Ikatan Cinta 10 Februari 2021 : Doa Reyna Sembuhkan Nino, Tapi Rupanya Andin Membenci Aldebaran Lagi

Segmen 3 Ikatan Cinta Rabu (10/2/2021) Episode 160: Doa Reyna agar Nino sembuh dikabulkan. Beda dengan Andin yang bangkit lagi benci pada Aldebaran

Editor: Slamet Teguh
RCTI+
Ikatan Cinta Eps 160 Rabu (10/2/2021) Segmen 3 

TRIBUNSUMSEL.COM - Segmen 3 Ikatan Cinta Rabu (10/2/2021) Episode 160: Mimpi buruk dan the moment of the truth (momen kejujuran) Aldebaran kepada Andin makin menyakitkan Andin. 

Hidup Andin berubah 180 derajat dan hilang semua kebebasan sebelum kejadian nahas itu. 

Sampai-sampai Andin jatuh pingsan. 

Kemudian kondisi Nino sempat memburuk hingga Reyna terbangun dan berubah cemas. 

Reyna ikut mendoakan Rosa atas kesembuhan Nino. 

Rosa tak sadar, Reyna ada hubungan batin dengan Nino, sama seperti kepada Andin. 

Doa Reyna terkabulkan, kondisi Nino mulai membaik. 

Sementara Andin tersadar dari pingsan berikutan tak sanggup menerima kenyataan paling pahit itu. 

Ingatan buruk itu terkumpul lagi dan Andin menatap Aldebaran dengan penuh kebencian. 

Inti cerita:

Andin sudah kembali dari kamar kecil dan melihat Aldebaran yang melamun.

Kemudian live music bergema.

Al mengajak Andin berdansa yang sempat heran tapi mengangguk dengan senyuman.

Lalu Andin menerima uluran tangan Al dan mengalungkan kedua tangannya ke leher Al.

Tatapan Al dalam dan Andin demikian menatap penuh senyuman.

Lalu setelah mereka makan dan berdansa, Andin sudah siap mendengarkan cerita Aldebaran yang sebenarnya.

Al mengiyakan.

Syahdan memulai dengan pernyataan sangat mencintai Andin.

Andin membalasnya dengan pelukan, tapi tatapan Al makin nanar karena tahu apa akibatnya.

Al belum pernah mencintai wanita sedalam Andin.

Tetap Andin membalas dengan senyuman.

Tetapi menuju inti, Al mengaku pernah menyuruh dua saptam tempat Andin tinggal dulu untuk memberatkan Andin pada persidangan.

Air muka Andin mendadak berubah dan air mata itu terjun.

Teringat saat persidangan, Jaja disumpah atas nama Al-Quran dan menyampaikan kesaksian yang memberatkan Andin.

Di situ ada Aldebaran menggunakan kaca mata hitam.

Sama dengan Sodikin, kesaksian serupa, Andin memegang gunting untuk membunuh Roy dan menjatuhkan gunting itu.

Aldebaran tersenyum karena semua sesuai dengan niatnya dulu.

Sedangkan Andin hanya memasrahkan diri dengna pengakuan.

Andin makin menangis tersedu-sedu di pelukan Aldebaran dan menjauhi Aldebaran.

Al berusaha mendekati Andin tapi Andin berkata jangan menyentuhnya.

Mimpi buruk Aldebaran kemarin benar-benar terwujud.

Andin makin marah hati karena Aldebaran menyebabkan Andin tak dapat membela dirinya.

Al hanya berpegang pada pengakuan polisi soal pelaku pembunuhan Roy.

Andin seperti merasa hatinya disayat sembilu sekali lagi.

Al meminta maaf karena saat itu hatinya masih terselimut dendam dan belum mengenal Andin.

Andin berteriak menyalahkan Al karena kehilangan banyak hal, termasuk dipenjara dan hilang kehidupannya.

Tiba-tiba Andin hilang kesadaran di samping Al, karena hatinya tak sanggup menerima kenyataan pahit itu.

Al mengangkat dan menggotong Andin ke rumah sakit.

Di kamar perawatan, Sarah meminta Surya bobok, sampai Surya merasa seperti anak kecil.

Kemudian Elsa menghubungi Sarah karena Nino ditusuk di rumah sakit dan kondisi Nino menurun.

Tapi Elsa meminta Sarah tak memberitahu Surya karena akan mempengaruhi kondisi jantung Surya.

Surya mau tidur tapi bertanya kepada Sarah.

Maka Sarah berkilah anak temannya kecelakaan dan akan pergi ke kantin karena belum makan.

Sebab, Surya masih dirawat dan masa pemulihan.

Aldebaran cemas membawa Andin yang pingsan dan memintanya Andin bertahan.

Lalu, Aldebaran menghubungi Rendy yang baru saja tiba di Jakarta.

Kepala Rendy masih sakit tapi Aldebaran menghubunginya.

Aldebaran menyuruh Rendy menghubungi psikiater keluarganya, terdengar di telinga Rendy, nada suara Aldebaran sedang panik.

Kemudian kondisi Nino makin menurun dan dokter sedang menindak.

Semua berada dalam keadaan cemas, grafiknya tak berarti.

Jantung Nino dipacu oleh dokter.

Belum ada kejelasan soal kabar Nino.

Mata Chandra dan Karina berkaca-kaca dan berdoa agar Nino tersadar dan sehatkan.

Elsa hanya menangis terdiam dan Sarah mendatangi Elsa.

Sarah belum cerita kepada Surya agar kondisi suaminya belum baik.

Kemudian Sarah menguatkan dan meminta Elsa berdoa untuk kesembuhan Nino.

Elsa berdoa karena dialah yang menyebabkan Nino mengalami kejadian sedemikian buruk ini.

Dokter terus memacu jantung Nino, hingga Reyna terbangun dan menangis.

Kemudian, Reyna bersalat untuk mendoakan Nino bersama Rosa.

Nino masih belum sadar dan Sarah menemui Karina dan Chandra yang makin risau dengan kondisi Nino.

Rosa mendampingin Reyna untuk berwudu.

Sarah menemani Elsa sedangkan Chandra dan Karina terus menanti dengan cemas.

Rosa bersama Reyna bersalat untuk mendoakan Nino.

Jantung terus dipacu, tapi detak jantung Nino makin melemah.

Dokter terus memacu jantung Nino yang belum sadar.

Detak itu terus menurun.

Reyna mendoakan agar Nino sembuh karena sangat menyayangi Nino.

Rosa mengaminkan dan mengangkat Reyna yang terlihat demikiann cemas.

Rosa melihat Reyna seperti tahu Nino mengalami sesuatu dan mengira Reyna mendapat anugerah demikian.

Lebih tepatnya, Reyna itu anak kandung Nino dan Andin.

Allah mengabulkan doa Reyna, kondisi Nino mulai stabil.

Di sisi lain, kepanikan masih terjadi, karena Al mengangkat Andin yang hilang kesadaran.

Andin tak sanggup menahan beban psikologisnya sehingga jatuh pingsan.

Al membawa Andin ke kamar tidur, melepaskan sepatu tumit tinggi, dan menyelimuti badan Andin.

Wajah Al demikian panik dan melihat Andin masih belum sadar dengan berusaha membangunkan Andin.

Pertama Al membuka minyak kayu putih dan mengoleskan ke tangan lalu mengarah ke hidung Andinnya.

Kemudian, Al meniup tangan Andin dan tersadar.

Al mulai mengambil minum untuk Andin.

Kepala Andin masih pusing dan melihat ini rumah lama Aldebaran.

Al sudah mengambilkan air minum untuk Andin dan masih meminta maaf kepada Andin.

Andin berupaya mengingat kejadian sebelum dia pingsan itu.

Saat itulah Andin mulai sadar dan kenangan buruk itu menyala lagi di dalam benaknya.

Wajah Andin jadi sangat panas hati karena empat tahun penjara itu tak mampu mengembalikan semua yang hilang dari dirinya.

Terutama Nindy anaknya dulu.

Bersambung ke segmen 4.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved