Bambang Brodjonegoro Mengundurkan Diri dari Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Konsen di UI
Bambang mengaku, ia berencana akan kembali mengajar di Universitas Indonesia (UI) sebagai guru besar.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) telah ditiadakan dan dilebur menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dileburnya Kemenristek menjadi Kemendikbudristek membuat Bambang Brodjonegoro mengundurkan diri dari jabatan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia (RI).
Soal pengunduran diri tersebut dibenarkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.
”Iya, saya mundur sebagai Menristek/Kepala BRIN," katanya, dikutip dari Kontan.co.id.
Di tengah pengunduran diri tersebut, berembus isu bahwa Bambang disebut akan menjadi Komisaris Utama (Komut) Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Namun, isu tersebut langsung dibantah Pratikno.
Tersiar kabar juga, Bambang akan menduduki posisi Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
Namun, hal tersebut tidak dapat dipastikan lantaran undang-undang (UU) tentang Ibu Kota Negara Baru (IKN) baru disiapkan surat presiden (surpres)-nya untuk diserahkan ke DPR.
Bambang mengaku, ia berencana akan kembali mengajar di Universitas Indonesia (UI) sebagai guru besar.
Lantas, siapakah sosok Bambang Brodjonegoro? Seperti apa sepak terjangnya?
Baca juga: Dulu Jual Kue hingga Sopir Angkot, Bahlil Lahadalia kini jadi Menteri Investasi, Inilah Kisahnya
Profil Bambang Brodjonegoro
Bambang Brodjonegoro sebelumnya disebut menjadi kandidat menteri baru kabinet Presiden Jokowi.
Diketahui, Bambang menjabat Menristek periode 2019-2024.
Bambang sudah tiga kali menjabat kursi menteri di era kepemimpinan Jokowi.
Sebelumnya, Bambang merupakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia di Kabinet Kerja, dengan masa jabatan 2016-2019.
Ia juga pernah menjabat Menteri Keuangan Republik Indonesia di Kabinet Kerja masa jabatan 2014-2016.
Pria kelahiran Jakarta 3 Oktober 1966 tersebut memiliki riwayat pendidikan formal tingkat Strata 1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, pada 1990.
Konsentrasi bidang studi yang ditekuni adalah Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional.
Setahun berikutnya, Bambang melanjutkan pendidikan formal tingkat magister (1991-1993) pada University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat.
Ia sekaligus melanjutkan program doktoral di universitas yang sama hingga 1995.
Sebagai akademisi, kariernya dimulai sebagai staf pengajar di FE UI hingga dan merangkak naik menjadi Ketua Jurusan Ekonomi hingga Dekan Fakultas Ekonomi, UI.
Dia juga sering diundang sebagai dosen atau guru besar tamu bagi banyak universitas di dalam dan luar negeri, karena kepakaran ilmunya.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai Bambang Brodjonegoro cocok memimpin Kemendikbudristek.
"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."
"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," ungkapnya.
Ia juga memprediksi Bambang Brodjonegoro akan digeser ke Kepala Otoritas Ibu Kota Negara.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Pravitri) (Kontan.co.id)