Serangan Udara Israel Tewaskan Jurnalis Palestina di Rumahnya, Ini Kesaksian Sang Ayah

Berita kematian Hussein memicu membangkitkan duka cita dan seruan agar pemerintah Israel dimintai pertanggungjawaban.

Editor: Weni Wahyuny
MOHAMMED ABED / AFP
Warga Palestina menghadiri pemakaman jurnalis Youssef Abu Hussein yang bekerja untuk radio Al-Aqsa yang terkait dengan Hamas yang tewas ketika serangan Israel menghantam rumahnya di utara Kota Gaza, reporter pertama yang tewas selama putaran kekerasan saat ini, pada 19 Mei 2021. 

Federasi Jurnalis Internasional melaporkan pembunuhan Hussein dalam serangan udara, dengan Sekretaris Jenderal Anthony Bellanger menulis di Twitter: "Pemerintah Israel harus bertanggung jawab."

Serangan udara itu terjadi beberapa hari setelah Israel membom ke tanah sebuah bangunan Gaza yang menampung apartemen perumahan dan kantor organisasi berita internasional, termasuk Al Jazeera dan kantor berita The Associated Press.

Para pendukung kebebasan pers dengan tajam mengutuk penghancuran menara al-Jalaa pada 15 Mei sebagai upaya berani untuk "membungkam" jurnalis yang meliput serangan militer Israel yang sedang berlangsung.

Israel membenarkan serangan itu dengan mengatakan bangunan itu berisi aset militer Hamas, kelompok yang menjalankan Jalur itu.

Pada 11 dan 12 Mei, jet tempur Israel juga membom dan menghancurkan gedung perkantoran al-Jawhara dan al-Shorouk di Kota Gaza, yang menampung lebih dari selusin media internasional dan lokal.

"Sangat tidak dapat diterima bagi Israel untuk membom dan menghancurkan kantor outlet media dan membahayakan nyawa jurnalis, terutama karena pihak berwenang Israel tahu di mana outlet media tersebut ditempatkan," kata Ignacio Miguel Delgado, perwakilan Komite Timur Tengah dan Afrika Utara untuk Melindungi Jurnalis.

"Otoritas Israel harus memastikan bahwa jurnalis dapat melakukan pekerjaannya dengan aman tanpa takut terluka atau terbunuh."

Sekira 219 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza sejak serangan udara Israel di wilayah pesisir Palestina dimulai pada 10 Mei.

Lebih dari 1.500 lainnya terluka.

Sekira 12 orang di Israel, termasuk dua anak, telah tewas oleh roket yang ditembakkan dari Gaza, yang terjadi setelah berhari-hari protes pengusiran paksa warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur dan mengakibatkan tindakan keras dan penggerebekan di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Israel Serang Menara Media di Gaza, Sebut Hamas Beroperasi di Sana

Dilansir Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengakui bahwa AS mencari informasi lebih lanjut terkait pernyataan Israel yang menyebut Hamas beroperasi di menara media yang telah dihancurkan.

"Menurut pemahaman saya, kami telah menerima beberapa informasi lebih lanjut melalui saluran intelijen, dan itu bukan sesuatu yang dapat saya komentari," kata Blinken pada pertemuan bersama dengan Menteri Luar Negeri Islandia di Reykjavik, Selasa (18/5/2021).

Dia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Pada Sabtu (15/5/2021), Israel menghancurkan blok menara 11 lantai di Gaza yang menampung kantor Al Jazeera, AP dan organisasi media lainnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved