Jakarta Banjir, Fraksi PSI : Pemprov DKI Harus Bersiap Diri Hadapi Kemungkinan Terburuk

Salah satu yang diminta PSI, kata Justin, adalah mempercepat pembebasan lahan untuk normalisasi sungai yang ada di DKI Jakarta.

Editor: Weni Wahyuny
ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARS
Petugas mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi serta drainase yang buruk membuat kawasan Kemang banjir setinggi 1,5 meter. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Untayana menilai, banjir yang terjadi di Jakarta pada Sabtu (20/2/2021) lalu tidak seberat pada 2020 lalu, termasuk dari sisi curah hujan.

Dia kemudian meminta Pemprov DKI untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk jika pengendalian banjir masih tidak ada kemajuan.

"Pemprov DKI harus bersiap diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk di masa mendatang," kata Justin dalam keterangan tertulis, Rabu (24/2/2021).

Justin pula mempertanyakan terjadinya banjir di Jakarta yang disebabkan hujan lokal, tanpa air kiriman.

Pasalnya pada saat banjir terjadi, tinggi muka air di pintu air Katulampa dan Depok masih dalam kondisi normal

"Saat terjadi banjir pada 20 Februari 2021, rata-rata curah hujannya hanya sekitar 50 persen jika dibandingkan dengan curah hujan saat terjadi banjir Tahun Baru 2020. Sementara itu, tinggi muka air di Katulampa, Depok, dan Krukut Hilir siaga 4 atau normal," kata Justin.

Salah satu yang diminta PSI, kata Justin, adalah mempercepat pembebasan lahan untuk normalisasi sungai yang ada di DKI Jakarta.

Pembagian tugas antara Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta terkait normalisasi masih tersendat di pembebasan lahan yang tak kunjung terealisasi.

Baca juga: Kondisi Terkini Jakarta Rabu (24/2) Pasca-Dikabarkan Banjir, Perkiraan Cuaca di Sejumlah Wilayah

Hari ini, Rabu (24/2/2021), tinggi muka air pagi ini, di semua pintu air berstatus Siaga 4, artinya normal. Hanya Pintu Air Pasar Ikan yang statusnya Siaga 3. Foto dok: Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara, Selasa siang.
Hari ini, Rabu (24/2/2021), tinggi muka air pagi ini, di semua pintu air berstatus Siaga 4, artinya normal. Hanya Pintu Air Pasar Ikan yang statusnya Siaga 3. Foto dok: Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara, Selasa siang. (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

Sehingga sejak 2018 sampai dengan hari ini, kata Justin, Kementerian PUPR masih belum bisa melakukan normalisasi sungai.

"Dari pantauan lapangan, banjir di Jakarta Timur diakibatkan luapan sungai yang belum normalisasi. Dinas Perumahan telah menyiapkan ribuan rusun untuk relokasi warga, sehingga tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda pembebasan lahan," ujar Justin.

Pertanyaan terkait banjir Jakarta di saat Katulampa berstatus normal pernah dilontarkan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha.

Giring menilai Anies hanya melemparkan kesalahan bencana banjir pada curah hujan yang tinggi dan banjir kiriman.

"Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya," kata Giring, Senin (22/2/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fraksi PSI Kembali Pertanyakan Terjadinya Banjir Jakarta Saat Katulampa Berstatus Normal"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved