menjabat pula sebagai Pemimpin Redaksi Majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965).

Pada tahun berikutnya (1966-1968), ia menjabat sebagai pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita. Pada tahun 1970, bersama beberapa temannya, ia menerbitkan Harian Pos Kota.

Sebagai Menteri Penerangan, Harmoko mencetuskan gerakan Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan) yang dimaksudkan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dari pemerintah.

Harmoko pun dinilai berhasil memengaruhi hasil pemilihan umum (Pemilu) melalui apa yang disebut sebagai "Safari Ramadhan". Sebagai Ketua Umum DPP Golkar, Harmoko dikenal pula sebagai pencetus istilah "Temu Kader".

Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua DPR/MPR periode 1997-1999 yang mengangkat Soeharto selaku presiden untuk masa jabatannya yang ke-7.

Namun dua bulan kemudian Harmoko pula memintanya turun ketika gerakan rakyat dan mahasiswa yang menuntut reformasi tampaknya tidak lagi dapat dikendalikan.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Sering 'Makan' Korban, Ternyata Ini Sejarah Tikungan Harmoko yang Berlokasi di Bayung Lencir Muba

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved