Diharamkan karena Ada Kandungan Babi, Para Kiai di Jawa Timur Malah Disuntik Vaksin AstraZeneca

Polemik vaksin AstraZeneca mengandung babi tak pengaruhi para kiai di Jawa Timur divaksin AstraZeneca

Sekretariat Negara
Pengiriman Vaksin AstraZeneca Tiba di Bandara Soekarno Hatta, Senin (8/3/2021). Vaksin Covid-19 asal perusahaan farmasi AstraZeneca, telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM) Indonesia. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polemik vaksin AstraZeneca mengandung babi tak pengaruhi para kiai di Jawa Timur divaksin AstraZeneca.

Presiden Joko Widodo memerintahkan agar vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca segera didistribusikan ke seluruh provinsi di Tanah Air untuk memperluas cakupan vaksinasi nasional. Itu dilakukan setelah majelis ulama dan para kiai sepuh merestui penggunaan vaksin yang sempat memicu kontroversi tersebut.

“Beliau-beliau (para kiai) menyampaikan, Jatim siap diberi vaksin AstraZeneca dan segera akan digunakan di pondok pesantren-pondok pesantren,” ujar Joko Widodo saat melihat langsung penyuntikan vaksin AstraZeneca di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Senin (22/3/2021).

Presiden menyatakan pihaknya mengapresiasi sikap para kiai dan juga pengasuh pondok pesantren yang menyatakan siap menerima penyuntikan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca.

Menindaklanjuti hal itu, dia telah memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar segera mendistribusikan vaksin tersebut ke Jatim dan juga provinsi-provinsi lain di nusantara.

Beliau-beliau (para kiai) menyampaikan, Jatim siap diberi vaksin AstraZeneca dan segera akan digunakan di pondok pesantren-pondok pesantren (Joko Widodo)

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diterima Indonesia dari kerja sama multilateral bersama Fasilitas Covax didistribusikan maksimal pekan ini.

Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan para kiai sepuh di Jatim telah menyatakan, vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca hukumnya halalan dan toyyiban untuk digunakan.

Oleh karena itulah sudah seharusnya vaksin tersebut segera dimanfaatkan dalam program vaksinasi pemerintah untuk menjaga keselamatan jiwa masyarakat.

“Tidak ada pemerintah yang akan mencelakakan rakyatnya sendiri. Berdasarkan hasil musyawarah komisi fatwa MUI, hari ini akan dikeluarkan fatwa halal penggunaan vaksin AstraZeneca,” kata Hasan Mutawakkil.

Hasan berterimakasih karena Presiden Joko Widodo yang telah memerintahkan vaksinasi Covid-19 untuk para santri, ustadzah, serta para hafiz.

Harapannya, program vaksinasi Covid-19 di pesantren di Jatim bisa menjadi teladan bagi komponen masyarakat lain di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Sidoarjo, Presiden Joko Widodo menyaksikan penyuntikan perdana vaksin AstraZeneca. Penerima vaksin tersebut antaralain Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua Rois Suriah PCNU Sidoarjo KH Rofiq Siroj, dan asisten pelatih Persebaya Uston Nawawi.

Tidak ada pemerintah yang akan mencelakakan rakyatnya sendiri. Berdasarkan hasil musyawarah komisi fatwa MUI, hari ini akan dikeluarkan fatwa halal penggunaan vaksin AstraZeneca (Hasan Mutawakkil)

Selain bertemu kiai, kedatangan Presiden Joko Widodo ke Jatim juga untuk melihat langsung pelaksanaan vaksinasi di lapangan guna memastikan program vaksinasi nasional dapat berjalan lancar dimasa yang akan datang.

Terkait hal itu, Presiden sempat bertanya langsung kepada petugas pemberi layanan vaksinasi di fasilitas layanan kesehatan dasar puskesmas dan faskes lanjutan RSUD Sidoarjo.

Artikel telah tayang di Kompas.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved