Beda Nasib Ayah dan Anak Sebagai Kader Demokrat di Blora yang Dukung AHY dan Moeldoko
Beda Nasib Ayah dan Anak Sebagai Kader Demokrat di Blora yang Dukung AHY dan Moeldoko
TRIBUNSUMSEL.COM - Meski menjadi satu keluarga.
Nyatanya ayah dan anak yang diketahui sebagai kadera Partai Demokrat ini memiliki pemikiran yang berbeda.
Akhirnya merekapun memiliki nasib yang berbeda.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Blora, Bambang Susilo dipecat usai secara terang-terangan mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.
Pada kongres tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpilih sebagai ketua umumnya.
Adanya hal tersebut membuat putra dari Bambang Susilo, Yusuf Abdurrohman, angkat bicara.
Yusuf Abdurrohman yang juga selaku Anggota DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Fraksi Partai Demokrat, ini mengatakan, ia sempat membujuk sang ayah untuk mengakui kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Namun sang ayah tetap menghadiri KLB.
Yusuf mengatakan, sejak awal dirinya sudah berdiskusi dengan ayahnya.
Menurut Yusuf, kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sudah cukup baik.
Hal itu terbukti dengan surveinya yang naik dua kali lipat.
"Nyatanya surveinya naik gitu dua kali lipat. Kalau mau nyari yang sempurna ya enggak ada, pasti ada plus minusnya."
"Tapi kalau sampai hari ini ya bagus-bagus saja, nyatanya di media seperti itu dan buktinya juga ada," jelasnya dilansir oleh Kompas.com.
Baca juga: Biodata Profil Idham Azis Mantan Kapolri, Diisukan akan Gantikan Moeldoko sebagai KSP
Baca juga: Tuliskan Ini untuk Gibran, Pria Ini Berurusan dengan Polisi, Kini Minta Maaf dan Tak Ulangi Lagi
Dualisme Partai Demokrat terjadi usai KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam KLB itu menunjuk KSP Moeldoko sebagai ketua umum.
Padahal diketahui hingga saat ini DPP Partai Demokrat masih dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum yang sah.
Selain Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Blora, Bambang Susilo dipecat usai secara terang-terangan mendukung KLB, Ketua DPC Bantul dan Sleman juga turut dipecat oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Keduanya diberhentikan dari keanggotaan Partai Demokrat karena dianggap telah membelot dari aturan partai.
Saat ini, Demokrat DIY juga masih menyelidiki kader lain yang diduga juga menghadiri KLB.
Dikutip dari Kompas.com, Hari juga menegaskan, DPD Demokrat DIY kompak untuk tetap mendukung Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.
Pengakuan dari Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pekalongan
Sebelumnya, terdapat pengakuan dari salah satu kader, yaitu ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan, Mashadi.
Ia mengaku diajak ikut KLB oleh dua mantan Ketua DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah (Jateng).
Mashadi menyebut, ia diajak oleh salah satu mantan ketua DPC dan mengatakan akan memberikan sejumlah uang kepada dirinya.
"Saya ditawari untuk bergabung mengikuti KLB dengan iming-iming uang DP (down payment) Rp 30 juta,"
"Langsung, kalau saya mau langsung tanda tangan maka uang diserahkan," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Kompas.com.
Mashadi bersaksi, ia dirayu dengan berbagai dalih agar bersedia menghadiri acara tersebut.
"Berkali-kali saya dibujuk rayu dengan berbagai dalih, bahwa saya nanti akan diganti, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Namun, Mashadi mengaku, dirinya menolak ajakan tersebut.
"Tapi saya tetep bersihkukuh satu tujuan, mendukung AHY," ucapnya.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Kompas.com/Aria Rusta Yuli Pradana/Wisang Seto Pangaribowo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ayah Bersikeras Dukung Moeldoko, Anggota DPRD Blora: Kalau Mau Cari Sempurna Ya Nggak Ada.