Suaranya Terbata-bata, Tangis Istri Serda Pandu Kru KRI Nanggala-402 yang Gugur Cerita Soal Suami

Tak hanya Mega, ibu Serda Pandu, Sri Endah juga mengaku tengah mencoba mengikhlaskan putranya yang gugur di lautan Bali

Editor: Weni Wahyuny
YouTube Najwa Shihab
Istri dan ibunda awak kapal selam KRI Nanggala 402, Serda Pandu Yudha Kusuma, pecah di acara Mata Najwa, Rabu (28/4/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Istri Serda Pandu Yudha Kusuma awak kapal selam KRI Nanggala-402 tak bisa menahan tangis saat Najwa Shihab melontarkan pertanyaan di acara Mata Najwa, Rabu (28/4/2021).

Tak jarang ia menundukkan kepalanya dan mengusap air matanya.

Tak sendiri, saat itu juga ada ibu dari Serda Pandu.

Dilansir TribunWow.com, istri Serda Pandu, Mega Dian, bahkan mengaku tak kuat saat diminta menceritakan masa lalunya dengan sang suami.

Tak hanya Mega, ibu Serda Pandu, Sri Endah juga mengaku tengah mencoba mengikhlaskan putranya yang gugur di lautan Bali.

Dalam kesempatan itu, mulanya Presenter Najwa Shihab mengungkapkan rasa bela sungkawanya atas kejadian yang menimpa Serda Pandu dan 52 awak KRI Nanggala 402 lainnya.

"Turut berbela sungkawa atas gugurnya suami tercinta," ucap Najwa Shihab.

"Kabarnya gimana sekarang?"

Dengan jawaban singkat, Mega mengaku kondisinya sekarang sudah cukup baik.

Jawaban Mega itu selaras dengan Sri Endah yang menyebut tengah berusaha ikhlas.

"Alhamdulillah baik," jawab Mega singkat.

"Alhamdulillah baik, berusaha untuk tabah, kuat, ikhlas," sambung Sri Endah.

Najwa Shihab lantas mengungkapkan keprihatinannya atas insiden yang terjadi Rabu (21/4/2021) lalu itu.

Namun, ucapan Najwa justru memancing tangis Sri Endah.

Meski tak mengucapkan sepatah kata pun, Sri Endah tampak menangis sambil tertunduk lesu.

"Saya tidak bisa membayangkan apa yang ibu dan Mbak Mega hadapi saat ini," kata Najwa Shihab.

Mega lantas menceritakan awal mula pertemuannya dengan Serda Pandu.

Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, merupakan operator senjata 2 di KRI Nanggala 402 yang dinyatakan hilang kontak di perairan Bali Utara sejak, Rabu (21/4). Pandu adalah warga Banyuwangi.
Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, merupakan operator senjata 2 di KRI Nanggala 402 yang dinyatakan hilang kontak di perairan Bali Utara sejak, Rabu (21/4). Pandu adalah warga Banyuwangi. (surya/haorrahman)

Ia dan Serda Pandu ternyata baru menikah dua bulan lalu.

"Tanggal 24 Februari 2021 (menikah)," ucap Mega.

Saat Najwa Shihab mengulik masa lalunya dengan suami, Mega pun tak kuasa membendung air matanya.

Dengan terbata-bata, ia mengaku kenal dengan Serda Pandu saat duduk di bangku SMA.

"Teman SMA (Nangis), teman sekolah SMA," jawab Mega menangis.

Mega menyebut, Serda Pandu sudah sering menceritakan risiko pekerjaannya sebagai seorang awak kapal selam.

Namun saat ditanya lebih rinci Najwa Shihab, Mega menolak bercerita lebih lanjut.

Sambil menahan tangis, ia mengaku tak kuat jika membicarakan masa lalunya dengan Serda Pandu.

"Sudah bertugas di kapal selam, sudah pernah cerita tentang apa yang akan terjadi," ucap Mega.

"Tentang kesehariannya saat tugas, banyak hal yang diceritakan sama saya."

"Saya enggak bisa cerita, takut enggak kuat," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.55:

Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala 402

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menduga kapal selam Nanggala 402 tenggelam bukan karena kelalaian manusia (human error).

Tak hanya itu, ia juga mengatakan black out atau mati listrik bukanlah penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini.

Dilansir TribunWow.com, dari analisis awal, Yudo menyebut tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 lebih dari faktor alam.

"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," jelas Yudo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/4/2021).

Meskipun begitu, menurut Yudo, untuk memastikannya badan kapal selam perlu diangkat terlebih dahulu.

"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," sambungnya.

Yudo yakin betul tak ada kelalaian manusia yang menyebabkan insiden ini.

Ia berpendapat, semua prosedur sudah dilaksanakan selama proses menyelam.

Prosedur tersebut berupa adanya laporan penyelaman saat menyelam.

Tak hanya itu, Yudo juga menyebut terdengar sea rider penjejak bahwa kapal selam Nanggala 402 telah melaksanakan persiapan tempur, menyelam dan sebagainya.

"Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu," jelas Yudo.

Ia lantas menjelaskan alasannya yakin tak terjadi black out selama penyelaman.

"Artinya tidak black out saat menyelam langsung hilang ini." (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait tenggelamnya kapal Nanggala 402

Sumber : Tribun Wow

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved