Irfan Hakim Berkaca-kaca Saat Melihat Langsung Jenazah Syekh Ali Jaber Tersenyum: Ya Allah
Melihat langsung jenazah Syekh Ali Jaber yang wafat pada Kamis, (14/1/2021), presenter Irfan Hakim sampai berkaca-kaca saat menceritakan pengalamannya
TRIBUNSUMSEL.COM - Melihat langsung jenazah Syekh Ali Jaber yang wafat pada Kamis, (14/1/2021), presenter Irfan Hakim sampai berkaca-kaca saat menceritakan pengalamannya.
Ia merasa takjub saat melihat jenazah sang ulama tersenyum.
Irfan Hakim menceritakan raut wajah jenazah Syekh Ali Jaber saat di rumah sakit hingga sesaat sebelum dimakamkan dengan mata yang masih sembab.
Mulanya artis Ramzi meminta Irfan Hakim menceritakan momen saat Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Pasalnya, Irfan Hakim menjadi artis yang dekat dengan Syekh Ali Jaber dan keluarganya.
"Sahabat kita Irfan Hakim yang sangat dekat dengan almarhum, bisa mendampingi dari rumah sakit, ke rumah duka, sampai akhirnya almarhum dimakamkan, betul Fan?," tanya Ramzi.
Mendengar peranyaan itu, Irfan Hakim mengaku diberi kesempatan melihat wajah Sykeh Ali Jaber sebanyak dua kali.
Pertama, ketika Irfan Hakim berada di ruang ICU tempat Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhrinya.
Irfan Hakim terpana melihat wajah Syekh Ali Jaber yang tersenyum saat meninggal dunia.
"Jadi kemarin gue langsung pergi ke rumah sakit, sampai rumah sakit pihak keluarga sudah berkumpul, dan Alhamdulillah sekali gue menjadi orang terakhir yang diizinkan masuk ke ruang ICU," ujar Irfan Hakim.
"Adik almarhum meminta 'ayo Kak Irfan', terus saya mohon ke pihak rumah sakitnya, boleh enggak saya bisa melihat yang terakhir kali, akhirnya diizinkan masuk ke ruang ICU," imbuhnya.
"Sudah ditutup, karena saya datang akhirnya dibuka kembali, Ya Allah itu senyum," ungkap Irfan Hakim matanya berkaca-kaca.
"Saya sudah kenal 8 tahun sama Beliau, berbagai macam ekspresi Beliau saya sudah hafal, itu senyum seperti melihat sesuatu yang indah," jelasnya.
Irfan Hakim beranggapan bahwa ekspresi wajah Syekh Ali Jaber seolah-olah sangat bahagia.
"Seperti apa yang dia akan dapat sudah di depan mata, dan itu orang saleh seperti itu, meninggalkan kita, kita yang menangis, Beliau yang tersenyum," ujar Irfan Hakim.
Setelah itu, Irfan Hakim kembali diberi kesempatan pihak keluarga untuk melihat Syekh Ali Jaber untuk terakhir kalinya sebelum dimakamkan.
Lagi-lagi, Irfan Hakim dibuat tercengang dengan kondisi jenazah Syekh Ali Jaber.
"Dari rumah sakit dibawa ke rumahnya, itu penjagaan ketat sekali, jadi masuk ke komplek tidak bisa semuanya," kata Irfan Hakim.
"Alhamdulillah saya masuk list di keluarga besar, masuk ke rumahnya, sudah dikafankan, disalatkan, hanya keluarga inti saja, di sana dimasukkan ke ruangan kecil, dibukakan kembali untuk keluarga supaya melihat yang terakhir kali," imbuhnya.

"Alhamdullah lagi saya dipanggil lagi untuk melihat lagi," tandasnya.
Tak hanya itu saja, Irfan Hakim juga menceritakan momen beberapa pemakaman berebut menjadi tempat peristirahatan terakhir Syekh Ali Jaber.
"Itu sempat ada perebutan tempat pemakaman, semua tempat pemakaman meminta 'tempat kami saja, tempat kami saja'," kata Irfan Hakim.
SIMAK VIDEOANYA:
utra sulung Syekh Ali Jaber, Hasan, mengaku tidak menangis saat ayahnya meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021).
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube KH Infotainment, diunggah Jumat (15/1/2021).
Diketahui pendakwah Syekh Ali tutup usia di Rumah Sakit Yarsi Jakarta.
Meskipun berduka, Hasan mengaku tidak sempat menangis saat mendengar kabar Syekh Ali meninggal.
"Alhamdulillah enggak (menangis)," ungkap Hasan sambil menggelengkan kepala.
Ia menuturkan alasannya tidak menangis saat mendapat kabar duka tersebut.
Hasan mengaku yakin amal ibadah sang pendakwah akan membuatnya diterima di sisi Tuhan.
"Saya bangga karena saya percaya beliau ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik, insyaallah," tutur Hasan.
Hasan kemudian mengonfirmasi kabar yang beredar bahwa sempat ada rencana Syekh Ali dimakamkan di Lombok.
Meskipun begitu, pihak keluarga memutuskan mendiang dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang.
"Kita sudah usaha sebisa mungkin, cuma belum takdirnya. Kita pilih yang terbaik saja," kata Hasan.
Ia menyebut pihak keluarga sudah sepakat terkait keputusan tersebut dengan berbagai pertimbangan.
"Kita sudah usahain, dirundingin. Ternyata yang terbaik di sini," jelas sang putra sulung.
Hasan mengaku ada satu permintaan sang ayah yang belum dapat ia penuhi.
Permintaan itu terkait pembelajaran Alquran yang belum ia selesaikan.
"Pengin saya hafiz Alquran. Saya belum hafiz, insyaallah secepatnya diselesaikan. Itu kemauan beliau," terang Hasan.
Hasan kemudian mengungkapkan tanggapannya mengingat Syekh Ali yang kerap memberangkatkan haji orang yang tidak mampu.
Mengenang hal itu, Hasan mengaku sangat bangga sebagai anak Syekh Ali.
Maka dari itu ia mengaku ikhlas ditinggal sang ayah saat ini karena mengetahui amal perbuatan Syekh Ali.
"Bangga, makanya ditinggal pun saya bangga karena saya tahu beliau insyaallah berbuat yang baik dan benar. Sangat bangga," tegas Hasan.
Hasan mengaku sempat ada keinginan untuk melanjutkan kegiatan berceramah ayahnya.
"Insyaallah, pasti ada (keinginan berdakwah) karena sangat bangga punya bapak seperti beliau, sangat bangga," kata Hasan.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Lihat Langsung Jenazah Syekh Ali Jaber Tersenyum, Irfan Hakim: Sempat Ada Perebutan Tempat Pemakaman