Berita Viral

Cek Fakta Beredar Video Diduga Rekaman Black Box JT 610 Jatuh 3 Tahun Lalu, Pilot Ucap its The End

melalui rekaman diduga Black Box Lion Air JT-61, dalam salah satu percakapan Pilot saat genting masih memikirkan keselamatan Bersama

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Moch Krisna
Instagram duniapunyacerita
Di Duga Rekaman Kecelakaan Black Box Lion Air JT-61 

TRIBUNSUMSEL.COM-Tragedi Kecelakaan Pesawat Lion Air JT-610 menyisahkan kisah melalui rekaman diduga  Black Box Lion Air JT-61

Dalam salah satu percakapan Pilot saat genting masih memikirkan keselamatan Bersama,dilansir dari Youtube Teve Tivi Life.

Adapun diketerangannya video tersebut dibuat berdasarkan rekaman hasil blackbox dari penyelidikan KNTK

Dalam rekaman pertama terdengar Pilot merasakan ada sesuatu yang tak beres bahkan berpikir untuk berencana ke base, Selasa (4/05/21).

“Sepertinya ada sesuatu dengan pesawat ini apa kembali saja ke base,”kata Co-Pilot.

Selain Kecepatan angka ketinggian yang ditampilkan di layar juga berbeda sementara  Co-Pilot ingin mengecek ketinggian pesawat di layar radar dan bertanya pada Terminal East Tower.

Terminal East menjawab 900 feet sedangkan data dari Black Box menunjukan 790 feet di layar pilot dan 1.010 feet di layar Co-Pilot.

“Pak Har, coba minta Tower agar kita tetap di posisi ini karena kondisi tidak normal,”kata Pilot.

“Request to proceed to any holding point Return To Base for we have Flight Control Problem,”kata Co-Pilot.

“Pak Har, tolong ambil kendali pesawat ini,”tegasnya.

“Please wiat Capt, Please standby,”kata Co-Pilot.

“Pak Har, tolong perform Checklist Airspeed Unreliable,”ujar Pilot.

“Feel differential sudah, auto breake engine start switches off, mana ya memory itemnya,”kata Co-Pilot.

Co-Pilot pun merasakan kejanggal terhadap pesawat yang dikemudikannya.

“Sepertinya ada masalah dengan pesawat ini,”ungkapnya.

Co-Pilot pun menyarankan agar kembali ke base.

Lalu Pilot pun meelakukan langkah prosedur mengatasi masalah di kokpit yang harus dihafal oleh kru.

“Pak har, memory item, memory item,”jelasnya.

“Feel differential pressure,”kata Co-Pilot.

Pilot pun menyuruh untuk mencari Air Speed Unreliable kepada Pak Har.

‘Ok Cap ah, Airspeed Unreliable, standby,”ungkapnya.

Black Box Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Tanjung Karawang
Black Box Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Tanjung Karawang (kolase/TRIBUN/IRWAN RISMAWAN/NET)

Co-Pilot masih mencari halaman cara mengatasi masalah Air Speed Unreliable yang tadi diminta Pilot.

“Air Speed… Air Speed mana Air Speed,”carinya.

Sementara itu suasana raung kendali pesawat dalam keadaan panic dan genting.

Pilot pun berusaha keras mempertahankan posisi pesawat agar tidak Nose Down.

“ini dia Cap, Ten point One alhamdulilah,”kata Co-Pilot.

Tetapi pesawat tidak mau dikendalikan sejak ditarik naik dia pasti akan turun lagi,”kata Pilot.

Pesawat pun naik turun seperti Roller Coaster Cap.

“Kasian penumpang pasti stress mereka,”kata Pilot.

Lalu Pilot pun mememinta memanggilakn Teknisi ke Kokpit.

“Flight attendance tolong anda ke Kokpit sekarang,”kata Co-Pilot.

“wah bener-beneri nih,”kata Pilot.

Pesawat pun naik turun tidak bisa diperbaiki.

“Cap Cap jatuh tidak bisa dikendalikan,”kata Co-Pilot.

“oh non no noooo it’s the End,”kata Pilot.

“allahu akbar,”teriak Co-Pilot.

Pesawat Lion JT610 menggunakan Pesawat Boeing Tipe terbaru 737 yang baru dilaunching satu tahun sebelumnya  oleh Boeing yaitu di bulan Maret 2017 .

Pesawat Tipe 737 ini memiliki mesin yang lebih besar yang seharusnya dipasang pada kerangka pesawat yang juga lebih besar.

Tetapi Boeing hanya memakai kerangka pesawat yang sudah ada sehingga mengakibatkan pesawat memiliki kecendrungan nose up berlebihan.

yang kemudian Boeing membuat system yang disebut MCAS

Berfungsi untuk menyeimbangkan kondisi pesawat jika sewaktu-waktu mengalami nose up mendekati kondisi stall.

MCAS akan mengambil alih kendali pesawat dengan menurunkan hidung pesawat secara otomatis.

Karena hal tersebut banyak Pilot di seluruh dunia melaporkan mengapa Boeing 737 Max mengalami nose down tanpa perintah apapun dari pilot.

Pada kasus Lion JT-610 Sensor Angle Of Attack juga error sehingga system menggangap pesawat berada dalam keadaan nose-up yang membahayakan mendekati stall.

Sehingga MCAS secara otomatis membuat hidung pesawat menjadi turun atau nose down.

Seonsor Angle Attack yang error terlihat dari detik awal sesaat setelah take off.

Sistem membaca pesawat terus menerus berada dalam kondisi nose up stall.

Mcas pun membuat Pesawat Nose Down secara otomatis yang dimana membuat pilot bingung.

Setiap kali pilot memperbaiki posisi hidung pesawat ke atas sistem berulang kali membuat hidung pesawat nose down.

Hal ini terulang selama 26 kali sehingga pesawat menyerah dan jatuh.

Yang menjadi pembahasan serius saat itu kejadiran MCAS ini tidak disebutkan dalam manual book Boeing 737 Max.

Hal ini menyebabkan Pilot tidak mengetahui sama sekali sistem ini.

Pilot pun tidak mengetahui acar menonaktifkan MCAS .

Disclaimer :
Sampai berita ini diturunkan Tribunsumsel masih mencoba mengecek kebenarannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved