Berita Selebriti

Nyinyiran Telak Ade Armando Buat Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, OKB Tak Pedulikan Masyarakat

Dikritik masyarakat bahkan sesama artis. Ade Armando yang juga Seorang Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universi

Editor: Moch Krisna
Instagram
Atta Halilintar ingin Aurel Hermansyah berhijab dari hati 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Youtuber Atta Halilintar dan Penyanyi Aurel Hermansyah, setelah sempat sebelumnya mengelar pesta pernikahan secara mewah.

Dikritik masyarakat bahkan sesama artis. Ade Armando yang juga Seorang Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ikut berkomentar.

Bahkan bukan saja pernikahan mereka berdua, tetapi juga gaya hidup mereka, yang kerap di pamerkan ke publik, Sabtu(10/04/21).

“Mereka kan berbulan madu ke bali, kok pakai pesawat pribadi, emang kalian ngak mau satu pesawat dengan orang biasa saja, kepengen merasa isitimewa yah, dan apa pula istimewa tas itu seharga 235 juta rupiah, maaf yah kalau saya nyinyir,”kata Ade saat membicarakannya di Kanal Youtube Cokrotv.

Dosen yang sempat dituding menghina Gubernur Jakarta Anies Baswedan tersebut, memngungkapkan bahwa gaya hidup mereka, memalukan dan menakutkan, ia sempat bersama rekan cokrotv mengkritik kehadrian Presiden Joko Widodo yang hadir di pernikahan Atta dan Aurel.

Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando saat memenuhi panggilan polisi di Mapolda Metro Jaya pada Kamis (23/6/2016)
Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando saat memenuhi panggilan polisi di Mapolda Metro Jaya pada Kamis (23/6/2016) (Akhdi Martin Pratama)

“ Atta itu perwakilan Crazy Rich Indonesia baru, Orang kaya baru, yang lazim mempertontonkan gaya hidup kaya, tanpa peduli kondisi mayoritas masyarakat Indonesia, yang jauh dari sejahtera,di youtubenya Atta bangga ia beli barang mewah untuk dia, istrinya dan keluarganya,”ungkap Ade.

Dalam video Atta yang berjudul (Work Hard Pray Hard), didalam cuplikannya ada kata I am the king, sambil menunjukan mobil. Selain Atta ada juga beberapa artis, yang pamer kemewahan disentil Ade.

“Misal Atta mendatangi rumah luna, yang memperlihatkan koleksi sepatu dan tas mewah, kemudian ada Atta yang mengrebek kolam renang Laudya Cyntia Bella, ada Atta Grebek Kamar Emas Andre Taulany, ada pula video koleksi barang mewah Nikita Mirzani, jadi mereka saling kunjung, untuk pamer kemewahan pada puluhan juta penonton Youtube,”kata Ade.

Hal lazim yang dipertontonkan yaitu koleksi mobil mewah seperti, Ferrari, Lambhorghini,Mercedez, ada pula di chanel video Anang Hermansyah yang ikut juga memperlihatkan kemewahan.

“Seperti Aurel yang membelikan Mobil Bmw kepada ibunya, karena sang ibu sudah bertahun lalu tidak menganti mobil lamanya, ada juga video belim rumah mewah, 60 Miliar di Kemang,”terangnya.

Selain Artis yang disebutkan, ada juga yang paling dahsyat dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang dijuluki oleh para artis, yaitu Sultan Andara.

“Peragaan mewah mereka bukan hanya di youtube, tapi juga diliput media, akan prilaku mereka suka pamer, Raffi dengan bangga mempertotonkan Mobil Mewahnya, bernilai 33 Milyar, dia punya Ferrari, Royle Royce dan lainnya, Selain itu ada motor setengah milyar rupiah, hanya karena iseng,’ terang Ade.

Atta Halilintar saat berbincang dengan kedua orang tuanya
Atta Halilintar saat berbincang dengan kedua orang tuanya (Tangkap layar kanal Youtube Atta Halilintar)

Selain itu ada juga Paula Verhoven yang membeli Earphone, seharga Rp.17.000.000,00, dan beberapa artis yang sering memamerkan barang koleksi pribadi yang mahal.

Ade mengatakan perbuatan yang dilakukan oleh Publik Figur tersebut sangat memalukan, selain radikalisme agama yang mengancam Negara Indonesia.

“ Gaya hidup mewah orang-orang kaya, yang dipertontonkan ke masyarakat juga merupakan ancaman, setidaknya ada tiga persoalan, pertama teladan yang salah, tentang keunggulan kerja keras yang dicapai, Atta dan rekan mencontoh keberhasilan seseorang, diukur dengan barang mewah, apalagi barang yang dibeli impor minim manfaatnya”

“ Kedua ini contoh yang salah, sebaiknya bagaimana, anda membelanjakan uang yang diperoleh setelah bekerja keras, kalau anda berhasil, uang itu seharusnya tidak dihamburkan, kalau anda kaya bisa diinvestasikan, diputar dalam kegiatan ekonomi produktif, membuka lapangan kerja, member gaji lebih besar, dan menyumbang kesejahteraan bagi masyrakat,”terang Ade.

Indonesia terus tumbuh perekonomiannya, Ade mengungkapkan dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia akan menjadi satu dari lima besar, ekonomi dunia.

“ Tapi jangan pernah lupa, jumlah orang miskin di Indonesia, masih sangat banyak, kalau ukuran yang dipakai adalah data BPS, jumlah orang miskin di Indonesia sekitar, 10-12 persen total penduduk, tapi itu sebenarnya agak menyesatkan, karena indikator kemiskinannya terlalu rendah, “kata Ade.

Menurut BPS seseorang dianggap miskin, kalau penghasilannya dibawah Rp.500,000,00 perbulan kata Ade.

“ Itu sih rendah sekali, tapi kalau kita naikan menjadi 1 juta perbulan, mayoritas masyarakat Indonesia, akan masuk dalam kategori masyarakat miskin, poin saya ketimpangan kaya dan miskin masih tinggi,”jelasnya.

Alasan ketiga gaya hidup mereka akan menimbulkan, kecemburuan dan kemarahan masyarakat, dalam ilmu sosial dikatakan, mereka datang dari kelompok Ekonomi Lemah, Frustasi bukan karena kemiskinan mereka.

“ Yang bikin orang Frustasi dan Depresi, mraha kalau mereka miskin padahal sudah bekerja keras, mereka melihat ada segelintir orang, yang terlihat sangat, mudah memperoleh kekayaan,dan kemudian menghambur-hamburkannya di depan mereka, pameran kemewahan menjadi berbahaya, karena ini akan menimbulkan, marah yang terpendam pada titik tertentu”

“ Bisa disalurkan dalam ledakan penyerangan, kepada orang-orang kaya, mereka merasa hidup dalam sistem, yang tidak adil dan penyebab ketidak-adilan ini orang-orang kaya,itulah yang terjadi revolusi sosial di banyak tempat,”jelas Ade.

(TRIBUNSUMSEL.COM/ M FADLI DIAN NUGROHO)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved