Curhat Marcus Gideon Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari Yonex All England 2021, Ungkap Fakta Ini
Marcus Gideon salah satu atlet bulutangkis Indonesia bersuara akan hal itu di Instagram miliknya.Patner dari Kevin Sanjaya mengunggah pernyataan pad
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kabar tim bulutangkis Indonesia yang dipaksa mundur dari ajang Yonex All England 2021.
Membuat atlet dan tim official kaget bukan main lantaran tak percaya dengan keputusan pemerintah Inggris.
Pemerintah Inggris mengarahkan atlet dam tim Indonesia untuk melakukan isolasi 10 hari.
Pasca ada temuan pasien positif Covid-19 di penerbangan pesawatnya dari Turki menuju Inggris.
Keputusan ini membuat Atlet Indonesia seakan tak terima dan merasa tak adil.
Lantaran pihaknya telah melakukan tes swab Covid-19 tepat setelah tiba di Inggris kota Birmingham.
Marcus Gideon salah satu atlet bulutangkis Indonesia bersuara akan hal itu di Instagram miliknya.
Patner dari Kevin Sanjaya mengunggah pernyataan pada Kamis (18/3/2021).
Berikut Isi lengkap postingan Marcus Gideon yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
"Malam ini kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain & ofisial Indonesia) harus ditarik dari semua Inggris karena penumpang anonim yang diuji + karena covid bahwa naik penerbangan yang sama seperti yang kami lakukan.
Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif & kami juga diuji ulang pada saat kami tiba di hotel.
Beberapa dari Anda mungkin memperhatikan bahwa permainan hari ini ditunda sebelum 7 kasus positif yang mereka temukan di anggota tim lain (negara lain). Setelah mereka di tes ulang, hasilnya SEMUA DIHIDUPKAN NEGATIF.
Jadi mengapa kita tidak juga memiliki keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kita.
Pemain harus menjalani karantina sebelum acara. Agar adil, orang yang telah diuji + harus menjalani tes lain karena benar-benar kami tidak percaya lagi pada tes covid yang mereka jalankan karena seperti yang Anda semua dapat melihat semua 7 kasus positif Bisa berubah menjadi 7 kasus negatif hanya dalam 1 hari.," tulis Marcus Gideon
Perjuangan Berat Marcus dan Kevin All England 2021
Ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil lolos ke babak 16 besar All England Open 2021.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih tiket tersebut setelah mereka meraih kemenangan atas Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen dari Inggris dengan skor 21-12, 19-21, 21-9.
Berlaga di Utilita Arena Birmingham, Rabu (17/3/2021), Marcus/Kevin yang sudah absen selama satu tahun, memulai laga dengan baik. Mereka terus mengungguli perolehan poin di gim pertama sebelum menutup dengan angka 21-12.
Di gim kedua, keadaan berbalik. Marcus/Kevin banyak kehilangan poin dari kesalahan-kesalahan sendiri. Sempat tertinggal 7-11 dan 11-17, lalu mulai mengejar 16-19 hingga 19-20.
Tetapi akhirnya harus menyerah 19-21. "Di gim kedua tadi kami banyak melakukan kesalahan sendiri, banyak mati sendiri. Lawan jadi semakin bangkit.
Kami coba mengejar tapi memang sudah lebih susah," ujar Kevin usai pertandingan kepada Tim Humas dan Media PP PBSI. "Ya lawan bermain lumayan bagus, terutama di gim kedua.
Mereka tidak mudah dimatikan," ujar Marcus. Pada gim ketiga, Marcus/Kevin tidak mau lagi kalah start. Mereka mengaku lebih fokus bermain.
"Gim ketiga kami jadinya harus lebih fokus. Langsung main cepat dan tidak memberikan kesempatan lawan untuk berkembang," kata Marcus.
Usai menanti selama satu tahun lamanya, baik Marcus maupun Kevin bersyukur bisa kembali turun di sebuah turnamen. "Kami senang bisa kembali bertanding setelah lama absen. Semoga besok bisa lebih baik", ungkap Kevin.
"Kami masih beradaptasi dengan semuanya, lapangan dan lain lain karena ini pertama kali kami bermain lagi. Feel-nya belum terlalu dapat. Tapi kami cukup senang bisa kembali ke sini untuk bertanding," sahut Marcus.
Pada babak 16 besar, Kamis (18/3), juara All England dua edisi ini akan ditantang wakil Perancis, Christo Popov/Toma Junior Popov yang sukses mengalahkan ganda Amerika Serikat, Phillip Chew/Ryan Chew dua gim langsung, 21-17, 21-14.
BWF Angkat Tangan
Subid Pengembangan Prestasi Daerah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Ricky Subagya menjelaskan kronologis diharuskannya tim Indonesia mundur dari Yonex All England 2021.
Dalam akun Instagram resmi PBSI, Ricky menjelaskan, dari total 24 orang di tim Indonesia, sebanyak 20 di antaranya mendapatkan e-mail dari pemerintah Inggris.
Dalam e-mail ini dinyatakan bahwa mereka harus menjalankan isolasi selama 10 hari.
Setelah mendapat e-mail tersebut, seluruh tim Indonesia langsung diantar ke hotel untuk melakukan isolasi.
“Panitia (BWF) menyampaikan tidak bisa berbuat banyak, karena ini merupakan aturan dari pemerintah Inggris.
Saya sudah menyampaikan ke KBRI (di London) karena ini kaitannya government to government dan kami meminta kejelasan aturan yang ada dalam pandemi Covid-19,” ujar Ricky.
Ricky menjelaskan, dalam perjalanan Turkish Airlines dari Istanbul ke Birmingham, terdapat penumpang yang dinyatakan positif Covid-19. Namun identitas orang ini tidak diketahui dan bukan merupakan anggota dari tim Indonesia.
“Dampaknya justru ke kita, tim Indonesia, karena satu penerbangan. Mereka tidak bisa menjelaskan tentang penumpang yang positif Covid-19,” tambah Ricky.
Ricky menyatakan, tim Indonesia merasa sangat dirugikan karena kejadian ini. Namun Ricky menjelaskan bahwa seluruh tim Indonesia sehat dan dinyatakan negatif Covid-19.
“Kami mengalami kekecewaan yang luar biasa, karena seluruh tim dalam kondisi baik dan siap bertanding,” tambahnya.