Penanganan Corona
Sumsel Masuk 5 Provinsi dengan Peningkatan Kasus Covid-19 Tinggi, Ini Sebabnya
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut, kasus Covid-19 naik di 11 provinsi
TRIBUNSUMSEL.COM-Sumatra Selatan (Sumsel) bersama empat provinsi lain di Indonesia mendapat perhatian ekstra dari pemerintah pusat.
Sebab lima provinsi ini mengalami lonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi dibandingkan daerah lain.
Lima provinsi itu yakni Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh dan Kalimantan Barat.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut, kasus Covid-19 naik di 11 provinsi.
Dari angka tersebut, 5 provinsi di antaranya mengalami peningkatan yang cukup tajam.
"Dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro, 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian dengan 5 provinsi yang meningkat cukup tajam," kata Airlangga usai rapat terbatas bersama presiden dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/5/2021).
Ia menyebut, kenaikan ini turut dipicu oleh masuknya pekerja migran ke Tanah Air.
Baca juga: Mutasi Virus Covid-19 Asal India Masuk Sumsel Sejak Januari, Penularan 3 Kali Lebih Cepat
"Dan sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran," ujarnya.
Menurut Airlangga, kenaikan kasus Covid-19 menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit rujukan virus corona pada 7 provinsi meningkat menjadi lebih dari 50 persen.
Rinciannya yaitu Sumatera Utara 63,4 persen, Riau 59,1 persen, Kepulauan Riau 59,9 persen, Sumatera Selatan 56,6 persen, Jambi 56,2 persen, Lampung 50,8 persen, dan Kalimantan Barat 50,6 persen.
"Ini terutama kenaikan memang terjadi di Sumatera. Oleh karena itu Sumatera menjadi perhatian dari pemerintah," kata Airlangga.
Sementara, lanjut Airlangga, bed occupancy rate di rumah sakit rujukan Covid-19 di Pulau Jawa rata-rata berada di bawah 40 persen. Angka ini disebut yang terendah sepanjang periode PPKM mikro.
"Kalau kita lihat di Wisma Atlet relatif rendah 21,47 persen, terisi 1.287 tempat tidur dari kapasitas 5994 tempat tidur," terangnya.
Menurut Airlangga, selama 7 hari terakhir terjadi peningkatan mobilitas penduduk di sektor ritel, mal, dan toko bahan makanan. Peningkatan ini terjadi di Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara, provinsi yang mobilitas penduduknya tetap rendah dalam 7 hari terakhir yakni Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.
Untuk menekan angka peningkatan kasus Covid-19, pemerintah berencana kembali memperpanjang masa berlaku PPKM mikro.
"PPKM mikro tahap ke-8 yaitu 18-31 Mei akan diperpanjang dengan cakupan tetap di 30 provinsi," kata Airlangga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com