Didorong dan Dimaki Anaknya Sendiri, Sang Ibu Kini Maafkan dan Mohon Putrinya Tak Dibully
Meski sudah didorong hingga jatuh dan dimaki-maki oleh anak kandungnya, wanita bernama Tukinah itu mengaku sudah memaafkan putrinya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah video dimana seorang anak mendorong ibunya hanya karena tak boleh main menjadi viral.
Selain mendorong ibunya, sang anak juga terliha memakinya.
Setelah ditelusuri kejadian tersebut ternyata terjadi di Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (8/5/2021).
Setelah viral di media sosial, justru ibu remaja tersebut yang membuat video klarifikasi.
Baca juga: Adegan Basah-basahan Nino dan Elsa di Ikatan Cinta? Inul Dibuat Baper Lihat Glenca dan Evan Sanders

Meski sudah didorong hingga jatuh dan dimaki-maki oleh anak kandungnya, wanita bernama Tukinah itu mengaku sudah memaafkan putrinya.
Ia bahkan meminta warganet berhenti mem-bully anaknya.
Video klarifikasi itu diunggah dalam akun Instagram @infocegatansukoharjo, Senin (10/5/2021).
"Saya Ibu Tukinah, tolong jangan bully anak saya lagi," ucap Tukinah.
"Anak saya sudah minta maaf dan saya sudah memaafkan."
"Masalah ini sudah selesai, terimakasih untuk perhatiannya," sambungnya.
Kepala Desa setempat, Azhari menyebut kejadian itu terjadi karena sang anak tak diizinkan ornagtuanya pergi bersama teman-temannya.
Menurut Azhari, remaja tersebut kerap pulang malam saat pergi bersama teman-temannya.
"Dia kalau main seringnya pulang malam, makanya saat itu tidak diizinkan orangtuanya pergi," kata Azhari, dikutip dari TribunSolo.com, Senin (10/5/2021).
Saat dilarang pergi, sang anak langsung mendorong ibunya hingga jatuh terungkur.
Tak hanya itu, remaja itu bahkan memaki-maki ibunya saat kondisi rumah tengah ramai.
"Itu video bukan untuk diviralkan, tapi untuk bukti agar anak tersebut dinasehati oleh pihak Desa. Tapi ternyata justru viral," jelasnya.
"Sang anak sudah minta maaf. Masalahnya sudah selesai."
Didatangi Unit PPA
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Wonogiri mendatangi rumah remaja perempuan yang mendorong ibunya di Wonogiri.
Azhari menjelaskan, remaja itu masih di bawah umur dan kini duduk di kelas VII SMP.
"Itu anaknya baru kelas VII SMP. Masih kecil, sehingga didatangi unit PPA."
Menurut Azhari, bocah tersebut kurang mendapat kasih sayang orangtua.
Pasalnya, ia hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya.
Sementara itu, ayahnya merantau ke Kalimantan dan kini tak bisa dihubungi.
"Ayahnya merantau di Kalimantan, tapi sudah beberapa tahun tidak pulang, dan tidak bisa dihubungi," kata Azhari.
"Sementara sang ibu juga harus bekerja srabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari."
Karena tak mendapat kasih sayang orangtua, remaja tersebut lebih senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya.
"Tadi sudah kami berikan nasihat, bimbingan, dan edukasi. Si anaknya juga sudah menyesali perbuatan, dan meminta maaf kepada ibunya," ucapnya.
"Jadi ini masalah sudah selesai dengan kekeluargaan." (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunSolo.com dengan judul Viral Video Anak Memaki dan Dorong Ibu hingga Tersungkur di Wonogiri, Didatangi Dinas, Ini Hasilnya