Prof Mahyudin Meninggal Dunia
Gubernur Sumsel ke 14 Meninggal Dunia, Sebelum Meninggal Alm Mahyuddin Inginkan Hal Ini
Gubernur Sumsel ke 14 Prof Dr dr H Mahyuddin sebelum meninggal sempat mengatakan kepada teman dekat sekaligus
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel ke 14 Prof Dr dr H Mahyuddin sebelum meninggal sempat mengatakan kepada teman dekat sekaligus orang yang sering diundang di kegiatan keagamaan keluarga Mahyuddin, H Abdul Khalik bahwa almarhum ingin membuka fakultas kedokteran di Universitas Sumsel.
“Beliau sempat cerita cerita ke saya keinginannya ingin membuka fakultas kedokteran di Universitas Sumsel. Kami sering sharing sama beliau, kami yang dekat dekat dengan beliau ini sering manggil beliau dengan panggilan Abah,” ujarnya, Jumat (9/4/2021).
Abdul mengatakan tidak ada firasat apapun sebelum akhirnya Mahyuddin dikabarkan meninggal dunia karena sakit.
“Gak ada firasat apapun, tapi sering minta doain. Abah juga sering ngundang anak yatim ke rumah. Anak anak yatim ini diajak makan bersama, dikasih bingkisan dan uang juga sama beliau,” ujarnya.
Pesan yang selalu Abdul ingat dari alm Mahyuddin adalah kehidupan ini selalu mengalami demikian kembali ke sang khalik.
“Saya selalu bilang ke beliau bah sabar bah, kalau bisa orang dulu baru kita belakangan,” katanya.
Kabar meninggalnya gubernur Sumsel ke 14 Prof Dr dr H Mahyuddin NS SpO(K), Kamis (8/4/2021) lalu membawa duka tersendiri untuk keluarga dan teman dekat.
Teman dekat alm Mahyuddin, Ustaz H Abdul Khalik saat ditemui di rumah duka mengatakan Mahyuddin rajin ibadah dan sering mengundang anak yatim ke rumah.
“Keseharian alm Mahyuddin ini luar biasa apalagi dibidang agama, ibadahnya kuat. Salatnya rajin, ngajinya juga begitu bahkan beliau ini banyak hafal surat-surat Al Quran,” katanya yang juga menjadi imam salat ghaib untuk alm Mahyuddin, Jumat (9/4/2021).
Abdul mengatakan tidak hanya rajin ibadah, salat dan mengaji. Alm Mahyuddin juga rajin berkurban.
“Setiap tahun beliau ini rajin melaksanakan penyembelihan hewan kurban karena kan kurban itu bukan satu kali seumur hidup akan tetapi boleh berulang kali selagi kita mampu,” katanya yang sudah kenal alm Mahyuddin sejak 1993.
Abdul sering sekali diundang oleh keluarga besar alm Mahyuddin apalagi di setiap acara keagamaan.
“Beliau ini di samping dikenal sebagai dokter, beliau juga tenaga pendidik dan orangnya mengayomi, mengarahkan, menuntun apalagi dibidang agama,” ujar guru di MIN 2 Pakjo, Palembang. (Elm)
Caption foto:
Gubernur Sumsel, Herman Deru memakai pakaian putih dipadu celana dasar hitam dan kaos kaki hitam datang melayat ke rumah duka Alm Mahyuddin di Jalan Enim 9, Demang Lebar Daun Palembang