Abaikan Seruan Internasional, PM Israel Berjanji Serangan ke Gaza Akan Terus Berlanjut

Ratusan keluarga Palestina berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel.

Editor: Wawan Perdana
IST
Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM-Militer Israel masih terus menggempur sejumlah wilayah di Gaza, Palestina, Jumat (14/5/2021).

Serangan udara dan peluru artileri telah meningkatkan jumlah korban jiwa.

Israel juga meningkatkan pengerahan pasukan dan tank di dekat derah kantong Palestina yang terkepung.

Sekitar 119 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 830 luka-luka sejak konflik ini kembali memanas, Senin (10/5/2021).

Ratusan keluarga Palestina berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel.

Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan semua permusuhan, termasuk dari kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji serangan itu akan berlanjut "sebagaimana diperlukan untuk memulihkan ketenangan di negara Israel".

Hamas menembakkan rentetan roket lagi ke arah Israel, menghantam kota Ashkelon pada dini hari pada Jumat (14/5/2021).

Sekitar enam warga Israel dan satu warga India juga tewas.

Baca juga: Gaza Memanas, Presiden Turki Erdogan Telepon Presiden Rusia Putin Untuk Beri Pelajaran ke Israel

Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.

Sementara itu, kekerasan juga terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat serta di Israel.

Dalam potensi eskalasi lainnya, sekitar tiga roket ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel.

Melansir Al Jazeera, pukul 10:01 GMT; Israel menolak inisiatif mediasi untuk mencapai gencatan senjata

Sumber keamanan Mesir kepada kantor berita DPA menuturkan, delegasi Mesir yang bertemu dengan pejabat Israel untuk menengahi negosiasi gencatan senjata tidak mencapai hasil yang positif.

"Israel menolak semua inisiatif mediasi untuk mencapai gencatan senjata, bahkan yang sementara, dengan pasukan di Jalur Gaza," imbuh sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, tujuan Israel adalah menghancurkan kemampuan militer Hamas dan faksi lain di Gaza dan menargetkan sejumlah pejabat senior Hamas yang diinginkan oleh Israel, sebelum kembali ke perundingan tentang gencatan senjata.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved