Berita Viral
Fakta Sebenarnya dari Pria yang Terekam Bersama Kapten Afwan, Kapten Sempat Lakukan Ini
Fakta Sebenarnya dari Pria yang Terekam Bersama Kapten Afwan, Kapten Sempat Lakukan Ini
TRIBUNSUMSEL.COM - Rekaman CCTV sebelum kapten Afwan meninggal dunia tersebar luas.
Pada rekaman itu, sosok almarhum Kapten Afwan tampak sedang berbelanja di minimarket di bandara.
Setelah sempat viral, pria yang terekam bersama Captain Afwan dalam rekaman CCTV di Bandara Internasional Minangkabau, memberikan klarifikasinya.
Saat dihubungi Tribunnews.com, Nofri Jama mengaku mendapatkan rekaman CCTV dari minimarket yang ada di waiting room lantai dua Bandara Internasional Minangkabau.
Ia merekamnya pada Minggu (10/1/2021) pukul 09.57 WIB, setelah mengetahui berita jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Setelah landing, Captain Afwan meminta Nofri meninggalkan pesawat untuk pergi sholat Maghrib di mushala yang ada di lantai dua bandara.
Mengingat waktu atau schedule Pesawat SJ 025 dengan rute Padang-Jakarta masih panjang.
"Namun saat itu saya tidak bisa meninggalkan pesawat, akhirnya Captain Afwan pergi ke mushala dulu, baru setelah itu saya menyusulnya," kata Nofri saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (19/1/2021).
Selesai sholat berjamaah, Captain Afwan terlihat pindah duduk ke arah sudut mushala.
"Saya melihat Captain Afwan melakukan sholat sunah dan berdoa dengan khusyuk dalam waktu yang lama," terang pria asal Solok Selatan ini.
Karena saat itu Nofri bertugas sebagai Ramp Handling, atau koordinator untuk mencatat semua pergerakan pesawat, membuatnya tidak bisa meninggalkan pesawat dalam waktu yang lama.
Ia lalu memutuskan untuk kembali ke pesawat untuk melakukan koordinasi boarding.
Setelai selesai, Nofri kembali ke mushala ingin meminta izin kepada Captain Afwan untuk boarding.
Tapi karena melihat Captain Afwan masih khusyuk dalam berdoa, Nofri memutuskan untuk melakukan boarding terlebih dahulu.
Berdasarkan info yang Nofri dapat, Captain Afwan memang selalu seperti itu, tidak perlu menunggu perintah Captain Afwan jika akan boarding.
Nofri juga menambahkan, kebiasaan Captain Afwan setelah landing memang selalu turun dari cockpit untuk melakukan sholat, baik wajib maupun sunnah.
Setelah boarding selesai, Nofri kembali ke mushala untuk menemui Captain Afwan, tapi saat sampai di sana Captain Afwan masih berdoa.
Akhirnya Nofri memutuskan untuk duduk menunggu di depan mushala sampai Captain Afwan selesai berdoa.
Saat Captain Afwan selesai, Nofri memberanikan diri untuk menyapa Captain Afwan.
"Kita sudah komplit di pesawat Capt, pesawat sudah siap diterbangkan," ucap pria kelahiran Balun Balai ini.
Sambil tersenyum Captain Afwan meminta maaf kepada Nofri karena telah membuat Nofri menunggu lama.
"Tidak apa-apa Capt, ini sudah kewajiban saja," jawab Nofri kepada Captain Afwan.
Saat berjalan menuju ke pesawat, Captain Afwan sempat berpesan kepada Nofri.
"Saat itu Captain Afwan sempat berpesan 'Pesawat boleh saja delay, tapi sholat jangan sampai delay,'" ujar Nofri.
Sebelum kembali ke pesawat, Captain Afwan menyempatkan untuk mampir ke minimarket dan menawarkan untuk membelikan Nofri sesuatu.
"Captain Afwan bilang pada saya, 'Ambil apa yang kamu mau, saya traktir karena kamu telah menemani saya sholat,'" imbuhnya.
Awalnya Nofri masih malu, tapi Captain Afwan terus menyuruhnya untuk mengambil sesuatu di minimarket tersebut dan Nofri pun menurutinya.
Saat Captain Afwan memilih makanan di minimarket, Nofri juga sempat diberi uang jajan dan beberapa makanan.
"Saya sempat malu saat itu, tapi Captain Afwan bilang 'Kalau kamu tidak mau menerima, anggap saja untuk anakmu dari saya,'" jelas Nofri.
Sosok Captain Afwan
Walaupun sebelumnya Nofri sempat bekerja di Sriwijaya Air, Nofri mengaku tidak mengenal Captain Afwan dengan akrab.
Karena ia telah resign dari Sriwijaya Air sejak tahun 2014.
Dimata Nofri, Captain Afwan adalah sosok yang religius, baik dan suka menolong kepada sesama.
Pertemuan kemarin di Bandara Internasional Minangkabau adalah pertemuan pertama dan terakhir Nofri dengan Captain Afwan.
Ketika mendengar berita Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh, Nofri langsung mencari informasi, apakah memang benar Captain Afwan yang mengendarai pesawat tersebut.
"Hati saya hancur, terpukul bahkan saya sampai termenung. Saya sempat tidak percaya dengan berita tersebut," ujar Nofri.
Pertemuan singkat Nofri dengan Captain Afwan memberikan kenangan yang mendalam untuk Nofri.
Nofri mendoakan semoga keluarga Captain Afwan tetap sabar, tabah, dan tawakal dalam menghadapi cobaan ini.
Pria berumur 30 tahun ini berharap, pemerintah bisa cepat dalam mengevakuasi pesawat dan semua korban Sriwijaya SJ 182.
Ia juga ingin apa yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat bisa segera terungkap.
Sehingga penerbangan tidak menjadi hal yang menakutkan untuk orang-orang, terlebih para pengguna jasa transportasi udara.