Presiden AS, Joe Biden Telepon PM Israel Untuk Dukung Lakukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Presiden AS, Joe Biden Telepon PM Israel Untuk Dukung Lakukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Editor: Slamet Teguh
AP Photo/ Carolyn Kaster
Biden yang akan dilantik pada 20 Januari 2021, menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat dengan usia 78 tahun. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Konflik panas masih terjadi di Gaza Palestina.

Ratusan orang meninggal dalam serangan tersebut dan ribuan orang lainnya mengalami luka.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung gencatan senjata yang dilakukan Israel kepada Palestina di Jalur Gaza.

Dukungan itu disampaikan Biden melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin (17/5/2021).

Menurut Gedung Putih, dia menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan Palestina.

"Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu," kata Gedung Putih, dikutip dari APnews.

Biden mendorong Israel untuk melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah.

"Presiden menegaskan kembali dukungan tegasnya untuk hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu," katanya.

Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin itu juga membahas kemajuan dalam operasi militer Israel terhadap Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza.

Hamas telah mendapatkan cap teroris oleh AS dan beberapa negara Barat lainnya.

Dukungan Biden tentang gencatan senjata bersifat terbuka dan mirip dengan pernyataan dukungan pemerintah sebelumnya.

Namun, dukungan itu berbeda dengan tuntutan dari puluhan anggota parlemen Partai Demokrat yang meminta kedua belah pihak segera mengakhiri konflik.

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan, keputusan untuk menyatakan dukungan dan tidak secara eksplisit menuntut gencatan senjata memang disengaja.

Sementara, Biden dan para pembantunya prihatin tentang pertumpahan darah yang memuncak dan hilangnya nyawa tak berdosa.

"Keputusan untuk tidak menuntut penghentian segera permusuhan mencerminkan tekad Gedung Putih untuk mendukung hak Israel untuk membela diri dari Hamas," kata seorang pejabat yang tak ingin mempublikasikan identitasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved