Berita Palembang
Cerita Sebuah Daerah Bernama Tangga Buntung di Palembang, Terdapat Kampung Narkoba
Terdapat tiga lorong yang digerebek oleh ratusan pasukan gabungan dari Polrestabes Palembang dan Brimob Polda Sumsel
Ketika Tribunsumsel.com bertanya kepada salah satu warga, Sri Susilawati (40) yang merupakan warga Tangga Buntung mengaku tidak mengetahui pasti tentang asal mula atau sejarah Tangga Buntung ini.
Wanita yang lahir dan besar disana pun mengaku minim sekali pengetahuan tentang sejarah daerahnya tersebut.
"Setahu saya ya tangga buntung ini, nama yang diberikan oleh orang Belanda. Katanya dulu tangga di sini banyak buntung alias tepotong tapi dak tau tangga apa," jelas dia.
Ibu rumah tangga ini pun mendapatkan cerita tersebut dari mulut ke mulut orang-orang yang ada di sini.
"Tahunya ya dari orang-orang saja. Gak pernah nanya serius kepada orang tua juga," ungkap dia.
Menurut Sejarawan Palembang Andi Syarifuddin, di Palembang ini banyak nama-nama tangga.
Ada tangga takat, tangga tanah, tangga panjang dan tangga buntung.

"Itu menunjukkan tempat dan tempat itu juga menunjukkan fungsinya. Misalnya lingkungan kepandaian itu tempat pandai-pandai besi. Termasuklah Tangga Buntung yang juga merupakan nama asli," jelas dia.
Ia mengatakan tangga buntung ini ada ceritanya mengapa diberi nama Tangga Buntung.
Menurutnya, ada versi yang mengatakan tangga itu buntung dan itu kurang panjang.
"Jadi tangga itu buntung dan potongan itu disambungkan di tempat lain mungkin ke tangga panjang itu, itulah yang dinamakan tangga buntung dan ada tangga panjang," ungkapnya.
Tangga yang dimaksud dalam sejarahnya yakni pada zaman dulu transportasinya sungai.
Sungai itu ada dermaga, untuk menghubungkan antara dermaga dan daratan itu ada tangga.
"Jadi untuk mencapai daratan kurangnya panjang sehingga diambil tangga lain jadi tangga lain jadi buntung. Itulah yang dinamakan tangga buntung. Itu salah satu versinya," ungkap dia.
Andi mengatakan Tangga Buntung ini perkampungan asli Palembang? Mengapa karena di daerah tersebut banyak ditemukan rumah adat limas.
"Artinya perkampungan orang Palembang tradisional karena dulu punya rumah limas bukan orang sembarangan," beber dia.
Tambah dia, ia menyakini di Tangga Buntung sebagai sentral kehidupan paling penting dijaman dulu karena banyaknya rumah limas yang ada disana.