4 Gadis ABG Hilang

"Tolonglah Pak Polisi" Kesedihan Keluarga 4 Gadis ABG Palembang yang Dilaporkan Hilang

Perasaan cemas masih begitu dirasa para orang tua dari keempat ABG perempuan di Sukarami Palembang yang dilaporkan hilang sejak Minggu, (16/5/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA
Lilis Suryani (49) ibu kandung Yunita Mala Sari (17) berharap anaknya yang hilang bisa pulang dalam keadaan selamat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Perasaan cemas masih begitu dirasa para orang tua dari keempat ABG perempuan di Sukarami Palembang yang dilaporkan hilang sejak Minggu, (16/5/2021). 

Bertempat tinggal di kawasan mayoritas pemulung, para ibu rumah tangga ini masih harap-harap cemas menanti kepulangan anak mereka. 

"Saya cuma bisa berdoa semoga anak saya pulang secepatnya," kata Lilis Suryani (49) ibu kandung Yunita Mala Sari (17) dengan berurai air mata saat ditemui dikediamannya, Kamis (20/5/2021). 

Diketahui, rumah para remaja yang hilang itu saling berdekatan satu sama lain. 

Baca juga: Fakta Baru 4 Gadis ABG Sukarami Palembang yang Dilaporkan Hilang, Postingan TikTok Disorot

Masyarakat dikawasan tersebut mayoritas tinggal di rumah sederhana berbahan kayu dengan tanah yang disewa. 

Mereka mayoritas menggantungkan hidup dari mencari barang bekas untuk selanjutnya dijual kembali. 

Termasuk para ibu dari keempat remaja tersebut juga menjadi pemulung dalam kehidupannya sehari-hari. 

"Saya ini mulung, sehari paling dapat uang Rp.7-10 ribu sehari. Sedangkan bapaknya ngojek pengkolan. Penghasilannya juga tidak seberapa," kata Lilis terisak menangis. 

Menurut Lilis, Yunita anaknya tidak pernah berbuat kenakalan. 

Sejak putus sekolah, remaja itulah yang bertanggung jawab mengurus keperluan rumah selama ayah dan ibunya pergi mencari nafkah. 

"Setahu saya anak itu tidak ada pacar. Handphone juga tidak ada karena kami tidak punya uang untuk membelikannya," kata Lilis. 

Kesedihan juga teramat sangat dirasa Hamidah (49) ibu kandung, Rohdiah Indah Lestari (16) siswa kelas VIII SMPN 40 Palembang. 

Hamidah tak kuasa menahan tangis saat mengungkapkan rasa gelisah yang begitu dirasanya. 

Penghasilan minim dari memulung barang bekas menjadikan ia tak bisa berbuat banyak untuk mencari anaknya yang hilang. 

Hanya doa dan harapan tulus yang bisa ia panjatkan untuk kepulangan anaknya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved