Gelagat Aneh Terduga Teroris di Aceh Diungkap Tetangga, Dulu Biasa-biasa Saja, Sekarang Suka Ngotot
Kapolres Langsa, AKBP Agung Kanigoro Nusantoro SH SIK MH, yang dihubungi Serambinews.com, malam ini, mengatakan, setelah diamankan kedua terduga teror
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Zubir
TRIBUNSUMSEL.COM, ACEH - Tingkah aneh terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror (AT) Mabes Polri pada Kamis (21/1/2021) malam sudah dicium warga.
Seperti diketahui dua warga Kota Langsa diamankan karena diduga teroris , kini sudah berada di Mapolda Aceh.
Sebelum diboyong ke Polda Aceh Jumat (22/1/2021) pagi, terduga teroris ini sempat diamankan sementara di Mapolres Langsa.
SJ (40) dan MY (46) diamankan di rumahnya masing-masing di Gampong Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama, dan Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota.
Ketika diamankan Tim Densus 88 AT, tidak ada perlawanan dari keduanya. SJ diamankan malam itu juga disaksikan Keuchik Gampong Sidorejo, Tgk Salahuddin.
Namun apakah ada barang-barang yang disita dari terduga teroris tersebut, belum ada keterangan resmi dari aparat Kepolsian terkait saat ini.
• Syekh Ali Jaber Tak Miliki Villa, Rumah hingga Mobil Pribadi juga Tak Punya, Adiknya Ungkap Fakta
Proses penangkapan keduanya juga terbilang berlangsung cepat, selanjutnya SJ dan MY langsung dibawa dengan mobil Tim Densus 88 AT.
Kapolres Langsa, AKBP Agung Kanigoro Nusantoro SH SIK MH, yang dihubungi Serambinews.com, malam ini, mengatakan, setelah diamankan kedua terduga teroris itu langsung diboyong ke Polda Aceh oleh Tim Densus 88 AT Mabes Polri.
"Pagi tadi (Jumat-red), kedua terduga teroris ini sudah dibawa oleh Tim Densus 88 AT Mabes Polri ke Polda Aceh. Kasus ini ditangani langsung Densus 88 AT Mabes Polri," tutup Kapolres Langsa.
Sementara itu, Polda Aceh akhirnya angkat bicara terkait penangkapan dua terduga teroris di Langsa Kamis (21/1/2021) malam.
• Tegas, Eks Jubir KPK Febri Diansyah Prioritaskan Bela Korban Korupsi, Bukan Bela Para Tersangka
Dalam keterangan resmi Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, membenarkan Detasemen Khusus 88 Anti Teror pada Kamis (21/01/2021) malam sekitar pukul 20.00 WIB berhasil mengamankan dua terduga pelaku teroris di wilayah hukum Polres Langsa.
"Penangkapan tersebut berlangsung di dua lokasi terpisah," ungkap Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy.
Selain MY, terduga teroris lainnya, SJ yang tinggal Dusun Mulia, Gampong Sidorejo, Langsa, juga dikenal warga sebagai pribadi yang tertutup.
"Selama ini dia memang jarang berkomunikasi dengan warga sekitar, setiap ada acara seperti tahlilan dan acara lainnya dia jarang hadir dengan warga," ujar seorang sumber Serambinews.com.
Menurutwarga, selama ini SJ bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu kantor di Aceh Timur. “Jika tidak salah, SJ bekerja di MAA (Majelis Adat Aceh) dan istri SJ juga seorang PNS,” kata warga.
Namun sampai saat ini, apakah yang bersangkutan memang terlibat jaringan teroris atau tidak, masih menunggu keterangan resmi dari pihak berwajib Polda Aceh.
Karena yang melakukan penangkapan kedua warga Langsa ini baik terhadap SJ dan MY, dilakukan langsung Tim Gabungan Densus 88 AT Polda Aceh dan Mabes Polri, dibantu pihak Polres Langsa.
Tingkah Aneh
MY (46), satu dari dua terduga teroris yang diamankan Tim Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror (AT) Mabes Polri, Kamis (21/1/2021) malam di Kota Langsa.
Berdasarkan informasi dihimpun Serambi, selama berapa tahun terakhir ini mulai berperilaku aneh di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
"MY, sebenarnya dulu biasa-biasa saja, perilakunya normal.
Namun sejak berapa tahun terakhir ini, dia berubah total dan mulai berperilaku aneh, sudah kurang bergaul dengan warga sekitar," ujar sumber ini yang merupakan tetangga MY.
Jika berdebat tentang agama, sambung sumber ini, MY mau ngotot habis-habisan.
Intinya, pendapatnya mengarah ke ajaran (aliran) keras, cukup jauh berbeda dengan ajaran agama yang berlaku di lingkungan masyarakat.
Bahkan, terkadang MY berani menampakan video-video sadis yang disimpan di handphonenya, seperti hukuman potong leher, dan lainnya.
Video dari kelompok tertentu itu, sepertinya memang begitu diidolakannya.
'Warga di sini sudah paham dia seperti itu, jadi tidak mau terlalu berdebat dengannya. Karena, jika berdebat pun, dia mau ngotot abis-abisan," ujar seorang warga.
Walaupun MY berperilaku aneh, tetapi warga daerah tempat tinggalnya tidak pernah menyangka, jika MY masuk dalam daftar terduga teroris oleh Densus 88 AT.
Warga menceritakan, sejak usaha jual beli ikan dan boatnya naik daun berapa tahun silam, MY sangat aktif mengaji ke berapa tempat pengajian yang ada di Langsa.
Namun, dia mengaji dan memperdalam ilmu agama selalu berpindah-pindah ke satu tempat pengajian ke tempat lainnya, atau tidak tetap di satu tempat.
"Jika kita dengar ceritanya, alasan mangapa yang ia berpindah-pindah tempat pengajian, ia berpendapat pengajian itu tidak cocok dengannya," sebut warga.
Warga daerah tempat tinggalnya berharap, semoga saja MY tidak terlibat dengan jaringan yang disebut teroris tu, apalagi kapasitas dia diamankan Tim Densus AT sekarang kan masih terduga.
"Sebenarnya, perilaku sehari-hari MY cukup baik. Memang, sekarang saja ia sudah kurang bergaul dengan warga, mungkin dia sibuk dengan usahanya, atau ada aktivitas lain kita tak tahu," ujar sumber ini.
(*)