'Itu Bukan Wasiat', Penjelasan Keluarga Soal Wasiat Syekh Ali Jaber Ingin Dimakamkan di Lombok

Sebelumnya, sempat beredar kabar Syekh Ali Jaber berwasiat agar dimakamkan di Lombok, di kediaman keluarganya.

Editor: Weni Wahyuny
Tangkapan Layar Kompas TV
Jenazah Ulama Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021)

Bukan di Lombok, Jenazah Syekh Ali Jaber akan dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang.

Hal itu disampaikan pemilik Ponpes Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur, saat menggelar konfrensi pers di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta.

"Syekh akan dimakamkan di Daarul Quran, Ketapang (Tangerang, Banten)," kata Ustaz Yusuf Mansur, Kamis (14/1/2021).

Sebelumnya, sempat beredar kabar Syekh Ali Jaber berwasiat agar dimakamkan di Lombok, di kediaman keluarganya.

Namun, hal itu diklarifikasi oleh adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber.

Baca juga: Pesan Terakhir Syek Ali Jaber ke Anak Sulung Al Hasaan Sebelum Meninggal Dunia : Jaga Mama

Baca juga: Mengenal Sosok Alhasan Putra Sulung Syekh Ali Jaber, Usia 20 Tahun, Dapat 2 Pesan Ini dari Sang Ayah

Ia mengatakan keinginan almarhum dimakamkan di Lombok itu bukanlah wasiat, melainkan suatu cita-cita.

"Itu bukan wasiat, itu sebenarnya pernah ada suatu acara di Lombok, hanya cita-citya beliau. Sebenarnya di awal beliau berkata 'cita-cita saya dimakamkan di Madinah' kalau ada yang bisa natarkan di Madinah alhamdulillah, tapi nggak bisa saat ini, apalagi ini masa Covid," kata Muhammad Jaber dalam konferensi pers yang disiarkan Kompas Tv.

"Itu cita-cita bukan wasiat, tidak pernah beliau mewasiatkan kami secara ucapan atau tertulis bahwa tempat saya di sini atau di situ," sambungnya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan ucapan yang pernah disampaikan oleh Syekh Ali soal keinginan dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran.

Hal ini terkait awal kegiatan dakwahnya di Indonesia, yang mana Syekh Ali memulai dari tempat tersebut.

"Bahkan pernah beliau bicara karena kita mulai di Indonesia dari Daarul Quran, dia harap hayat di sana meninggal di sana," terangnya.

Ucapan tersebut yang juga kemudian menjadi satu pertimbangan Syekh Ali dimakamkan di Daarul Quran.

"Alhamdulillah Ustaz Yusuf Mansyur menyediakan tempat kuburan pemakaman beliau di Daarul Quran pesantren."

"Apalagi tempatnya sering dibaca Alquran sering ada ngaji insyaallah menjadi barokah bagi beliau," kata dia.

Lebih lanjut, ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak berkerumun dengan datang ke tempat pemakaman.

Ia meminta masyarakat cukup mendoakan Syekh Ali dari rumah dan juga melaksanakan salat gaib.

"Saya harap jamaah tidak perlu ada kerumunan, dari tempat masing-masing mengucapkan doa salat gaib semoga amal saleh beliau diterima," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, ulama asal Madinah, Syekh Ali Jaber, telah berpulang pada hari ini, Kamis (14/1/2021).

Kabar mengenai meninggalnya Syekh Ali Jaber dikabarkan oleh Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Alhabsyi, melalui akun Instagram yayasan tersebut.

"Telah wafat Guru kita, Syekh Ali Jaber (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber). Di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H," ucap Abdurrahman.

Syekh Ali Jaber meninggal pada pukul 08.30 WIB dalam keadaan negatif dari Covid-19.

"Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabb. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau," tutur Abdurrahman.

Berikut fakta meninggalnya Syekh Ali Jaber sebagaimana dihimpun Tribunnews.com:

1. Negatif Covid-19

Saat meninggal dunia pada Kamis ini, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19.

Dikutip dari TribunJakarta, kepastian Syekh Ali Jaber negatif Covid-19 disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur.

Syekh Ali Jaber negatif Covid-19 berdasarkan rapid test antigen Covid-19.

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber memang sempat menjalani perawatan akibat terpapar Covid-19.

Ia pun sempat dikabarkan kritis.

Kondisinya kemudian membaik sejak Rabu (13/1/2021).

Namun, pada Kamis pagi Syekh Ali Jaber dinyatakan meninggal dunia.

2. Jalani Perawatan 19 Hari

Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber menjalani perawatan selama 19 hari setelah ia dinyatakan positif Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Manajer Humas dan Pemasaran RS Yasri, Elly M. Yahya.

Menurut Elly, Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Telah meninggal dunia Bapak ALI SALEH MOHAMMED bin ALI JABER (Syekh Ali Jaber) pada usia 44 tahun di ruang ICU Rumah Sakit YARSI setelah menjalani perawatan selama 19 hari," kata Elly dalam keterangan yang diterima Wartakotalive.com, Kamis (14/1/2021).

Elly menerangkan, kondisi Syekh Ali Jaber sempat stabil.

Namun, kesehatan Syekh Ali Jaber kembali memburuk hingga kemudian meninggal dunia.

"Dalam beberapa hari terakhir beliau dalam kondisi stabil, namun Qadarullah, Allah SWT berkata lain, beliau wafat pada hari ini, Kamis 14 Januari 2021 pukul 08.38 WIB," katanya.

Sementara itu, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan Syekh Ali Jaber sempat dalam kondisi kritis sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pagi tadi.

Syekh Ali Jaber sempat dipasang alat pacu jantung karena denyut nadinya lemah dan hanya 190 per menit.

"Pada malam itu, Syekh Ali sudah dipasangkan alat untuk jantung karena denyut nadinya tuh sampai 190 per menit," kata Ustaz Yusuf Mansur.

"Jadi Covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru-paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif Covid-19," ujarnya.

Untuk itu, dirinya pun meminta agar semua pihak mendoakan beliau.

Beliau dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB pagi tadi.

"Kami mendoakan Syekh Ali Jaber dan meminta komunitas ustaz-ustaz, Kyai, dan sebagainya," katanya.

3. Rumah Duka Dijaga Ketat

Pantauan TribunJakarta di lokasi, rumah duka mendiang Syekh Ali Jaber di Jakarta Timur dijaga ketat personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP.

Terlihat personel gabungan berjaga di depan Perumahan Taman Berdikari Sentosa, Jakarta Timur.

Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Fanani, tampak memimpin pengamanan.

Fanani mengatakan, pengamanan superketat dilakukan di depan rumah duka untuk mencegah terjadinya kerumunan.

"Kita ketahui bahwa Jakarta Timur termasuk salah satu yang terpapar Covid-19. Oleh karena itu, wajib hukumnya kami memberikan pengamanan yang maksimal supaya masyarakat tidak tertular Covid-19," kata Fanani di lokasi, Kamis (14/1/2021).

Fanani mengonfirmasi bahwa yang hanya diperbolehkan masuk ke rumah duka adalah dari pihak keluarga.

Khalayak dan awak media yang hadir di lokasi tidak diperbolehkan masuk.

"Kami selalu mengimbau kepada satpam di sini supaya tidak melaksanakan kegiatan yang mengundang kerumunan massa. Prokes tetap berjalan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Tio)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Keluarga Soal Keinginan Syekh Ali Jaber untuk Dimakamkan di Lombok: Itu Bukan Wasiat

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved