Saat Gaza Laporkan Korban Tewas Hampir 200 Jiwa, Israel Malah Kirim Lebih Banyak Serangan
Sedikitnya 42 warga Palestina tewas dalam aksi kekerasan tersebut. Selain itu puluhan lainnya luka dan dua bangunan tempat tinggal telah rata dengan
TRIBUNSUMSEL.COM - Delapan hari berturut-turut, pengeboman Israel di Gaza telah berlangsung sampai Senin pagi (17/5/2021).
Sedikitnya 42 warga Palestina tewas dalam aksi kekerasan tersebut.
Selain itu puluhan lainnya luka dan dua bangunan tempat tinggal telah rata dengan tanah.

Sejak serangan di Jalur Gaza pekan lalu, sekira 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita telah tewas.
Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan pertemuan pada Minggu untuk membahas kekerasan, tetapi gagal untuk menyetujui bahkan pernyataan keprihatinan bersama.
Melansir Al Jazeera, berikut pembaruan terkini:
Pukul 05:57 GMT; Menteri luar negeri Pakistan 'dengan tegas' mengutuk serangan Israel
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi menyampaikan "kesedihan dan belasungkawa yang terdalam" kepada Duta Besar Palestina Ahmed Jawad atas para korban serangan udara Israel.
Menyusul pertemuan antara dua diplomat, Qureshi "dengan tegas" mengutuk tentara Israel atas "serangan terus menerus dan tidak pandang bulu" yang telah mengakibatkan hampir 200 korban di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Pukul 01:03 GMT; Serangan udara Israel pada Senin "lebih berat, lebih lama"
Pengeboman udara Israel pada Senin "lebih berat, di wilayah yang lebih luas dan berlangsung lebih lama" daripada serangan pada Minggu di mana 42 orang Palestina tewas.
Tarif Akram, koresponden AP di Gaza mengatakan ledakan "mengguncang kota" dari utara gingga selatan.
Koresponden Al Jazeera Safwat al-Kahlout mengatakan hampir tidak ada "satu jam perdamaian" dan drone Israel "melayang di atas kepala, mengendalikan langit".

Pukul 00:19 GMT; Biden mengatakan AS bekerja untuk 'ketenangan yang berkelanjutan'
Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bekerja sama dengan Palestina dan Israel untuk bekerja menuju ketenangan yang berkelanjutan.