Berita Viral
Kesal Aksi Koboi Duret Sawit, Warganet Serang Aplikasi Milik MFA, Endingnya Salah Sasaran
Justru Restock yang diserang warganet Indonesia adalah aplikasi kalkulator kebutuhan rumah tangga bikinan startup luar negeri bernama GetReStock.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kebodohan warganet Indonesia makin tersingkap saat tahu salah serang aplikasi bernama mirip dengan perusahaan asal pria arogan penodong senjata Soft Gun yang viral di media sosial.
Buntut panjang kasus Muhammad Farid Andika (MFA) terkait aksi penodongan senjata Soft Gun kepada pengendara sepeda motor wanita di lampu merah Duren Sawit, Jakarta Timur masih jadi sorotan luas warganet Indonesia.
Kejadian yang dimulai oleh MFA itu terjadi pada Jumat (1/4/2021) dini hari WIB.
Kini, akibat perbuatan MFA, berimbas pada perusahaan start up fintech peer-to-peer lending tempat Farid bekerja sebagai CEO Restock.id, justru jadi sasaran amuk warganet.
Warganet pun ramai-ramai membully atau merundung akun Restock. Sayangnya, warga net ini justru salah alamat.
Bukannya, membully Restock Indonesia justru sebaliknya, membully akun Restock Internasional.
Geram dengan sikap CEO Restock.id yang pamer pistol di jalan, warganet menyerang aplikasi Restock yang ada di Google Play Store.
Diketahui, Restock.id yang didirikan MFA ternyata tidak mempunyai aplikasi di Google Play Store.
Justru Restock yang diserang warganet Indonesia adalah aplikasi kalkulator kebutuhan rumah tangga bikinan startup luar negeri bernama GetReStock.

Setidaknya ada ratusan ulasan di aplikasi ReStock, yang sebagian besar didominasi dari pengguna Android dari Indonesia.
Sampai memberikan rating satu dari lima bintang.
Namun, tidak semua warganet ikut menghujat aplikasi itu, ada juga yang mengingatkan mereka salah sasaran.
"Bikin malu Negara Indonesia saja. Emosi boleh, tapi utamakan budayakan membaca dan mencari informasi.
Koboy duren sawit CEO Fintech bernama "restock,id", bukan ReStock yang ini. ReStock.id tidak tersedia di Google Play Store," tulis pengguna Seto Kuncoro.
"Wahai, orang-orang Indonesia yang sok suci, kalian salah sasaran, woy! Ini bukan aplikasinya si kriminal itu," gores Herodian Petro Marlim dengan emotikon cemberut.
"Cuma bantu kerusakan yang disebabkan kebodohan netizen Indonesia," akun warganet bernama Hendra Jacob.
Apa itu Restock? Startup yang CEO-nya Tersangkut Kasus Koboi Jalanan
Mengutip Tribunnews.com, aksi koboi pengemudi Fortuner, MFA, setelah menabrak pengendara motor di Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (2/4/2021) dini hari, viral di media sosial.
MFA disebut-sebut menjabat sebagai CEO dan Founder sebuah perusahaan peer-to-peer lending platform di Indonesia, Restock.Id.
Akibat persitiwa itu, akun Instagram Restock.Id diserang oleh warganet meski pada akhirnya akun Instagram Restock.Id sudah membatasi kolom komentar, sehingga tak bisa berkomentar di akun tersebut.
Restcok adalah peer-to-peer lending platform di Indonesia yang menghubungkan pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha dengan kumpulan pemberi pembiayaan yang memiliki dana lebih untuk membiayai usaha tersebut.
Dalam situs resminya, dijelaskan bahwa Restock menyediakan pembiayaan bagi UMKM dengan memanfaatkan aset dan inventori usaha sebagai jaminan.
Mereka membuka peluang pemberian pembiayaan kepada masyarakat Indonesia, untuk memperoleh hasil yang menarik dan sepadan dengan risiko yang ada.
Selain memberi dukungan pendanaan bagi UMKM, Restock juga mendukung pegiat bisnis kreatif anak muda, dan pelatihan startup.
"Melalui semangat 'Grow Together', Restock berusaha mengambil peran untuk mendorong pengembangan UMKM di Indonesia yang menguntungkan bagi pelaku usaha dan kumpulan pemberi pembiayaan yang mendukungnya," tulis Restock dalam situs resminya, Restock.Id.

Restock telah terdaftar dan diawasi OJK sejak Agustus 2019.
Sejak berdiri, Restock telah berhasil menyalurkan pembiayaan sampai dengan Rp 200 miliar kepada lebih dari 50 UKM ritel di Indonesia.
Mengutip Kontan.co.id, pada tahun lalu, Restock.Id, mendapatkan seed funding sebesar US$ 1 juta.
Pendanaan itu dipimpin oleh venture capital lokal, yaitu Tunas Nusantara Kapital TNK beserta Silverbacks Ventures dan sejumlah angel investor pada tahun 2020.
Jadi Tersangka
Pascaaksi MFA mengacungkan pistol viral di media sosial, polisi langsung membentuk tim yang terdiri dari Dirlantas dan Jatanras Direskrimum Polda Metro Jaya.
Pengemudi Fortuner yang belakangan diketahui berinisial MFA ditangkap polisi pada Jumat (2/4/2021) malam.
Polisi menangkap MFA di parkiran sebuah mal untuk dimintai keterangan.
Hasilnya, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, polisi menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.
"Gelar perkara sudah kita lakukan pagi tadi dan hasilnya sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Yusri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/4/2021).

Yusri menyebut, penyidik juga telah memutuskan untuk menahan MFA, serta sudah mengeluarkan surat penahanan.
"Penyidik sedang mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap yang bersangkutan," ungkap Yusri.
Hal itu didasari atas perbuatanya memiliki senjata air soft gun tanpa izin.
Akibat perbuatannya, koboi Fortuner itu disangkakan Pasal (1) Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.