Sepasang Calon Pengantin Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Gunakan KTP Orang Lain, Ini Kata Polisi

Nama asli dari penumpang yang tercatat atas nama Feliks Wenggo adalah Teofilus Lau Ura kelahiran 5 Maret 1998.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. 

"Kita memberikan bimbingan kepada keluarga korban agar keluarga korban secara psikologis tidak terganggu dan bisa menerima musibah itu," kata Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Ia pun berharap bimbingan psikologi itu dapat berjalan efektif. Tentunya, agar keluarga korban bisa menerima peristiwa ini.

"Ya, mudah-mudahan semua berjalan efektif bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologi, keluarga korban bisa tetap normal," ucap Rusdi.

Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengaku telah menerima 16 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Rusdi mengatakan, 16 kantong itu diterima hingga pukul 09.00 WIB pada Senin (11/1/2021).

Selain itu, pihaknya juga menerima 3 kantong yang berisi properti.

"Sampai jam 9 ini juga, tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan juga 3 kantong properti," kata Rusdi Hartono.

Sumber: Kompas TV/Tribunnews.com

Kesaksian Nelayan

Penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terus digali oleh tim.

Terlebih black box hingga berita ini diturunkan belum ditemukan.

Meski begitu, penuturan dari nelayan yang menjadi saksi tak jauh dari lokasi pesawat jatuh dan prediksi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bisa menjadi gambaran sementara bagaimana pesawat tesebut jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/11/2021) lalu.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu mengatakan ada tiga nelayan berada sekira 100 meter dari lokasi pesawat jatuh ketika peristiwa terjadi.

Ketiganya nelayan itu bercerita kondisi perairan saat itu sedang dilanda hujan lebat sekitar pukul 15.00-15.30 WIB, Sabtu (9/1/2021).

Baca juga: TERBARU, Basarnas Temukan Satu Identitas Diduga Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Ada Potongan Tubuh

Baca juga: Rekening Ikut Diblokir, Munarman : Uang Itu untuk Berobat Ibu Saya yang Sedang Terbaring Sakit

Namun memang, ketiga nelayan tidak melihat langsung bentuk pesawat tersebut saat proses jatuhnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved