3293 Orang Mati per Hari, India Kian Mencekam Kondisi Bak Perang, Efek dari Tsunami Covid-19
Krematorium kewalahan menerima ratusan jenazah corona setiap harinya hingga lapangan parkir harus diubah menjadi lokasi kremasi massal. Keluarga harus
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kondisi seperti Perang. Kremasi jenazah pasien corona di India tidak kunjung berhenti.
Krematorium kewalahan menerima ratusan jenazah corona setiap harinya hingga lapangan parkir harus diubah menjadi lokasi kremasi massal. Keluarga harus rela kerabatnya dikremasi di pinggir jalan.
Tsunami corona berujung pada krisis ketersediaan oksigen dan ruang rawat pasien.
Pasien corona harus rela dirawat di dalam mobil bahkan angkutan umum selama berhari-hari.
Layanan rumah sakit lumpuh. Tidak bisa menampung pasien.
Terbaru, mencatat rekor 362.757 kasus baru dalam sehari, dan dengan total kematian sudah 201.187 orang.
Krematorium pun kewalahan menangani ratusan jenazah corona yang harus dikremasi setiap harinya.
Krematorium di seluruh India berjuang untuk mengkremasi tumpukan jenazah pasien corona India yang terus meningkat.
Para pekerja harus membuat tempat kremasi darurat dari batu bata agar bisa mengkremasi lebih banyak jenazah.
Krematorium juga kekurangan kayu untuk melakukan proses kremasi jenazah.
Kementerian Kesehatan India mencatat, dari total penduduk India sebanyak 1,3 miliar jiwa, sudah 17.6 juta kasus Covid-19 dan ada 3.293 kematian dalam sehari.
Melihat kondisi di India, seolah-olah perang baru saja terjadi. Api menyala sepanjang waktu.
Banyak tempat mengadakan kremasi massal, dan pada malam hari, di daerah tertentu di New Delhi, langit bersinar.
Penyakit dan kematian ada dimana-mana.
Seorang wartawan perang Irak, Jeffrey Gettleman, menceritakan betapa ngerinya kondisi di sana.
