Cerita Petentengan Doni si Cowboy Puncak Sekuning yang Pamer Pistol dan 4 Kali Menembak

Donny Yanto (38) ditangkap polisi lantaran meresahkan warga dengan cara mengancam menggunakan senjata api, Jumat (28/1/2021) malam. 

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUN SUMSEL/PAHMI RAMADAN
Doni, tersangka penyanderaan di Kos Angker di Puncak Sekuning diamankan di Mapolrestabes Palembang, Jumat (29/1/2021). 

Keterangan : Donny saat diamankan di Sat Reskrim Polrestabes Palembang, Jumat (29/1/2021).

Akan tetapi belum sampai 24 jam kembali ke Palembang, pemuda itu nyatanya terus membuat ulah dan secara gamblang mengancam warga dan penghuni kamar kos lainnya dengan senjata api. 

"Sebenarnya dia sudah tinggal disini sejak satu bulan lalu. Tapi, belum sampai setengah bulan, dia pulang ke Riau. Terus sekitar setengah bulan disana, dia kembali lagi kesini dan tiba kemarin. Tapi kok ulahnya malah jadi aneh. Terus-terusan mengancam kami padahal belum sampai satu hari dia disini lagi," ujarnya. 

Bahkan tindak pengancaman secara tak langsung dialami Yulias yang adalah pemilik kos tempat Doni menyewa. 

"Maghrib kemarin saya lagi duduk di teras, terus dia Keluar tidak pakai baju dan hanya menggunakan celana pendek. Disitu terlihat senjata api di pinggangnya," ujar Yulius bercerita. 

"Waktu itu dia tanya serokan sampah. Setelah itu dia mendekati saya dan ikut duduk juga di teras. Saya tanya itu senpi untuk apa. Dijawabnya untuk jaga-jaga saja. Terus saya nasihati karena bisa dikatakan orang-orang yang menyewa disini saya anggap seperti anak semuanya. Dan dia iyakan saja nasihat itu," katanya menambahkan. 

Sebelum, Doni juga memaksa salah seorang warga sekitar u untuk meminjamkan sepeda motor. 

Namun permintaan itu ditolak meski sempat nyaris terjadi ketegangan. 

"Untungnya tidak sampai terjadi keributan karena yang punya motor, orangnya juga keras. Mungkin dia (Donny) jadi agak segan juga," ujarnya. 

Atas segala perbuatan meresahkan Donny yang baru kembali pindah kurang dari 24 jam, warga bersama aparat RT bersama Yulius selaku pemilik kos selanjutnya berinisiatif membuat laporan ke Polsek Ilir Barat 1. 

Akhirnya, Yulius bersama apara RT tiba ke tempat kos dimana Yulius berada. 

Namun setidaknya disana, tempat tersebut sudah begitu ramai dipadati ratusan warga dan ada juga aparat kepolisian dari Polrestabes Palembang. 

"Saya dan pak RT datangnya bersama polisi dari Polsek. Awalnya langsung mau menangkap Donny. Tapi rupanya sekitar 10 menit sebelum kami datang, polisi dari Polres sudah datang duluan. Ramai sekali penangkapannya semalam," ujarnya.  
 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved