Abu Pikirkan Nasib Pilu Cucunya, Menantu Ditangkap Densus 88 di Tulungagung : Saya Kasihan Cucu

Abu Umar masih terpukul dengan penangkapan N (44), menantunya oleh Densus 88.Mantan Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Rejotangan ini mengaku tidak me

Editor: Moch Krisna
Tribun Jabar
Teroris 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Abu Umar masih terpukul dengan penangkapan N (44), menantunya oleh Densus 88.

Mantan Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Rejotangan ini mengaku tidak menyangka menantunya berurusan dengan aparat.

"Mending saya yang dibunuh saja. Saya pedih, kasihan dengan cucu saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Abu mengaku saat penangkapan itu, dirinya tengah ada di musala, lalu diberi tahu warga jika rumahnya ramai didatangi polisi.

Ketika pulang, di rumahnya sudah penuh dengan aparat yang melakukan penggeledahan.

Abu mengaku tidak tahu pasti apa yang didapat polisi.

"Menurut Ketua RT yang menjadi saksi penggeledahan, katanya ada pistol," ungkapnya.

Abu mengatakan, tidak ada yang aneh dengan keseharian menantunya.

N setiap hari berbaur dengan warga, seperti menghadiri undangan hajatan maupun kenduri.

Namun menurut Abu, N lebih banyak beraktivitas di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tempat asalnya.

"Paling pagi main sama anaknya, menjelang sore dia ke Blitar. Aktivis di sana, saya tidak tahu," katanya.

N juga tidak pernah bercerita aktivitasnya di luar rumah.

N juga tidak pernah menerima tamu di rumahnya.

Yang diketahui Abu, N punya sebuah dum truk dan diperkirakan ke teman sekolahnya.

"Menurut saya, dia malah oran yang halus," ujar Abu.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved