Tangis Pilu Ibunda Pramugari Grislend Gloria Natalie Sinaga: Pulang Kak, Aku Tau Kamu Kuat, Berenang
Dalam video tersebut terlihat seorang ibu menangis dan memanggil-manggil nama Grislend. Dalam daftar nama awak kabin atau pramugari Sriwijaya Air, m
Seorang warga Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Naki, mengaku mendengar suara dentuman yang diduga suara jatuhnya pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182, Sabtu (9/1/2021) sore.
Naki mengatakan, Pulau Lancang berjarak sekira satu jam perjalanan dengan Pulau Laki yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat.
"Jatuhnya itu jauh juga tuh, jarak satu jam, tapi benturannya sampai kedengeran ke Pulau Lancang. Saya dengar langsung, banyak warga juga pada ngomong suara apa itu tadi, enggak tahunya ada pesawat jatuh" kata Naki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Naki mengatakan, suara dentuman itu terdengar sekira pukul 15.00 WIB dan sempat disangka suara guruh karena cuaca sedang hujan.
"Lagi hujan deras, memang lagi hujan, warga itu nyangkanya itu suara geledek, tahunya benturan itu suara kapal jatuh," ujar dia.
Berdasarkan foto yang ditunjukkan Naki, sejumlah anggota Badan SAR Nasional dan Polri juga telah berada di lokasi jatuhnya pesawat.
Sedangkan Kasie Pemerintahan Kecamatan Pulau Seribu, Surachman mengatakan, sejumlah nelayan melihat adanya pesawat jatuh dan terdengar ledakan sebanyak dua kali di laut.
"Nelayan melihat serpihan dan potongan pesawat, ada pakaian, jok tempat duduk, dan potongan rambut manusia," ujarnya sesuai tayangan live Kompas TV, Sabtu (9/1/2021).
Pihaknya pun mengatakan saat ini masih dalam pemeriksaan apakah puing serta serpihan tersebut milik Sriwijaya Air SJ182.

Sementara itu, nelayan-nelayan yang menemukan serpihan seusai menemukannya langsung membuat laporan ke petugas.
"Kini petugas gabungan tengah mencari informasi terbaru terkait serpihan - serpihan tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, Kapten Kapal Patroli Kementerian Perhubungan, Eko, mengatakan ditemukan serpihan dari daging.
"Ada ditemuin serpihan-serpihan dari daging, mungkin tubuh dari manusia," kata Eko seperti sebagaimana dikutip Kompas.com dari TV One.
Selain itu, Eko mengaku melihat avtur atau bahan bakar pesawat di lokasi.
"Ada avtur dari dalam, kebetulan di situ kedalaman perairan 15-16 meter," kata dia.