Seputar Islam
Bacaan Niat Puasa Qadha, Menggabungkan Puasa Sunnah Rajab Dengan Utang Puasa Ramadhan
Niat Puasa Qadha, Menggabungkan Puasa Sunnah Rajab Dengan Utang Puasa Ramadhan
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Bacaan Niat Puasa Qadha, Menggabungkan Puasa Sunnah Rajab Dengan Utang Puasa Ramadhan.
1 Rajab 1442 Hijriyah akan jatuh pada Sabtu 13 Februari besok.
Bulan Rajab merupakan bulan yang dimuliakan sehingga dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti melaksanakan puasa Sunnah Rajab.
Selain melaksanakan ibadah Puasa Sunah, di Bulan Rajab ini juga merupakan waktu yang tepat untuk mengganti utang-utang puasa Ramadhan tahun lalu.
Lalu bagaimanakah hukumnya menggabungkan Puasa Rajab dengan Puasa Ramadhan? Karena Rajab adalah puasa sunnah sedangkan utang Puasa Ramadhan hukumnya wajib.
Buya Yahya dalam ceramahnya yang berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib" di kanal Youtube pada 7 September 2019 menjelasakan bahwa Puasa Sunah Rajab boleh digabung dengan utang Puasa Ramadhan tahun lalu.
Puasa yang disebut dengan Puasa Qadha tersebut boleh dilakukan namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
• 6 Keistimewaan Puasa di Bulan Rajab Harus Diketahui, Puasa Sehari Laksana Sebulan
Berikut ini niat puasa Qadha menggabungkan Puasa Sunnah Rajab dengan utang Puasa Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya : Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala.
Berikut ini bacaan niat Puasa Rajab
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala
Artinya : Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta'ala
• Jadwal Lengkap Imsak dan Buka Puasa Rajab Tahun 2021/1442 H Wilayah Surabaya dan Sekitarnya
Berikut ini dalil Puasa Sunah di Bulan Rajab
عَنْ مُجِيْبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيْهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ : أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالَتُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَمَا تَعْرِفُنِيْ. قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيِّ الَّذِيْ جِئْتُكَ عَامَ اْلأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلاَّ بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ. ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِيْ فَإِنَّ بِيْ قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاَثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا. -رواه أبو داود-
“Dari Mujibah Al-Bahiliah dari ayahnya atau pamannya sesungguhnya ia (ayah atau paman) datang kepada Rosulullah SAW kemudian berpisah dan kemudian datang lagi kepada Rosulullah setelah setahun dalam keadaan tubuh yang berubah (kurus), dia berkata : Yaa Rosulullah apakah engkau tidak mengenalku? Rasulullah SAW menjawab : Siapa Engkau? Dia pun berkata : Aku Al-Bahili yang pernah menemuimu setahun yang lalu. Rosulullah SAW bertanya : Apa yang membuatmu berubah sedangkan dulu keadaanmu baik-baik saja (segar-bugar), Ia menjawab : Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu, maka Rosulullah SAW bersabda : Mengapa engkau menyiksa dirimu, berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan, lalu ia berkata : Tambah lagi (yaa Rosulullah) sesungguhnya aku masih kuat. Rosulullah SAW berkata : Berpuasalah 2 hari (setiap bulan), dia pun berkata : Tambah lagi ya Rosulullah. Rosulullah SAW berkata : berpuasalah 3 hari (setiap bulan), ia pun berkata: Tambah lagi (Yaa Rosulullah), Rosulullah SAW bersabda : Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rojab, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharrom) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya.” (HR. Abu Daud).
Berikut ini doa berbuka puasa yang bersumber dari riwayat HR Bukhari & Muslim
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya : "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
• Niat Mandi Keramas Sebelum Puasa Rajab 2021 dan Tata Cara Junub Sesuai Ajaran Rasulullah