Berita Selebriti
Bulan Madu ke Jepang, Syahrini Berdandan Ala Geisha Sangat Mirip Soimah, Bengek Hyung
Komentar warganet soal tampilan Syahrini saat mengadakan sesi pemotretan ulang tahun pernikahannya bersama Reino Barack sangat tidak pantas.
TRIBUNSUMSEL.COM - Komentar warganet soal tampilan Syahrini saat mengadakan sesi pemotretan ulang tahun pernikahannya bersama Reino Barack sangat tidak pantas.
Apalagi jika sampai tidak paham dengan riasan wajah Syahrini.
Pandemi Covid-19 menyebabkan Syahrini dan Reino Barack tampaknya masih betah berlibur di Jepang.
Mereka memilih tinggal di Jepang selama empat bulan.
Tepat pada Sabtu (27/2), Syahrini dan Reino merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang kedua.
Pada hari spesial itu, Syahrini dan Reino melakukan sesi pemotretan dengan konsep unik.
Syahrini berdandan ala geisha dengan mengenakan kimono serta riasan tradisional yang membuat siapapun pangling saat melihatnya.
Baca juga: Ariel dan Luna Maya Diramal Ada Dalam Lingkaran Iblis, Alasan Keduanya tak Jodoh : Baiknya TTM Saja
Baca juga: Gubernur Nurdin Abdullah Bawa-bawa Nama Allah, Ngaku Tak Korupsi Namun Tiba-tiba Ditangkap KPK
Pelantun "Sesuatu" itu tampil totalitas dengan wajahnya yang dirias bedak putih, bibir dengan lipstik merah, serta alis yang dibuat lancip.
Sementara Reino sendiri hanya mengenakan kimono yang biasanya dipakai oleh pria Jepang.
Potret Syahrini berdandan ala geisha ini terlihat di postingan terbaru Instagram-nya.
Dia memamerkan beberapa foto yang memperlihatkan dirinya dan sang suami tengah berada di sebuah rumah tradisional Jepang dengan melakukan berbagai pose manis.
Sayangnya, banyak warganet yang mengejek tampilan Syahrini.
Apalagi sampai membandingkan dengan penampilan di depan publik yang sesuai dengan ungkapan khasnya, cetar membahana.
Saat tahu Syahrini didandani bak Geisha, banyak yang mengira geisha itu wanita penghibur.
Nyatanya tidak demikian bahkan penjelasannya lebih rumit.
Dikutip dari berbagai sumber, Geisha itu berarti seniman atau penghibur tradisional Jepang.
Untuk mendapatkan status itu, Geisha harus bekerja keras mengasah bakat seni, seperti berlatih memainkan alat musik dan menari selama bertahun-tahun.
Mereka bertugas untuk menjamu pelanggan pria dengan memainkan musik, menari.
Sembari menggoda para pria selagi menunggu kedatangan PSK kelas tinggi yang disebut oiran.
Geisha dilarang menjual tubuhnya karena itu tugas oiran.
Namun pemisahan itu longgar sewaktu Jepang kalah pada Perang Dunia Kedua.
Saat itu Amerika Serikat menduduki Jepang dengan menempatkan tentaranya di sana.
Ditambah keadaan pasca perang membuat Jepang harus memikirkan cara untuk bertahan hidup.
Jadi, para PSK berbondong-bondong mendatangi sejumlah anggota tentara Amerika Serikat yang bertugas di sana.
Walhasil orang Barat mengira geisha itu PSK.