Menguak Kondisi Sebenarnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak, Riwayat Perjalanannya

Yudo juga menceritakan riwayat dari kapal yang dibuat pada 1977 dan diterima oleh TNI AL pada 1981 ini.

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi.

Bagaimana kabar barunya ?

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, mengungkapkan kondisi kapal KRI Nanggala-402 dalam keadaan baik.

Baik para personel yang diterjunkan hingga keadaan material dari kapal.

Bahkan, kapal tersebut juga sudah mendapatkan surat kelayakan dari Dislaikmatal (Dinas Kelaikan Materiel Angkatan Laut) TNI AL.

"Jadi kapal KRI Nanggala ini masih dalam keadaan siap, baik personel maupun materiel."

"Personel lengkap, materiel pun sudah mendapat surat kelayakan dari Dislaikmatal TNI AL," kata Yudo dalam konferensi pers, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Yudo juga menceritakan riwayat dari kapal yang dibuat pada 1977 dan diterima oleh TNI AL pada 1981 ini.

Menurutnya, kapal selam buatan Jerman ini sebelumnya telah melakukan penembakan torpedo selama 15 kali.

"Kapal ini riwayatnya sudah menembak torpedo kepala latian 15 kali dan menembak torpedo perang 2 kali."

"Sasarannya kapal eks KRI dan dua-duanya tenggelam."

"Jadi KRI Nanggala ini kondisinya dalam siap tempur. Jadi kita kirim dalam latihan penembakan torpedo maupun kapal perang," ungkap Yudo.

Sementara itu, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, juga ikut menjelaskan, kapal selam ini masih layak mengikuti kegiatan hingga 2022.

"Sertifikat kelaikan masih sampai tanggal 25 Maret 2022, jadi masih layak untuk melaksanakan kegiatan operasi," ujar Panglima TNI, dalam konferensi pers yang sama.

Di sisi lain, Yudo mengungkapkan, kapasitas oksigen dalam kapal selam ini mampu bertahan selama 72 jam sejak menyelam.

Artinya, kapal yang kemarin menyelam pada pukul 03.00 WIB ini, akan bertahan hingga Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00 WIB.

"Blackout itu mampu 72 jam, sekitar 3 hari. Jadi bisa sampai Sabtu jam 03.00 WIB. Sehingga cadangan oksigen masih ada," jelasnya.

Kronologi KRI Nanggala 402 Hilang Kontak

Seperti diketahui, Kapuspen TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, menuturkan hingga kini proses pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 masih terus berlangsung.

Sebanyak lima KRI dan satu helikopter telah diterjunkan untuk melakukan pencarian dengan kekuatan 400 orang.

Kemudian, Riad pun menceritakan kronologi kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak.

Riad menjelaskan, pada pukul 03.46, KRI Nanggala 402 melakukan penyelaman.

"Pukul 03.46 KRI Nanggala 402 melakukan penyelaman," kata Riad, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Kemudian, pada pukul 04.20, para awak kapal melaksanakan penggenangan peluncur torpedo.

"Kemudian pukul 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8, bukan rudal," jelas Riad.

Lalu pada pukul 04.25, komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Menurut Riad, saat akan dilaksanakan otorisasi peluncuran torpedo itulah KRI Nanggala 402 hilang kontak.

"Yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo."

"Di situlah komunikasi dengan Nanggala terputus," ungkap Riad.

Di sisi lain, Riad juga meluruskan simpang siur informasi terkait proses pencarian kapal selam ini.

Seperti laporan yang menyebut ada pergerakan yang terdeteksi di bawah air oleh KRI Raden Eddy Martadinata (331) juga temuan minyak dan batu bara disekitarnya.

Menurut Riad, temuan tersebut tidak cukup mengindentifikasi itu merupakan kapal selam.

"Ada laporan di samping temuan minyak KRI REM 331, melaporkan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot."

"Kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," katanya.

Untuk itu, ia menegaskan temuan-temuan tersebut tidak bisa menjadi rujukan.

Terlebih adanya berita yang menyebut KRI Nanggala 402 sudah ditemukan.

"Jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar."

"Oleh karena itu saya berharap kepada rekan-rekan media untuk tidak membuat analisa."

"Tidak memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini," tegasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Terkini KRI Nanggala 402: Kondisi Masih Layak Tempur, Kapasitas Oksigen Bertahan 3 Hari

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved