Cerita Petentengan Doni si Cowboy Puncak Sekuning yang Pamer Pistol dan 4 Kali Menembak

Donny Yanto (38) ditangkap polisi lantaran meresahkan warga dengan cara mengancam menggunakan senjata api, Jumat (28/1/2021) malam. 

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUN SUMSEL/PAHMI RAMADAN
Doni, tersangka penyanderaan di Kos Angker di Puncak Sekuning diamankan di Mapolrestabes Palembang, Jumat (29/1/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Donny Yanto (38) ditangkap polisi lantaran meresahkan warga dengan cara mengancam menggunakan senjata api, Jumat (28/1/2021) malam. 

Penangkapan Doni diwarnai ketegangan karena dia sempat menembak sebanyak 4 kali saat akan ditangkap. 

Pemilik kos tempat Donny ditangkap, H Yulius Caisar (67) mengatakan, penangkapan dilakukan atas laporan warga yang kesal dengan ulah pria pengangguran itu. 

"Hampir semua orang disini dia ditakut-takuti. Pintu penghuni kos, dia gedor satu persatu cuma mau kasih tunjuk pistol yang dia bawa. Ada juga yang sengaja dia gedor untuk memaksa dibelikan rokok sambil bertanya ini apa, tangannya nunjuk ke pistol di pinggang. Jadinya orang-orang pada takut," ujar, Jumat (29/1/2021). 

Padahal Donny adalah pendatang di tempat tersebut. Ia mengaku sebagai warga Riau yang merantau ke Palembang. 

Doni juga baru kembali dari kampung halamannya di Riau kemarin. 

Donny Yunanto (38) pelaku pembuat onar mengaku kembali lagi ke Palembang untuk mengambil S2.

Ia mengaku pernah mengambil S1 di salah satu Universitas di Riau dengan jurusan Hukum. 

"Saya pernah tinggal di kostan tersebut, kemudian saya kembali ke tempat saya yaitu di Riau. Setelah itu saya kembali lagi ke kostan itu dan rencananya ingin mengambil S2 di kota Palembang," ujarnya Jumat (29/1/2021).

Disinggung mengenai senjata api yang dibawanya ia mengatakan, senjata api tersebut didapatkannya di Sungai Badak Lampung. 

Ia menjelaskan, sebelum kembali lagi ke Palembang ia pernah ke Lampung. 

Kemudian saat ia tengah mandi ia menemukan senjata api tersebut di tempat pemandian tersebut. 

"Kemudian saya ambil senjata api itu berikut pelurunya sebanyak lima peluru yang juga ada di tempat tersebut," bebernya. 

Ia mengaku menyesali perbuatannya. 

"Saya menyesal akibatnya saya harus di bawa ke kantor polisi," tutupnya. 

Keterangan : Donny saat diamankan di Sat Reskrim Polrestabes Palembang, Jumat (29/1/2021).

Akan tetapi belum sampai 24 jam kembali ke Palembang, pemuda itu nyatanya terus membuat ulah dan secara gamblang mengancam warga dan penghuni kamar kos lainnya dengan senjata api. 

"Sebenarnya dia sudah tinggal disini sejak satu bulan lalu. Tapi, belum sampai setengah bulan, dia pulang ke Riau. Terus sekitar setengah bulan disana, dia kembali lagi kesini dan tiba kemarin. Tapi kok ulahnya malah jadi aneh. Terus-terusan mengancam kami padahal belum sampai satu hari dia disini lagi," ujarnya. 

Bahkan tindak pengancaman secara tak langsung dialami Yulias yang adalah pemilik kos tempat Doni menyewa. 

"Maghrib kemarin saya lagi duduk di teras, terus dia Keluar tidak pakai baju dan hanya menggunakan celana pendek. Disitu terlihat senjata api di pinggangnya," ujar Yulius bercerita. 

"Waktu itu dia tanya serokan sampah. Setelah itu dia mendekati saya dan ikut duduk juga di teras. Saya tanya itu senpi untuk apa. Dijawabnya untuk jaga-jaga saja. Terus saya nasihati karena bisa dikatakan orang-orang yang menyewa disini saya anggap seperti anak semuanya. Dan dia iyakan saja nasihat itu," katanya menambahkan. 

Sebelum, Doni juga memaksa salah seorang warga sekitar u untuk meminjamkan sepeda motor. 

Namun permintaan itu ditolak meski sempat nyaris terjadi ketegangan. 

"Untungnya tidak sampai terjadi keributan karena yang punya motor, orangnya juga keras. Mungkin dia (Donny) jadi agak segan juga," ujarnya. 

Atas segala perbuatan meresahkan Donny yang baru kembali pindah kurang dari 24 jam, warga bersama aparat RT bersama Yulius selaku pemilik kos selanjutnya berinisiatif membuat laporan ke Polsek Ilir Barat 1. 

Akhirnya, Yulius bersama apara RT tiba ke tempat kos dimana Yulius berada. 

Namun setidaknya disana, tempat tersebut sudah begitu ramai dipadati ratusan warga dan ada juga aparat kepolisian dari Polrestabes Palembang. 

"Saya dan pak RT datangnya bersama polisi dari Polsek. Awalnya langsung mau menangkap Donny. Tapi rupanya sekitar 10 menit sebelum kami datang, polisi dari Polres sudah datang duluan. Ramai sekali penangkapannya semalam," ujarnya.  
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved