Jadi Target Sate Sianida, Ini Sosok Aiptu Tomi, Bukan Orang Sembarangan, Tangani Ratusan Kasus
Aiptu Tomi saat ini bertugasi di Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Yogyakarta. Lantas siapakah Aiptu Tomi hingga menjadi target ancaman sang peng
TRIBUNSUMSEL.COM - Tragedi sate sianida memakan korban seorang anak.
Pelaku tadinya berniat membuhun Aiptu Tomi, malah anak driver ojol yang tewas.
Ternyata sang target pelaku pun bukanlah sembarangan.
Sang target adalah Aiptu Tomi, yang merupakan seorang penyidik senior.
Aiptu Tomi saat ini bertugasi di Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Yogyakarta.
Lantas siapakah Aiptu Tomi hingga menjadi target ancaman sang pengirim sate sianida?
Mengutip dari TribunJogja.com, TARGET Paket Sate Bakar Dicampur Potas Polisi Berpangkat Aiptu, Penyidik Senior, ini profil lengkapnya.
Baca juga: Kirim Sate Sianida karena Motif Asmara, Sakit Hati Batal Nikah, Kini NA Terancam Hukuman Mati

1. Penyidik senior Satreskrim Polresta Yogyakarta
Tomi adalah anggota Kepolisian di bagian Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.
Aiptu Tomi menjadi penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.
Informasi itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja kepada Tribunjogja.com , Minggu (2/5/2021).
Ia menjelaskan, T berpangkat Aiptu dan kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.
2. Tangani ratusan kasus kriminal
Timbul mengatakan ratusan kasus kriminal pernah ditangani.
Saat ditanya terkait kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh T, Timbul belum memastikan lebih lanjut.
"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul
Penelusuran Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.
Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.
"Ya karena sudah senior di reskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," terang dia.
Namun demikian, Timbul belum memastikam sudah berapa lama T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.
"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," tegasnya.
4. Ramah
Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.
Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya, yang pada akhirnya justru salah sasaran dan menelan korban bocahberusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, Warga Bangunharjo, Sewon, Bantul.
"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta.
"Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," pungkasnya.
Sementara itu kini wanita pengirim sate sianida tersebut akhirnya berhasil ditangkap polisi.

Terkuak wanita misterius pengirim sate beracun sianida yang tewaskan anak driver ojol di Bantul ternyata berinisial NA.
Pengirim sate sianida ini merupakan warga Majalengka.
Mengutip dari Kompas.com, Polisi Tangkap Perempuan Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol di Bantul, NA ditangkap setelah 4 hari penyelidikan.
"Diamankan NA (25) warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).
NA mengaku sakit hati kepada Tomi, pria yang seharusnya menerima sate itu.
Sebelumnya, Bandiman menerima orderan secara ofline dari seorang wanita di jalan Gayam, Kota Yogyakarta pada hari Minggu (25/4/2021).
Bandiman dan wanita misterius itupun bertransaksi terkait tarif jasanya mengantarkan makanan.
Saat itu, disepakati tarif Rp 25.000 namun perempuan itu membayar ongkos Rp 30.000.
Saat itu, dirinya menerima pesan jika makanan itu dari Pak Hamid di Pakualaman untuk paket takjil.
Menggunakan sepeda motornya, Bandiman pun berangkat ke alamat yang dituju.

Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman.
Nah, Pak Tomi bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid (asal) Pakualaman.
Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telepon ibunya (istri Tomi) dan ternyata juga tidak kenal," ucap Bandiman.
Setelah sampai di rumah sate dimakan oleh keluarganya.
Naba dan istrinya mengalami mual dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta.
Naba tidak bisa tertolong sesaat sesudah ditangani secara medis