Batal Buang Air, Pria Ini Lari Terbirit-birit saat Temukan Tangan Nongol dari Bungkusan di Sungai
Tak berselang lama setelah mendapat laporan warga, Polsek Klojen, tim medis, dan Inafis Polresta Malang Kota datang ke lokasi kejadian untuk olah TKP
Reporter: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNSUMSEL.COM, MALANG - Warga Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita di Sungai Brantas saat dirinya hendak buang air, Minggu (7/2/2021) pagi.
Mayat perempuan itu ditemukan tersangkut di antara batu-batuan Sungai Brantas.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Suhamim (57) saat ia ingin buang air.
"Kejadiannya sekitar jam 06.30 WIB, waktu itu saya mau buang air di sungai. Pas di sungai, saya melihat seperti bungkusan, dan terlihat tangan," ujar Suhamim kepada TribunJatim.com.
Saat melihat tangan, dia mendekat dan memastikan.
Ternyata itu sesosok mayat perempuan.
"Saya langsung lari, tidak jadi buang air akhirnya. Saya pun segera telepon Babinsa, polisi, dan pak RW. Setelah itu saya bersama warga, membikin jembatan penyeberangan dari bambu untuk akses mengambil mayat tersebut," terangnya.
Tak berselang lama setelah mendapat laporan warga, Polsek Klojen, tim medis, dan Inafis Polresta Malang Kota datang ke lokasi kejadian untuk olah TKP dan evakuasi mayat tersebut ke seberang sungai.
"Evakuasinya hingga jam 08.00 WIB. Setelah itu mayat tersebut dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar Malang," terangnya.
Suhamim mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui identitas jenazah tersebut.
Namun ia memperkirakan, usia korban sekitar 45 tahun.
"Tidak ditemukan identitas sama sekali di mayat tersebut. Selain itu kami menduga, bahwa mayat tersebut bukanlah warga sini. Karena di wilayah sini, tidak ada yang mengenali sama sekali mayat itu. Dan warga sini juga tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya," ujarnya.
Sementara itu dari informasi yang didapatkan TribunJatim.com, jenazah yang ditemukan oleh warga Kelurahan Kiduldalem tersebut bernama Juwariyah (52), warga Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Korban yang mengalami depresi tersebut, dinyatakan oleh pihak keluarga telah hilang selama tiga hari.