Foto Jadul NA Wanita Pengirim Sate Salah Sasaran jadi Sorotan, Warganet : Ternyata Doyan Sate

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," uc

Editor: Weni Wahyuny
Trbun Jogja
Nani pengirim sate sianida 

TRIBUNSUMSEL.COM - Buntut panjang kasus sate beracun di Bantul, Yogyakarta.

NA, si pengirim sate beracun yang diduga salah target itu kini jadi sorotan.

Tak hanya di pemberitaan, juga media sosialnya yang dicari oleh warganet.

Hingga akhirnya sebuah foto profilnya di Facebook menyebar di medsos, termasuk akun gosip.

Di foto itu, NA foto selfie pamer sate.

Foto profil media sosial Nani sempat diunggah akun Instagram gosip @lambe_turah dan telah dikomentari ribuan orang.

Pasalnya melalui media sosial 7 tahun lalu, Nani sempat mengganti foto profilnya sedang memegang sate.

Dalam foto tersebut, Nani terlihat memakai baju kuning dengan rambut panjang seraya tersenyum ke arah kamera.

Di tangannya, Nani memegang beberapa tusuk sate lalu berpose.

Sontak saja, foto tersebut jadi sorotan warganet. Nani pengirim sate beracun rupanya sempat berpose sambil memegang sate.

Baca juga: Bersimpuh Usap Nisan, Tangis Driver Ojol Pecah di Makam Anaknya yang Tewas karena Sate Beracun

Baca juga: Dengan Tenang dan Pura-pura Berduka, Pemuda Ini Ikut Jemput Jenazah Teman yang Dibunuhnya Sendiri

visca.ar: emang hobbynya makan sate nih cewe

lorenokt: Mungkin pernah punya cita jualan sate kali ya?

indira_atf: terkenal krn sate maut, naudzubillahimindzalik

insta_julid: lah dia ternyata emang doyan sate juga

Tangis Ayah Bocah Tewas Makan Sate

Luka mendalam masih dirasakan Bandiman, driver ojek online yang anaknya tewas setelah santap sate beracun yang salah sasaran.

Di makam almarhum NFP (10), tangisnya pecah.

DIketahui, NFP, bocah malang berusia 10 tahun itu meninggal setelah menyantap sate beracun yang dikirim NA (25), Minggu (25/4/2021).

Sebenarnya, NFP bukanlah target NA.

Seorang polisi berpangkat Aiptu bernama Tomi lah target NA.

Namun malangnya, sate bercampur kalium sianida tersebut dimakan keluarga Bandiman hingga menyebabkan NFP meninggal.

Ceritanya pada Minggu 25 April 2021, Bandiman yang sedang istrahat di sebuah masjid di Kota Yogyakarta dihampiri NA.

Bandiman diminta tolong mengirim paket yang ternyata sate ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

Sore itu juga Bandiman bergegas menuju rumah penerima paket yang tak lain adalah kediaman Aiptu Tomi.

"Dia (NA) minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap Bandiman.

Sampai di rumah Aiptu Tomi, paket tersebut tak diterimanya.

(Kiri) ayah korban dan (Kanan) perempuan pengirim sate maut yang menewaskan korban.
(Kiri) ayah korban dan (Kanan) perempuan pengirim sate maut yang menewaskan korban. (Kolase Tribunnews: TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda dan KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Baca juga: Siapa R, Pria yang Beri Ide Taburi Racun ke Sate, Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan dengan NA

Baca juga: Muncul Fakta Baru Kasus Sate Beracun Salah Sasaran, Terungkap Siapa yang Beri Ide Racuni Target

Baca juga: Niatnya hanya Buat Target Diare Tapi Malah Tewaskan Anak Ojol, Fakta Baru Kasus Sate Beracun

Pasalnya, Aiptu Tomi tak merasa memesan makanan apa pun hari itu.

Ditambah, Aiptu Tomi merasa tak mengenal dan tak merasa mempunyai teman bernama Hamid.

"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima,"

"Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang Bandiman.

Sate tersebut dibawa Bandiman pulang ke rumah dan disantap bersama keluarga, istri dan anaknya.

Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit hingga akhirnya mual, muntah, dan meregang nyawa dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," ucapnya.

NFP dimakamkan di makam keluarga wilayah Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul.

Sementara itu dikutip dari YouTube Seputar iNews, Bandiman tak kuasa menahan tangisnya di makam sang putra.

Sampai di makam almarhum Naba yang tanahnya terlihat masih basah, Bandiman langsung bersimpuh seraya mengusap pusara sang putra.

Bandiman menangis di atas pusara sang anak yang menjadi korban salah target sate beracun.
Bandiman menangis di atas pusara sang anak yang menjadi korban salah target sate beracun. ((YouTube/ Seputar iNews))

Wajah Bandiman ditekuk ke bawah lalu tangisnya pecah.

Terlihat pandangan Bandiman tak lepas dari pusara yang tertulis nama anaknya.

Walau berat, Bandiman berusaha tegar dan ikhlas menerima cobaan tersebut.

Sementara itu, Nani yang kini diamakankan di Polres Bantul sempat mengungkap penyesalannya.

Wanita asal Majalengka ini menyesal perbuatannya mengakibatkan bocah malang tersebut tewas.

"Dia pernah bilang kalau menyesal, karena ada korban lain yang meninggal (salah sasaran)," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudy Satria dikutip dari TribunJogja.com.

Sementara itu, Nani nekat melakukan kejahatan lantaran sakit hati kepada Aiptu Tomi yang meninggalkannya menikah.

Aiptu Tomi kenal dengan Nani di Yogyakarta.

Tomi yang seorang duda ini akhirnya menikah 2 tahun lalu hingga membuat Nani sakit hati.

"Yang bersangkutan (Tomy) kan duda, menikah dengan orang lain, terus sakit hati. Tersangka dan Tomy kenal di Yogyakarta. Ditinggal menikah sekitar dua tahun lalu," ucap Wachyu.

Berita Tentang Kasus Sate Beracun

Sumber : Tribun Jakarta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved