Sinetron Ikatan Cinta RCTI
Rangkuman Ikatan Cinta RCTI Eps 122-123: Demi Ciuman Pertama, Andin Berlatih Bela Diri Lebih Keras
Rangkuman Ikatan Cinta RCTI Eps 122-123: Andin berlatih keras demi satu pinta; Michelle terus pecahkan teka-teki Al yang rahasiakan Roy dari Andin.
Adapun badan Andin masih pegal-pegal.
Tapi bukan Al namanya kalau dingin dan akan menunggu Andin 15 menit lagi.
Lalu Andin memanggil Mirna untuk menjaga Reyna, karena akan latihan lagi.
Mirna pun mendengar heran dan menjagai Reyna.
Kembali, Al melatih Andin untuk membela diri dengan seragam Taekwondo.
Andin masih sama seperti tadi, tetap lemas dan kurang kuat kuda-kudanya.
Dicoba lagi, sekarang Al tak bergerak, tapi Andin angkat tangan.
Lalu Al mengambil sarung tinju untuk berlatih tendangan sembari meminta Andin menendangnya.
Andin tidak tega melakukan itu, sampai Al menyuruhnya seolah musuh Andin.
Syahdan Andin bangun dan menendang, tapi Al melihatnya lemah.
Andin terus menendang walau tak sampai.
Akhirnya, Andin tersungkur dan Al pun tertawa lebar.
Tapi sebenarnya Andin senang melihat Al tertawa demikian.
Mendadak, Al mengulum mulut, hingga Andin jatuh seribu kali, yang penting Al bahagia.
Andin membalasnya dengan senyumannya.
Al tetap kuatir, akankah saat semua rahasia itu terbongkar, Andin akan tetap membuatnya tersenyuu atau malah membencinya hingga meninggalkannya.
Senyuman Andin semakin merona, sedangkan wajah Al kembali mengeras.
----
Sambil lalu, Rendi pun makan siang dengan Mayang di Garden Cafe.
Lalu melihat sana-sini, Rendi menanti Mayang yang belum sampai.
Mengenakan seragam sekretaris, Kiki mendatangi cafe yang sama, walau sempat ragu karena belum ada Mayang.
Datanglah pelayan yang menanyakan maksud Kiki yang terbata-bata menjawab ingin bertemu dengan Mayang.
Pelayan itu mengantarkan Kiki ke meja Mayang.
Dan di meja itu ada Rendi.
Rendi dan Kiki sama-sama heran.
Ternyata itu perbuatan Mayang, Rendi berat hati.
Makanan pesanan sudah sampai, Mayang tersenyum.
Muka Rendi dan Kiki masam.
Pesanannya bistik, justru ini jadi masalah buat Kiki. Dia tidak dapat makan stik, terutama cara memotong dagingnya.
Mayang pun menyilakan makan dan Kiki hanya melihat sambil memegang garpu dengan wajah kebingungan.
Rendi melihat Kiki kelimpungan cara memakan stik, justru ini akan mencurigakan Mayang yang tak tahu pekerjaan Kiki sebagai asisten rumah tangga.
Kalau sampai diberitahu kepada Nina, mantan, Rendi akan jadi bahan tertawaan mantannya.
Jadi, Rendi berinisiatif memotong daging stik.
Mayang memanasi Rendi dengan menyuapi Kiki.
Kiki pun menyuapi dan Rendi semakin kecut hatinya.
Misi Mayang agar Rendi dan Kiki tidak putus pun sukses.
Di restoran, Sarah semakin terpikir dengan Elsa yang mengunjungi kantor Al.
Di rumah, Elsa memastikan Andin tak boleh tahu jati diri Al sebenarnya, sampai kapan pun.
Sebab tak mau masalah rumah tangga Elsa dan Nino akan berkelindan dengan rumah tangganya.
Tak hanya itu, Elsa terus membaiki Chandra dan Karina, karena baginya, mereka satu-satunya cara mempertahankan rumah tangganya.
Kemudian Sarah yang risau menghubungi Elsa, tapi Nino yang menjawab.
Mendengar ucapan Sarah yang meneruskan Surya bahwa Elsa bertemu dengan Al, Nino terkejut.
Sarah masih meminta Elsa tidak cari masalah dengan Al.
Barulah Nino menjawab dan itu mengagetkan Sarah.
Terpaksa, Sarah mengakhiri telepon.
Ucapan Sarah justru mencurigakan Nino dan pasti Elsa menyembunyikan sesuatu darinya.
Di restoran, Mayang pergi ke toilet, Rendi meminta Kiki pulang sebab Rendi akan mengurus dan kembali ke kantor.
Kiki mengucapkan terima kasih karena dapat makan di restoran dan makan bistik.
Sadar akan posisi sebagai asisten rumah tangga, tapi perlakuan baik Rendi dan Mayang menyentuhnya.
Lalu, Kiki menyebut soal Rendi dan Michelle, serta tak memaksa Rendi.
Tampak ini salah paham, Rendi pun heran mengapa Kiki menyebut nama Michelle.
Pada malamnya, Rosa, Al, dan Andin pun makan malam bersama.
Saat tangan Andin mau mengambil potongan ayam itu dengan sendok-garpu, Al memukul tangan Andin dengan sendoknya.
Lalu Al hanya membolehkan makan telur setengah matang, agar kuat berlatih besok.
Al menyuruh Mirna menyiapkan telur setengah matang untuk Andin.
Rosa membela Al, tapi Al tetap berkeras.
Andin dengan wajah cemberut merasa kesal dengan hati Al yang keras seakan akan pergi jauh darinya.
Wajah Al menyuruh Andin menghabisi tiga biji telus setengah matang.
Rosa melihat Al dan Andin itu saling mencintai, tapi mengapa terlihat ada kebohongan di antaranya.
Reyna sedang mewarnai dan Andin menemani sembari membaca buku ajar.
Sengaja atau tidak, nama depan penulis buku itu sama dengan nama mantan Andin, Roy.
Lalu Reyna mengeja nama itu dengan ejaan bahasa Inggris.
Andin senang melihat Reyna yang sudah pandai membaca.
Reyna yang polos mengatakan nama itu tulisan yang ada di makam yang dikunjunginya bersama Al dan Rosa.
Andin merasa terkejut.
Reyna pun mau menyebut itu, tapi Rosa sudah mendatanginya untuk tidur bersama Andin.
Sebab, badan Andin masih pegal-pegal.
Sewaktu mau tidur, Nino memberitahu Sarah menelepon Elsa tapi dia yang menjawab.
Kemudian, Elsa membalik badan dan tak mau membahas Andin dan Al.
Tapi Nino bertanya ke mana sesudah di coffee shop.
Nino tahu Elsa sudah bohong dan menutupi darinya, sebab sudah bertemu dengan Al.
Nino yakin benar, ada yang disembunyikan darinya.
Di atas kamar tidur, Al semakin termenung dengan rahasia yang selama ini ditutupinya dan suatu saat akan terbongkar.
Selama ini, Al belum memberikan cinta kepada Andin, tapii Al heran mengapa dia takut Andin meninggalkannya.
Andin memasuki kamar sendirian.
Ini jadi masalah, sebab kalau Andin meminta Al jadi istri seutuhnya dan Al belum sanggup, Andin akan menangis lagi.
Al merasa tak tega membuatnya menangis lagi.
Andin pun dengan muka mesemnya mendekati Al yang muka tegang.
Ternyata Andin dengan manja memintanya untuk tidak latihan.
Al masih berkukuh untuk tetap latihan atau tidak boleh bekerja.
Bagaimana kalau Andin dapat.
Kemudian, Andin mengambil buku catatan dan menuliskan sesuatu lalu merobek dan membacanya.
Di kertas itu, ada permintaan Andin, lalu Al melihat lagi dan berpura-pura mengambil minum.
Andin pun tersenyum bahagia.
Sesudah keluar dari kamar, Al duduk di meja makan dan membaca permintaan Andin.
Tak dinyana, permintaan Andin hanya satu, ciuman pertama dari Al.
Andin pun mendatangi Al yang terkejut mengikuti, jadi Andin mengikutinya.
Kalau tidak diikuti, Andin minta jangan memaksanya.
Al pun menyetujui.
Andin pun berlalu dengan riang, sementara kepala Al semakin mumet.
Michelle baru selesai dari seminar jam 10 malam, tapi kunci mobil terjatuh ke bawah mobil.
Lalu Angga mendekati Michelle dengan langkah berhati-hati.
Michelle menyembunyi ketakutannya karena ternyata Angga yang menemuinya.
Angga mengajak minum kopi dengan Michelle dengan hot latte, favoritnya.
Saat di Boston, Michelle mendengar kabar Angga dipenjarakan dan kehilangan istrinya.
Angga merasa hidupnya penuh drama, lalu Angga tertawa mengingat saat istrinya cemburu dengan Michelle.
Dulu, Angga mengejar Michelle.
Tapi, Michelle menolak Angga dan menikah dengan Dinda, istri Angga.
Angga merasa Dinda telah mengubah hidupnya.
Bahkan, Angga tahu alasan Michelle menolaknya, karena cinta Michelle hanya untuk Al.
Michelle tak mau membahasnya.
Tapi, Angga merasa aneh, karena satu tongkrongan, dan pasti tahu.
Hingga Michelle pun tahu dengan Andin, demikian Angga pun mengakui pernah mencelakai Andin dan Al.
Angga seperti menyesal dengan tindakannya dulu, apalagi Angga sudah baik dengan Al dan Andin.
Untungnya, Michelle melihat Angga berdamai dengan Al, sebab hampir membuat Al kehilangan Andin.
Angga mengakuinya.
Mendadak Michelle merasa heran dengan Al yang merasakan Roy adalah adiknya.
Padahal Andin harusnya tahu Roy adalah adik Al.
Angga tahu tapi tak mau menceritakannya, sebab sudah berjanji kepada Al takkan menceritakannya.
Angga pun pergi karena sedang menunggu Catherine dan ingin bertemu lagi.
Ini jadi peluang bagi Michelle untuk perlahan mencari tahu alasan Al menyembunyikan identitas Al dari Andin lewat Angga.
Michelle pun memberitahu waktu pagi atau sore.
Waktu sudah pagi, Al baru bangun dan melihat Andin sudah tak ada di sampingnya.
Lalu Al mencari-cari Andin, pertama di kamar mandi, lalu terpikir Andin kabur karena tak mau latihan.
Kemudian Al bertanya Mirna yang tak melihat Andin.
Mirna pun heran.
Al pun memanggil Andin, lalu menghubunginya, tapi tidak diangkat.
Muncul kecurigaan, Andin bertemu dengan Elsa dan tahu soal Al yang kakak Roy.
Ternyata, Andin sudah bersiap dengan baju olahraga dari jogging.
Sebenarnya mau membangunkan Al, tapi tertidur pulas sehabis salat subuh.
Andin pun membangunkan Al, tapii Al semakin larut dalam mimpi.
Andin memanggil Al dengan mesra hingga lidahnya menyentuh gigi atasnya.
Al merasa Andin mengarang, tapi memang kenyataan demikian.
Kembali, Al seperti biasa, kaku dan dingin, lalu Andin berlari.
Sarah mau berbicara langsung kepada Elsa, sekarang, di Alabama Cafe.
Nino mendengar percakapan itu, lalu teringat dengan telepon Sarah kemarin malam.
Pasti membicarakan soal kemarin, saat Elsa menemui Al.
Melihat itu, Nino mencari tahu.
Elsa pun bersiap pergi, sementara Nino belum berangkat dan masuk kembali ke kamar.
Sarah sendiri bertanya-tanya pembahasan Al dan Elsa, sampai mengira ada masalah.
Sarah berharap Elsa tidak mencari masalah lagi dan akan menemui Sarah sekarang.
Tapi saat Surya melihat Sarah yang mau pergi membawa tas kecil.
Sarah berkilah mau berbelanja yang kurang sedangkan taksinya sudah menunggu.
Al terus melatih dan meminta Andin fokus.
Justru ini memicu Andin karena akan mendapat hadiah dari Al, berupa ciuman pertama.
Masalahnya, maukah Al menepati dan memberikan hadiah itu, jika Andin berhasil.
Saat berlatih, Andin terjatuh dan Al menyambut Andin.
Kedua pasang mata itu bertemu lagi.
Al masih berkata fokus, tapi Andin capek dan tak mampu sembari berkata ada Al.
Tapi, Al risau, jika tahu Al sebenarnya, pasti Andin tak mau mendekatinya lagi.
Latihan masih cukup, Andin pun bermanja minta Al menggendongnya.
Hingga Al mengatakan besok kesempatan terakhir.
Andin pun kesal sebab kesempatannya jadi dosen akan hilang.
----
Punggung Andin pegal dan sakit-sakitan akibat latihan bela diri.
Rosa memapah Andin yang sakit-sakitan dan kasihan.
Sebab, Al sendiri menyandang Taekwondo band hitam, sampai mampu mengalahkan lima lelaki.
Rosa menyarankan untuk menyerah tapi Reyna malah menyemangatinya.
Reyna diantar Rosa karena Andin sakit-sakitan.
Melihat Andin yang sakit semua badannya, Rosa merasa kasihan.
Sedangkan Elsa sedang pusing sendiri dan memilih menceritakan semuanya kepada Sarah.
Di belakang, Nino mengekori Elsa agar tahu.
Nino yakin dan penasaran soal pembicaraan Al dengan Elsa, dan rahasia apalagi yang disembunyikannya.
Rosa, Mirna, dan Reyna menyanyikan lagu mereka.
Tapi ada kucing menyeberang sehingga menginjak rem mendadak.
Roti Reyna terjatuh.
Sementara Angga menjemput Michelle, nanti ada yang marah.
Michelle ada alasan untuk pergi bersama Angga, karena ingin tahu alasan Al menutupi identitas Al dari Andin.
Kemudian, Rosa membeli roti untuk bekal Reyna.
Sementara ada Sarah yang menunggu Elsa.
Surya bercerita Elsa pergi ke kantor Al.
Sarah yakin, Elsa mendatangi Al pasti ada sesuatu.
Di sini, Elsa memilih menceritakan semuanya kepada Sarah.
Ternyata, Nino menguping percakapan Sarah dan Elsa.
Tapi seorang lelaki mengenali Nino.
Sarah dan Elsa kaget.
----
Nino pun menghampiri dan mengajak tamunya, Dani itu, ini mengejutkan Elsa dan mendatanginya.
Nino bertanya basa-basi mengapa Sarah dan Elsa berada di sini.
Sarah mengajak Elsa berbicara.
Sayangnya Nino ketahuan sehingga tak dapat mendengar percakapan Elsa dengan Sarah.
Di pihak lain, Elsa sama was-wasnya hingga merasa Nino sengaja mengikutinya karena sudah curiga dengan Elsa.
Untuk saat ini, Elsa tak jadi bercerita.
Sarah masih bertanya soal itu dan Elsa terpaksa mengatakan hanya silaturahim.
Di cafe, Michelle dan Angga, Angga melihat lucu sebab Michelle makan croissant.
Michelle merasa ingin makan croissant.
Angga ingin mengajak makan soto.
Michelle melihat jadwal dan masih ingin tahu soal rahasia Al.
Angga pun tidak mau mengatakan soal sudah berjanji.
Kali ini, Angga tak mau melanggar janjinya.
Di toko roti, Rosa memesan roti dan melihat ada Michelle dan Angga.
Rosa menyapa Michelle tapi ternyata bertemu.
Michelle bertemu dengan Angga, tapi Rosa langsung berlari.
Mungkin ini perbuatan Angga dan akan menjelaskan semuanya.
Rosa ingat itu dan Angga sangat berterima kasih.
Angga sudah sangat memaafkan karena bagaimanapun Roy itu sohib Angga.
Rosa sedih mengingat semua itu.
Angga menyebutnya Roy sahabat terbaiknya.
Michelle mendengar.
Rosa dan Michelle sama sedihnya dengan kehilangan Roy.
Terkadang, Rosa ingin tahu siapa pembunuh Roy.
Akankah itu terjadi?
Saksikan Jumat malam.