Isra Miraj 2021

Hukum Merayakan Isra Miraj Dalam Islam dan Amalam Isra Miraj 1442 H/2021 Sesuai Ajaran Rasulullah

Hukum Merayakan Isra Miraj Dalam Islam dan Amalam Isra Miraj 1442 H/2021 Sesuai Ajaran Rasulullah

Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
tribunsumsel.com/khoiril
Hukum Merayakan Isra Miraj Dalam Islam dan Amalam Isra Miraj 1442 H/2021 Sesuai Ajaran Rasulullah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini Hukum Merayakan Isra Miraj Dalam Islam dan Amalam Isra Miraj 1442 H Sesuai Ajaran Rasulullah.

Umat Islam akan memperingati Isra Miraj 1442 Hijriah pada tanggal 27 Rajab bertepatan hari Kamis 11 Maret 2021.

Isra dan Miraj (Mikraj) adalah dua peristiwa yang berbeda. Isra adalah Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa, dan Miraj perjalanan Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Di sini Rasul SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Biasanya Isra Miraj diperingati umat Islam dengan berkumpul di masjid dan salat berjamaah serta mendengarkan khutbah/ceramah.

Di beberapa negara mayoritas Muslim, mereka memperingatinya dengan menghias kota dengan lampu dan lilin.

Baca juga: 6 Paslon Bupati/Wabup Terpilih di Sumsel Akan Dilantik Secara Virtual, Direncanakan 26 Februari

Baca juga: Tanggal Berapa Hijriah Isra Miraj 2021? Ini Amalan Menyambut Peristiwa Isra Miraj 27 Rajab

Baca juga: Sejarah, Arti Isra Miraj dan Ucapan Selamat Hari Raya Isra Miraj 1441 Hijriyah/22 Maret 2020

Lantas apa hukum merayakan Isra Miraj dalam islam, dikutip dari dalamislam.com hukum merayakan Isra mi’raj Menurut Para Ulama

Hukum Merayakan Isra i’raj dalam Islam

Isra mi’raj boleh dirayakan oleh umat muslim sebab merupakan tanda kebahagaiaan dengan niat untuk mengingatkan bahwa ada shalat 5 waktu yang merupakan kewajiban umat muslim yang harus dilakukan.

Pelaksaan tentu saja dengan syarat tidak dilakukan dengan berlebihan melainkan dengan memperbanyak doa dan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah.

hal ini sesuai dengan berbagai sumber riwayat berikut.

1. Memberikan Shalawat pada Rasulullah

Nabi shallallahu’alaihi wasallam yang merupakan manusia terbaik dan teladan terbaik di dunia ini dimana beliaulah yang diberi Allah sebuah anugrah indah untuk mengalami peristiwa agung ini, dan beliau adalah hambaNya yang paling banyak bersyukur kepada Allah apapun keadaan atau situasi yang dihadapi, yang sejak dahulu kala selalu rajin mendirikan shalat sampai pecah-pecahlah telapak kaki beliau, maka diperrbolehan merayakan Isra mi’raj dengan cara bershalawat kepadanya diantaranya membaca dan memahami manfaat shalawat nariyah.

“Tidakkah aku menginginkan untuk menjadi hambaNya yang bersyukur?!” bukankah keutamaan bersyukur dalam islam adalah hal yang penting? shalawat memang sudah selayaknya diberikan dan dicurahkan untuk beliau, beliau pada jaman dahulu kala meman tidak pernah merayakan malam Isra mi’raj karena masih dalam maa berdakwah untuk seluruh umat dan masih dalam kesibukan melawan kafir.

Beliau juga tidak memberikan petunjuk khusus mengenai malam tersebut dengan shalat tertentu atau mengkhususkan siangnya dengan puasa tertentu.

Sementara jika seorang umat muslim pada masa sekarang yang memang tidak bisa melihat atau belum bisa melihat Rasulullah secara langsung dan hanya ingin memberikan shalawat di Isra mi’raj karena rasa cintanya pada Rasulullah tentu diperolehkan karena merupakan sebuah doa untuk kebaikan Rasulullah dan beliau juga menyukai umatnya yang bershalawat kepadanya.

2. Islam Dibangun dengan Syariat dan Dalil

Islam adalah agama paling benar yang dibangun berdasarka syariat dan dalil yann menjadi pusat ajaranya. Memang tidak ada dalil yang mengkhususkan tentang perayaan Isra mi’raj telah dilakukan sejak kapan dan juga tidak ada yang dalil yang melarang.

Semua yang dilakukan umat musim di seluruh dunia yang meyangkut tentang Isra mi’raj tentu tidak ada keinginan untuk memuat aturan baru atau mengada adakan sesuatu namun hanyalah sebagai upaya untuk mengingat sebuah perstiwa pentig sebab itu boleh dilakukan.

“Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.” (HR Muslim).

Jelas dari hadis tersebtu bahwa suatu urusan yang sudah asalnya ialah tidak berdosa jika dilakuan seperti adanya perayaan Isra mi’raj yang peristiwa tersebut memang terjadi.

3. Peristiwa Berkaitan dengan Kekuasaan Allah

“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram kemasjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pendengar lagi Maha Melihat” (QS. Al Isra’:1).

Jelas dari surat tersebut bahwa Ira mi’raj ialah suatu peristiwa yang benar benar besar yang amat melibatkan kekuasaan Allah di dalamnya.

Peristiwa Isra mi’raj menjadi pertanda bahwa Nabi Muhammad benar benar seorang rasulNya.

Sebab itu tidak ada salahnya meryakana sesuuatu yang memang nyata dan telah dikaui serta dipastikan kebenarannya dari Al Qur’an, tentu dengan niat untuk mengingat peristiwa besar dan mendoakan kebaikan untuk Naabi Muhammad beserta seluruh umat islam di dunia, bukan untuk bermeah mewahan atau melakukan sesuatu yang berlebihan.

4. Berniat untuk Kebaikan

Ibnu Atsir dalam kitabnya “Annihayah fi Gharibil Hadist wal-Atsar” pada bab Bid’ah dan pada pembahasan hadist Umar Radhiyallahu ‘anhu tentang Qiyamullail (sholat malam) Ramadhan “Sebaik-baik bid’ah adalah ini”, mengatakan bahwa, bid’ah terbagi menjadi dua, bid’ah baik dan bid’ah sesat.

Bid’ah yang bertentangan dengan perintah qur’an dan hadist disebut bid’ah sesat, sedangkan bid’ah yang sesuai dengan ketentuan umum ajaran agama dan mewujudkan tujuan dari syariah itu sendiri disebut bid’ah hasanah”

Izzuddin bin Abdussalam bahkan membuat kategori bid’ah sebagai berikut, bertujuan baik untuk melestarikan dan meletakkan dasar dasar ilmu agama yang belum ada di jaman Rasuluullah seperti penulisan Al Qur’an, urusan yang bertujuan untuk kebaikan seperti mendirikan madrasah untuk biat mengajarkan agama, melakukan kajian kajian keagaman untuk menambah wawasan, serta membaca Al Qur’an di masjid.

Kebaikan lain yang dicontohkan ialah menghias masjid dengan asma asma Allah yang indah, dan sebagainya.

Dari hal tersebut disimpulkan bahwa merayakan Isra mi’raj memang tak ada sejak jaman Rasulullah namun jelas bahwa niat dilakukannya adalah untuk kebaikan sehingga siapapun yang melakukannya jika hanya berniat untuk mengingat sebuah peristiwa penting dan untuk membagikannya ilmu serta maknanya kepada orang orang yang belum mengerti maka hal tersebut diperbolehkan.

5. Memahami Maknanya

Dari segala ayat Al Qur’an dan hadist yang telah disebutkan dapat diambil kesimpulan bahwa merayakan Isra mi’raj boleh dilakukan jika hal tersebut berkaitan dengan niat yang baik, seperti niat untuk memahami dan mendalami kekuasaan Allah, niat untuk mengajarkan maknanya kepada orang orang yang belum mengetahui, serta niat untuk mengakui bahwa Rasulullah memang utusan Allah serta untuk lebih mendekatkan diri padaNya.

Tentu diantara anak muda belum banyak yang mengetahui bagaimana Isra mi’raj itu terjadi dan apa saja pelajaran penting yang bisa didapatkan di baliknya, hal itu dapat menjadi bagian yakni membuat anak anak atau orang yang belum memhami sepenuhnya tentang islam ingin mencari tahu sehingga menyebarkan agaa lebih baik dan lebih luas lagi ke semua orang.

Demikian artikel mengenai hukum merayakan Isra mi’raj, semoga dapat menjadi wawasan islam yang bermanfaat untuk anda.

Adapun dalam memperingati Isra Miraj diisi dengan amalam-amalan sebagai berikut :

Amalan Dzikir

Jelang peringatan Isra Miraj, ada baiknya Umat Muslim meningkatkan ibadah serta memperbanyak amalan.

Salah satunya dengan berzikir.

Berikut ini zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam perjalanan Isra Miraj yang dianjurkan dibaca oleh umat Rasulullah, yang dilansir dari Tribun surya:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ

Laa haula walaa quwwata illa billah

"Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah."

Zikir tersebut bisa dilihat dari yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al Anshari ra.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا مُحَمَّدٌ.فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ وَأَرْضَهَا وَاسِعَةٌ. قَالَ « وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ ». قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra’, pernah melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Nabi Ibrahim ketika itu bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Ia menjawab, “Muhammad.”

Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?” Ia menjawab, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah).” (HR. Ahmad, 5: 418)

Hadis ini secara sanad dhaif, tapi Syaikh Al-Albani berujar isi hadis itu shahih karena punya berbagai macam penguat.

Meski begitu, mayoritas ulama tidak mewajibkan agar zikir itu dibaca pada malam Isra Miraj.

Zikir itu bisa dibaca kapan saja dan dalam keadaan apa pun.

Demikian zikir penyubur tanaman di surga yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad.

Amalan Sedekah

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Jika kamu memperbanyak bersedekah di bulan Rajab, maka rezeki yang kamu dapat tidak akan terputus.

Tujuannya untuk mencapai keberkahan dari Allah SWT. Memasuki bulan Rajab, Rasulullah membaca doa memohon keberkahan dan dijakuhkan dari siksaan api neraka.

Nah, itulah beberapa penjelasan Hukum dan Amalan saat hari Isra Miraj 2021 sesuai tuntunan Rasulullah, semoag iman dan ketakwaan kepada Allah SWT terus meningkat

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved