DPR Kritik Keras Tri Rismaharini Usai Laporkan Data Ganda Penerima Bansos yang Dinonaktifkan ke KPK

PKB Kritik Keras Tri Rismaharini Usai Laporkan Data Ganda Penerima Bansos yang Dinonaktifkan ke KPK

Editor: Slamet Teguh
Kompas TV
Menteri Sosial, Tri Rismaharini 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA — Menjabat sebagai Menteri Sosial. Tri Rismaharini atau kerap disapa Risma ini kerap kali mendapatkan sejumlah kritikan atas kinerja.

Yang terbaru, Risma dikritik karena datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Beberapa waktu lalu, Risma melapor ke KPK perihal 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (bansos) yang telah dinonaktifkan.

Tindakan mantan walikota Surabaya itu mendapat kritik dari sejumlah pihak.

Anggota DPR RI Fraksi PKB, Maman Imanulhaq bahkan menyebut aksi Risma sebagai aksi heroisme individualistik karena tidak melibatkan DPR dalam urusan itu.

Padahal kata Kang Maman, begitu sapaannya, DPR adalah mitra kerja strategis Kementerian Sosial.

“Kebenaran yang tidak terverifikasi akan menjadikan orang yang menyampaikannya bisa menjadi pahlawan besar, tapi sebaliknya juga bisa membuat orang yang menyampaikannya menjadi penjahat besar,” ujar Maman saat Raker Komisi VIII dengan Kemensos, seperti dikutip Tribunnews.com dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Ternyata Hingga Kini Kementerian Agama Masih Belum Menerima Pemberitahuan Resmi Tentang Ibadah Haji

Baca juga: Peluang Ganjar Pranowo Diusung PDIP Jadi Capres 2024 Disebut Sudah Habis, Harus Pilih Partai Lain

Baca juga: Berita Duka, Politikus Senior Golkar di OKU Selatan A Rosada Saad Meninggal Dunia

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi itu mengatakan perlu penjelasan secara komprehensif ke publik mengenai data ganda tersebut. Misal, ada pihak yang tidak berhak tapi tercantum atau ada duplikasi data penerima.

Hal itu tentunya sesuai dengan harapannya yang selama ini dibangunnya yakni soal reformasi birokrasi, validasi data, dan komunikasi.

“Saya yakin Komisi VIII dan Kemensos punya tujuan yang sama soal validasi data, soal bagaimana kemiskinan ini tidak dijadikan komoditas dan bancakan oleh banyak orang sehingga korupsi begitu besar,” kata tokoh muda NU itu.

Kang Maman menekankan pentingnya perbaikan komunikasi antara Kemensos dengan DPR, khususnya Komisi VIII.

Bagi Kang Maman, seorang menteri itu tidak hanya bergerak secara heroisme individualistik dan agak emosional, melainkan lebih kepada kebijakan itu dibangun secara sistematik, rasional dan evaluatif.

“Sehingga rakyat tahu bahwa Ibu bekerja untuk mengentaskan kemiskinan, dan tidak ada pemiskinan terstruktural dan sistematis,” ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mensos Risma Diminta Bekerja Lebih Sistematis, Jangan Heroisme Individualistik.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved