Pura-pura Ikut Cari Jasad Putri Pak Kades, Penyamaran Aluizaro Malah Dibongkar Anak Sendiri

Agar tak ketahuan bahwa ialah yang membunuh jasad dalam karung goni tersebut, pelaku berniat menyamar.

Instagram ndorobei/Tribun Medan
Pura-pura Ikut Cari Jasad Putri Pak Kades, Penyamaran Aluizaro Malah Dibongkar Anak Sendiri 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Sempat mendatangi lokasi penemuan jenazah, pelaku pembunuhan anak kepala desa di Nias Selatan.

Agar tak ketahuan bahwa ialah yang membunuh jasad dalam karung goni tersebut, pelaku berniat menyamar.

Pelaku juga sebelum ikut mencari keberadaan korban bersama warga.

Jasad PDL ditemukan warga dalam karung di Perbuktian Dusun II Desa Bawaziono Kecamatan Lahusa, Nias Selatan pada Selasa (9/2/2021).

Pelaku adalah Aluizaro Laia (47).

Sementara korban adalah PDL (7), anak dari Masarudin Laia, Kepala Desa Hiliorudua.

Menurut Kapolres Nias Selatan AKBP Arke Furman Ambat awalnya Aluizaro berniat mencabuli PDL.

Aluizaro sempat mendekati PDL yang sedang main.

Pelaku lantas mengiming-imingi korban dengan uang Rp 1000 agar mau memijatnya.

"Modusnya mungkin pertama kali mau cabul, cuma enggak kesampaian," kata Ambat dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan.

Uang Rp 1000 itu ditolak oleh korban.

Menurut Ambar, pelaku langsung kesal hingga mencekik korban.

"Karena dikasih uang 1.000 enggak diterima anak ini, baru dicekiklah anak ini." katanya.

Tak berhenti sampai mencekik, pelaku Aluizaro juga memukul kepala korban menggunakan batu berulang kali.

Saat kejadian, anak pelaku menyaksikan langsung perbuatan keji ayahnya.

Baca juga: Nenek 70 Tahun Diturunkan dari Mobil lalu Ditinggal, Diduga Dibuang Keluarga, Bukan Pertama Kali

Karena itu, anak pelaku yang masih berusia 8 tahun menjadi saksi kunci dalam kejadian ini.

Menurut Arke, saksi menyebut korban sempat melawan dengan menyakar tubuh pelaku.

Namun, upaya korban gagal dan justru mengundang amarah pelaku.

Polisi melakukan olah TKP bocah perempuan 7 tahun yang ditemukan tewas dalam karung di Perbukitan Dusun II Desa Bawaziono Kecamatan Lahusa, Nias Selatan.
Polisi melakukan olah TKP bocah perempuan 7 tahun yang ditemukan tewas dalam karung di Perbukitan Dusun II Desa Bawaziono Kecamatan Lahusa, Nias Selatan. (HO / Tribun Medan)

"Awalnya ada orang dicurigai tetangga depannya, saksi-saksi juga dibawa, anak pelaku ternyata melihat kejadian," ujar Arke.

"Anaknya sendiri yang melihat dan bilang bahwa pelaku sempat dicakar korban. Kemudian dipukul batu beberapa kali sampai pecah kepalanya."

Akibat hantaman batu tersebut korban langsung tewas.

Pelaku lantas memasukan jasad korban ke dalam karung.

Baca juga: Puput Nastiti Devi Rayakan Imlek Bareng Ahok & Mertua, Bagian Tubuhnya Ini Malah Jadi Sorotan

"Kemudian memasukkan ke goni baru digendong. Dia dibuang di tengah hutan kebun masyarakat sejauh 1 km dari TKP dengan jalan kaki."

Berdasarkan hasil visum, tak ada tanda kerusakan pada alat vital korban.

Arke menyebut pelaku diringkus di rumahnya.

"Pelaku diamankan dari rumahnya, enggak melarikan diri. Dan dibenarkan ibu saksi mata," tukas Arke.

Dendam Pilkades

Menurut AKBP Arke Furman Ambat pelaku sendiri merupakan tetangga orangtua korban.

Malahan pelaku masih satu marga dengan keluarga korban.

Kepada polisi, pelaku mengaku dendam pada orangtua korban, Masarudin Laia (38).

Dendam tersebut merupakan buntut dari Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dimenangkan Masarudin.

Menurut Arke, pelaku juga sempat berpura-pura mencari keberadaan korban saat masih hilang.

Bahkan, pelaku juga berada di lokasi saat jasad korban ditemukan.

Tribun Medan


Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved