Jawaban Moeldoko Soal AHY Kirim Surat ke Presiden Jokowi Soal Isu Kudeta : yang Enggak-enggak Aja
Kendati demikian, Moeldoko mengakui beberapa kali melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kirim surat ke Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu terkait dugaan beberapa orang akan lakukan gerakan pengambil alihan Partai Demokrat.
Surat dikirim AHY ke orang nomor satu di Indonesia itu untuk mengkonfirmasi benar atau tidaknya pejabat tinggi negara terlibat dalam gerakan 'kudeta' dan nama Moeldoko terseret.
Merespon itu, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tak menjawab secara jelas ketika ditanya kelanjutan surat yang dikirim Ketua Umum Partai Demokrat AHY.
"Orang ngopi-ngopi kok masa lapor Presiden, yang enggak-enggak aja," kata Moeldoko di kediamannya, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Saat ditanya tentang respons Presiden terkait isu ini, Moeldoko lagi-lagi tak memberikan jawaban tegas.
Ia menyebutkan, banyak hal yang harus diurus Kepala Negara ketimbang campur tangan dalam isu kudeta di Partai Demokrat.
"Memang orang kurang kerjaan apa Pak Presiden bicara ini, ngurusi Covid aja enggak keruan kita pusing, ngapain mikirin yang enggak-enggak begini," ujarnya.
Kendati demikian, Moeldoko mengakui beberapa kali melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak.
Namun, ia tak menyebutkan detail pihak-pihak yang dimaksud.
Moeldoko mengungkap pertemuan itu beberapa kali dilakukan di rumahnya dan beberapa kali di hotel.
Dalam pertemuan tersebut, Moeldoko mengaku mendengarkan banyak cerita dan emosi.
Namun, Moeldoko menyebut pertemuan itu hanya sekadar ngopi-ngopi.
Ia menegaskan tak punya kuasa untuk mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat.
"Bingung juga ya saya, orang ngopi-ngopi kok bisa ramai begini," katanya.
Moeldoko memastikan bahwa ia merupakan orang di luar Partai Demokrat yang tak punya hak melakukan kudeta.