Hari Kartini
Pahlawan Nasional Wanita Selain R.A Kartini, Panutan Perempuan Indonesia dari Sabang Sampai Merauke
Selain beliau, terdapat 10 Pahlawan Nasional Wanita lain yang menyumbangkan keberanian dan tekadnya untuk memajukan pendidikan perempuan serta melawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pahlawan Nasional Wanita Selain R.A Kartini, Panutan Perempuan Indonesia dari Sabang Sampai Merauke.
Tanpa pahlawan, apalah jadinya bangsa Indonesia?
Jika bukan karena jasa mereka, mungkin keadaan bangsa Indonesia saat ini masih belum merasakan kemerdekaan.
Tak hanya pahlawan laki-laki saja, terdapat banyak pahlawan nasional wanita yang turut andil dalam memajukan Republik Indonesia.
Satu diantara mereka terdapat Raden Ajeng Kartini yang berjuang dalam emansipasi wanita.
Selain beliau, terdapat 10 Pahlawan Nasional Wanita lain yang menyumbangkan keberanian dan tekadnya untuk memajukan pendidikan perempuan serta melawan para penjajah. Siapakah mereka?
Berikut 10 Pahlawan Nasional Wanita Selain R.A Kartini Yang Menjadi Panutan Perempuan Indonesia
Selain R.A. Kartini, Raden Dewi Sartika merupakan pahlawan nasional wanita yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan kaum perempuan pribumi.
Hal ini dibuktikan dengan jasanya mendirikan sebuah sekolah perempuan yang bernama Sekolah Isteri di Pendopo pada 16 Januari 1904.
Pada tahun 1910, Sekolah Isteri berganti nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri.
Tak cukup sampai disitu, pada September 1929 sekolah ini kembali berganti nama hingga akhirnya dikenal dengan nama Sekolah Raden Dewi.
Berkat jasanya dalam memperjuangkan pendidikan kaum perempuan pribumi, Dewi Sartika dianugerahi gelar Orde van Oranje-Nassau yang berarti gelar Ksatria dan pada 1 Desember 1966, dia diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Cut Nyak Meutia merupakan pejuang perempuan yang berasal dari Aceh.
