Rintihan Sakit Anak Kandung Bongkar Aksi Bejat Ayah di Blitar, Ibu Kandung Emosi Lapor Polisi

Aksi bejat seorang ayah kandung tega merudapksa anak kandungnya kembali terjadi.Kasus rudapaksa anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa

Editor: Moch Krisna
tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi Rudapaksa Anak 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Aksi bejat seorang ayah kandung tega merudapksa anak kandungnya kembali terjadi.

Kasus rudapaksa anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Diketahui pelakunya adalah seorang pria berumur 46 tahun.

Sedangkan korbannya merupakan orang dekat pelaku, yakni darah dagingnya sendiri berumur 11 tahun.

Kemudian ia tega melampiaskannya ke anaknya sendiri.

Kini pelaku yang merupakan warga warga Desa/Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar itu harus berurusan dengan pihak kepolisian Polres Blitar.

Kasus penodaan pada anak sendiri itu dilaporkan ibu korban yang tak lain adalah istri dari pelaku sendiri.

Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela menjelaskan, pelaku dijerat pasal 81 Undang-Undang 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Sebab ia telah berbuat mesum pada anak gadis yang masih di bawah umur.

Ilustrasi pencabulan anak karyawan orang tua kotori paha anak bos dengan cairan lengket
Ilustrasi pencabulan anak karyawan orang tua kotori paha anak bos dengan cairan lengket (Tribunnews.com)

"Pelaku itu dilaporkan oleh istrinya sendiri (ibu korban). Mereka dalam proses perceraian dan sudah sekitar 7 bulan pisah ranjang," kata Leonard.

Kasus ini mencuat dua pekan lalu setelah korban (11) diketahui kesakitan saat berjalan.

Melihat anak gadisnya berperilaku seperti itu, sang ibu (30), curiga dan menanyainya.

Semula sang anak tidak menjawab dan terlihat ketakutan.

Tetapi naluri sang ibu mencurigai ada sesuatu yang menimpa anak gadisnya itu.

"Karena khawatir anaknya mengalami sesuatu yang tak wajar, sang ibu lantas membawa sang bocah ke bidan desa," ungkapnya.

Setelah diperiksa oleh bidan desa itu diketahui kalau bagian intim korban mengalami luka tidak wajar.

Itu membuat ibunya makin curiga dan terus mendesak anaknya agar bercerita terkait penyebab luka itu.

Akhirnya gadis kecil itu menceritakan apa yang dialaminya.

Sontak, sang ibu shock sekaligus emosi bahwa orang yang menghancurkan masa depan gadis kecil itu ternyata bapaknya sendiri.

"Dan sekitar seminggu kemudian, kasus itu dilaporkan. Dan pelaku diamankan, Minggu (11/4) malam," paparnya.

Kepada petugas, pelaku masih berdalih semua dipicu pisah ranjang dengan sang istri selama 7 bulan terakhir.

Selama proses cerai itu, sang istri membawa anak mereka itu dan tinggal di rumah orangtuanya (nenek korban) di Kecamatan Wates.

Mungkin kangen dengan anaknya, pelaku menyambanginya.

Layaknya seorang bapak pada anaknya, pelaku berusaha menyenangkannya. Anaknya diajak berjalan-jalan, makan dan dibelikan sandal di Pasar Kesamben.

Ilustrasi Rudapaksa
Ilustrasi Rudapaksa (tribunsumsel.com/khoiril)

Lalu korban diajak pulang ke rumah bapaknya. Saat anaknya menginap, pelaku mulai melakukan aksinya pada anak yang tidur di sebelahnya.

"Mungkin belum paham atau takut karena masih anak-anak. Apalagi yang berbuat itu adalah bapaknya sendiri," papar Leonard.

Saat melakukan itu, pelaku mengaku baru melihat video tidak senonoh di telepon selulernya.

Mungkin tidak tahan setelah lama menyendiri, pelaku gelap mata.

"Dalihnya, itu terjadi spontan atau tak ada rencana berbuat. Tetapi ternyata ia mengaku baru menonton video tak senonoh," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biadab, Bapak di Blitar Nodai Anak Gadis Sendiri, Mengaku Terpengaruh Video Dewasa

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ayah di Blitar Nodai Anak Kandung, Aksi Bejat Terbongkar saat Korban Merintih Sakit ketika Jalan, https://www.tribunnews.com/regional/2021/04/13/ayah-di-blitar-nodai-anak-kandung-aksi-bejat-terbongkar-saat-korban-merintih-sakit-ketika-jalan?page=all.

Editor: Endra Kurniawan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved