Bekap Hingga Tak Bergerak, Agus alias Beri Tak Tahu Korban Tewas, Ingin Bertemu Keluarga Yuliana

Pelaku pembunuh korban Yuliana (25) Agus alias Beri Saputra tak tahu korban meninggal. Ingin bertemu keluarga Yuliana

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/PAHMI
Agus alias Beri Saputra tersangka Pembunuh Yuliana 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pelaku pembunuh korban Yuliana (25)  sempat berbohong kepada polisi bila namanya Agus alias Bery Saputra 

Ternyata, kebohongan tersangka terungkap saat polisi menyita dompet tersangka.

Polisi menemukan KTP atas nama Beri Saputra (23).

Polisi yang terus menginterogasi tersangka, akhirnya terungkap namanya Bery Saputra.

Tersangka sempat mengungkapkan, bila KTP yang ditemukan di dalam dompetnya merupakan milik orang. Orang tersebut, menitipkan KTP sebagai jaminan untuk kekurangan pembayaran membeli ponsel.

Akan tetapi, kebohongan tersangka terungkap dari interogasi mendetil yang dilakukan polisi.

Tersangka Bery Saputra yang diamankan di Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang mengaku khilaf atas tindakan yang dilakukannya.

Ia mengaku, tidak ada niat untuk membunuh korban.

Saat itu, ia yang membooking korban sudah ada perjanjian selama tiga jam.

Ternyata, setelah berada di dalam kamar dan melakukan hubungan intim, perjanjian awal tidak sesuai. 

Saat akan meminta kembali berhubungan intim, korban menolak. Sehingga, tersangka kesal.

Dari situlah, tersangka berupa untuk memaksa korban. 

"Aku langsung mengikat tangan, kaki korban pakai baju yang ada di kasur itu. Mulut korban juga aku bekap. Ternyata, setelah aku bekap, korban ini tidak bergerak lagi," ungkap tersangka yang meringis menahan sakit di kakinya. 

Tahu korban tidak bergerak, tersangka langsung keluar dari kamar hotel.

Dengan tergesah-gesah, tersangka meninggalkan hotel dan pulang ke rumah. 

Tersangka, awalnya tidak mengetahui secara pasti saat ditinggalkan korban ini dalam kondisi meninggal atau tidak.

Ia baru pengetahui, bila korban meninggal dari media yang memberitakannya. 

"Disitu, aku mulai gugup, gelisah, tidak nyeyak dan mulai tidak nyaman. Muncul rasa bersalah, karena niatnya bukan untuk membunuh korban.

Karena kesal saja saat itu," ungkapnya. 

Ia yang mulai tak tenang saat itu, tetap berada di rumah.

Orangtua bahkan istrinya, tidak mengetahui apa yang telah diperbuatnya. 

Namun, ia tahu meski tidak pergi kemanapun dan tetap berada di rumah, ada saatnya akan tertangkap. 

Tersangka mengungkapkan, resiko yang telah dilakukannya bila tertangkap polisi.

Namun, ia tidak bisa berbuat banyak atas tindakan membunuh orang.

Berniat Minta Maaf

Sebelum berhubungan intim dengan korban Yuliana, tersangka Bery Saputra sempat mengobrol dengan korban.

Saat itu, korban mengaku masih gadis dan belum berkeluarga. Seusai mengobrol, tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim. 

"Aku baru tahu dari berita, kalau dia punya anak dua. Tidak lagi sama suami jadi bekerja untuk menghidupi dua anaknya. Dari situ, aku mulai muncul rasa bersalah," ungkap tersangka yang terlihat santai.

Tahu dengan korban yang harus mencari nafkah untuk kedua anaknya, membuat tersangka dihantui rasa bersalah.

Ia berniat untuk meminta maaf kepada keluarga korban. 

Karena, tersangka mengungkapkan tidak ada niat untuk membunuh korban.

Namun, tindakan yang dilakukannya sudah membuat korban tewas.

"Kalau ketemu keluarga korban, aku mau minta maaf. Sama keluarga dan istri aku, juga mau minta maaf. Apa yang telah aku lakukan, sudah jadi resiko aku," ungkapnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved