Sidang Johan Anuar

Breaking News: Wakil Bupati OKU Johan Anuar Dituntut 8 Tahun Penjara

 JPU KPK menuntut hukuman 8 tahun penjara terhadap Johan Anuar, Wakil Bupati Non Aktif Kabupaten OKU yang terjerat kasus dugaan korupsi

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Sidang pembacaan tuntutan JPU KPK terhadap terdakwa Johan Anuar yang digelar di Pengadilan Tipikor Palembang, Kamis (15/4/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - JPU KPK menuntut hukuman 8 tahun penjara terhadap Johan Anuar, Wakil Bupati Non Aktif Kabupaten OKU yang terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan lahan kuburan Kabupaten OKU, Kamis (15/4/2021). 

JPU menyatakan Johan Anuar terbukti melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001. 

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana sebagaimana dalam dakwaan pertama. 

"Menyatakan terdakwa Johan Anuar telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," ujar JPU KPK, Rihki Benindo Maghaz dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Palembang, Kamis (15/6/2021). 

Johan Anuar juga dituntut membayar denda sebesar Rp.200 juta subsidair 6 bulan kurungan. 

Selain itu ia dituntut untuk membayar uang pengganti kepada Negara sebesar Rp3.211.992.020,00 (tiga miliar dua ratus sebelas juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu dua puluh rupiah). 

Dengan ketentuan apabila ia tidak membayar uang pengganti itu dalam waktu 1 bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. 

"Apabila tidak mencukupi, maka dipidana dengan pidana penjara selama 1 tahun," ujarnya. 

JPU juga menuntut agar Mantan wakil ketua DPRD Kabupaten OKU tersebut juga dicabut hak politiknya selama 5 tahun terhitung sejak selesai menjalani pidana. 

Sidang akan dilanjutkan pada dua pekan mendatang tepatnya Selasa (27/4/2021) mendatang dengan agenda mendengarkan pembacaan pledoi terdakwa. 

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved